LAPORAN
PENDAHULUAN
PADA
PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
I.
KONSEP
DASAR
v FISIOLOGI
KARDIOVASKULAR
Fungsi sistem jantung
ialah mengantarkan oksigen, nutrient, dan substansi lain ke jaringan dan
membuang produk sisa metabolism selular melalui pompa jantung, sistem vaskular
sirkulasi, dan integrasi sistem lainnya.
·
Struktur
dan Fungsi :
a. Pompa
Miokard
b. Aliran
darah Miokard
c. Sirkulasi
Arteri Koroner
d. Sirkulasi
Sistemik
e. Pengaturan
aliran Darah
·
Sistem
konduksi
Sistem
konduksi jantung menggerakkan potensi kerja yang dibutuhkan yang mngonduksi
impuls yang dibutuhkan untuk memulai rangkaian peristiwa listrik yang
menghasilkan denyut jantung.
v FISIOLOGI
PERNAFASAN
Pertukaran gas
pernafasan terjadi antara udara di lingkungan dan darah.
·
Struktur
Dan Fungsi
Pernafasan dapat berubah karena kondisi atau
penyakit yang mengubah struktur dan fungsi paru-paru otot-otot pernafasan ruang
pleura, dan alveoli sangat penting untuk ventilasi, perkusi, dan pertukaran gas
pernafasan.
-
Ventilasi
a. Kerja
pernafasan
Kerja pernafasan
ditentukan oleh tingkat kompliansi paru, tahanan jalan nafas,
keberadaanekspirasi yang aktif dan penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
b. Volume
Paru-paru
Volume paru-paru normal
diukur melalui pemeriksaan fungsi pulmonal. Spirometri mengukur volume udara
yang memasuki atau yang meninggalkan paru-paru.
c. Tekanan
Tekanan intrapleura
bersifat negatif atau kurang dari pada tekanan atmosfer, yakni 760 mmHg pada
permukaan laut. Supaya udara mengalir ke dalam paru-paru, maka tekanan
intrapleura harus lebih negatif, dengan gradian tekanan antara atmosfer dan
alveoli.
-
Perkusi
a. Sirkulasi
pulmonar
Sirkulasi pulmonar
dimulai pada arteri pulmonar yang menerima darah vena yang membawa campuran
oksigen dari ventrikel kanan..
b. Distribusi
Tekanan arteri sistolik
pulmonar yang normal antara 20 dan 30 mmHg, tekanan diastolik kurang dari 12
mmHg dan tekanan rata-rata kurang dari 20 mmHg (daily dan Schroeder, 1994).
-
Pertukaran
gas pernafasan
a. Difusi
b. Transportasi
Oksigen
c. Transportasi
Karbondioksida
-
Pengaturan
Pernafasan
Tujuan utama pengaturan
pernafasan mensuplai kebutuhan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh. Pengaturan pernapasan meningkatkan pengeluaran karbondioksida, hasil
proses metabolism tubuh.
v FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI OKSIGENASI
Faktor Fisiologis
a. Penurunan
kapasitas pembawa oksigen.
b. Penurunan
konsentrasi oksigen yang diinspirasi
c. Hipovolemia
d. Peningkatan
laju metabolisme
e. Kondisi
yang mempengaruhi gerakan dinding dada
Faktor Perkembangan
a. Bayi
premature
b. Bayi
dan toddler
c. Anak
usia sekolah dan remaja
d. Dewasa
muda dan dewasa pertengahan
e. Lansia
Faktor Perilaku
a. Nutrisi
b. Latihan
fisik
c. Merokok
d. Penyalahgunaan
substansi
Faktor
Lingkungan
a. Ansietas
v PERUBAHAN FUNGSI JANTUNG
Perubahan fungsi
jantung disebabkan oleh penyakit dan kondisi yang mempengaruhi irama jantung,
kekuatan kontraksi, aliran darah melalui kamar-kamar pada jantung, aliran darah
miokard, dan sirkulasi perifer, terdiri atas:
a. Gangguan
dalam konduksi
b. Perubahan
curah jantung
c. Kerusakan
fungsi katup
d. Iskemia
miokard
v PERUBAHAN FUNGSI PERNAFASAN
a. Hiperventilasi
Tanda dan gejala
berupa:
-
Takikardia
-
Napas pendek
-
Nyeri dada
-
Pusing
-
Sakit kepala ringan
-
Disorientasi
-
Paretesia
-
Baal (pada ekstremitas, sirkumoral)
-
Tinitus
-
Penglihatan yang kabur
-
Tetani (spasme karpopeda)
b. Hipoventilasi
Tanda dan gejala
berupa:
-
Pusing
-
Nyeri kepala (dapat dirasakan di daerah
oksipital hanya saat terjaga)
-
Letargi
-
Disorientasi
-
Penurunan kemampuan mengikuti instruksi
-
Disrifmia jantung
-
Ketidakseimbangan elektrolit
-
Konvulasi
-
Koma
-
Henti jantung
c. Hipoksia
Tanda dan gejala
berupa:
-
Gelisah
-
Rasa takut, ansietas
-
Disorientasi
-
Penurunan kemampuan berkonsentrasi
-
Penurunan tingkat kesadaran
-
Peningkatan keletihan
-
Pusing
-
Perubahan perilaku
-
Peningkatan frekuensi nadi
-
Peningkatan frekuensi dan kedalaman
pernafasan
-
Peningkatan tekanan darah
-
Disritmia jantung
-
Pucat
-
Sianosis
-
Clubbing
-
Dispnea
II.
PENGKAJIAN
Pengkajian
pada pasien dengan gangguan kebutuhan oksigenasi meliputi :
1.
Riwayat
keperawatan menyangkut fungsi kardiopulmonal, mencakup pengkajian tentang
adanya :
-
Keletihan : Merupakan sensasi subyektif, yaitu klien melaporkan ia
kehilangan daya tahan.
-
Dispnea :
Merupakan tanda klinis hipoksia dan termanifestasi dengan sesak nafas atau
sensasi subyektif pada pernafasan yang sulit dan tidak nyaman.
-
Batuk :
merupakan pengeluaran udara dari paru- paru yang tiba- tiba dan dapat didengar.
-
Mengi :
Ditandai dengan bunyi musik yang bernada tinggi yang disebabkan gerakan udara
berkecepatan tinggi melalui jalan nafas yang sempit.
-
Pemaparan geografi atau pemapara lingkungan
: pemaparan lingkungan pada banyak substansi yang diinhalasi sangat erat
kaitannya dengan penyakit pernafasan. Perawat harus memeriksa pemaparan di
rumah di tempat kerja klien. Bentuk pemaparan lingkungan yang paling umum di
rumah ialah pemaparan terhadap asap rokok, karbon monoksida dan radon.
-
Infeksi pernafasan : riwayat keperawatan
harus berisi informasi tentang frekuensi dan durasi infeksi saluran pernafasan.
Walaupun setiap orang kadangkala mengalami flu, untuk beberapa orang, flu dapat
mengakibatkan bronkitis dan pneumonia.
-
Faktor risiko : perawat juga harus memeriksa faktor resiko lingkungan dan faktor
resiko keluarga. Seperti riwayat keluarga dengan kanker paru dan penyakit
kardiofaskuler.
-
Obat- obat : mencakup obat- obatan yang diresepkan, obat- obatan yang dibeli
secara bebas, dan obat- obatan dan substansi yang tidak legal.
2.
Pemeriksaan
fisik status kardiopulmonal klien meliputi :
·
Inpeksi
status kardiopulmonar:
Kelainan
|
Penyebab
|
Mata
Xantelasma
(lesi lipid kuning di kelopak mata)
Arkus
kornea
(cincin buram agak keputihan di sekeliling sambungan kornea dan sklera)
Konjungtiva
pucat
Konjungtiva
pada sianosis
Terdapat petekia di
kunjungtiva.
Mulut
dan Bibir
Membran mukosa yang sianosis
Bernafas dengan mulut.
Vena di Leher
Distensi
Hidung
Pernapasan hidung
Dada
Retraksi
Tidak
simetris
Kulit
Sianosis
perifer
Sianosis pucat
Turgor kulit yang berkurang
Edema dependen
Edema pereorbital
Ujung Jari dan Bantalan Kuku
Sianosis
Hemoragi pada tulang
metakarpal (Splinter hemorrhages)
Jari tubuh (Clubbing)
|
Hiperlipidemia
Hiperlipidemia pada
dewasa muda dan dewasa pertengahan, merupakan temuan normal pada lansia yang
mengalami arkus senilius.
Anemia
Hipoksemia
Embolus lemak atau
endokarditis akibat bakteri
Penurunan oksigenasi
Dikaitkan dengan
penyakit paru kronik
Dikaitkan dengan
penyakit paru kronik
Megap-megap (air
hunger), dispnea
Peningkatan kerja pernapasan, dispnea
Cedera dinding dada
Vasokontriksi dan
penurunan aliran darah
Hipoksemia
Dehidrasi (temuan
normal pada lansia sebagai akibat penurunan elastisitas kulit)
Dikaitkan dengan
gagal jantung kiri dan gagal jantung kanan
Dikaitkan dengan
penyakit ginjal
Penurunan curah
jantung atau hipoksia
Endokarditis akibat
bakteri
Hipoksemia kronik
|
·
Palpasi
status kardiopulmonar:
Untuk
mengidentifikasi taktil premitus, getaran pada dada (thrill), angkatan dada (heaves)
dan titik impuls jantung maksimal. Palpasi juga memungkinkan perawat untuk
meraba adanya massa atau benjolan di aksila dan jaringan payudara. Palpasi pada
ekstermitas menghasilkan data tentang :
sirkulasi perifer, adanya nadi perifer, temperatur kulit, warna dan pengisian
kapiler.
·
Perkusi
status kardiopulmonar
Perkusi
adalah tindakan mengetuk-ngetuk suatu obyek untuk menentukan adanya udara,
cairan atau benda padat di jaringan yang berada dibawah obyek tersebut.
Bunyi
yang dihasilkan:
Bunyi
|
Intensitas
|
Nada
|
Durasi
|
Kualitas
|
Lokasi
umum
|
Timpani
|
Keras
|
Tinggi
|
Sedang
|
Seperti drum
|
Ruang tertutup berisi udara;
gelembung udara dalam lambung, pipi yang di kembungkan.
|
Resonansi
|
Sedang
sampai keras
|
Rendah
|
Lama
|
Bergema
|
Paru normal
|
Hiperesonansi
|
Sangat keras
|
Sangat
rendah
|
Lebih lama dari resonansi
|
Nyaring
|
Paru
emfisema
|
Pekak
|
Lembut
sampai sedang
|
Tinggi
|
Sedang
|
Seperti
bergedebug
|
Hati
|
Flatness
|
Lunak
|
Tinggi
|
Singkat
|
Datar
|
Otot
|
·
Auskultasi
status kardiopulmonari
Harus
meliputi pengkajian dalam mendefeksi bunyi S1 dan S2 normal,
mendeteksi adanya bunyi S3 dan S4 yang tidak normal dan
bunyi murmur serta bunyi gesekan. Auskultasi juga digunakan untuk
mengidentifikasi pola pernafasan:
Tipe / pola
|
Frekuensi
(pernafasan per menit)
|
Makna klinis
|
Eupnea
|
16-20
|
Normal
|
Takipnea
|
>35
|
Kegagalan pernafasan
Respons pada demam
Ansietas
Nafas pendek
Infeksi
pernafasan
|
Bradipnea
|
<10
|
Tidur
Depresi pernafasan
Overdosis
obat
Lesi sistem
saraf nafas
|
Apnea
|
Periode
tidak bernafas berlangsung >15 detik
|
Dapat terjadi
sebentar-sebentar seperti tidur apnea
Gagal nafas
|
Hipernea
|
16-20
|
Akibat ansietas atau respons
pada nyeri
Menyebabkan alkalosis
pernafasan, parestesia, tetani, konfus yang terlihat nyata
|
Kussmaul
|
Biasanya
lebih > 35 dapat menjadi lambat atau normal.
|
Pola takipnea berhubungan
dengan ketoadosis diabetikum,asidosis metabolik,atau gagal ginjal
|
Cheyne
stokes
|
Variable
|
Pola yang meningkat
dan yang menurun disebab
perubahan dalam status asam basa.
Masalah metabolik yang
mendasari dan menderita neuroserebral.
|
Biot
|
Variable
|
Periode apnea dan nafas
dangkal disebabkan gangguan sistem saraf pusat; ditemukan pada beberapa klien
sehat.
|
Apneustik
|
Meningkat
|
Peningkatan waktu inspirasi
dengan waktu ekspirasi bunyi ngorok (grunting) yang pendek; terlihat pada lesi sistem saraf pusat pada
pusat pernafasan.
|
3.
Pemeriksaan
diagnostik
Pemerikasaan
untuk menentukan ke adekuatan sistem konduksi jantung. Pemeriksaan yang
dilakukan untuk menentukan konduksi jantung mencangkup pemeriksaan dengan
menggunakan : elektokardiogram, monitor holter, pemeriksaan stres latihan dan
pemeriksaan elektrofisiologi.
III. MASALAH YANG MUNCUL
Diagnosa
keperawatan yang muncul menurut NANDA dalam buku fundamental keperawatan ialah:
1. Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan :
-
Gangguan batuk
-
Nyeri insisi
-
Penurunan tingkat kesadaran
2. Gangguan
pertukaran gas yang berhubungan dengan :
-
Penurunan ekspansi paru
-
Adanya sekresi paru
-
Pemasukan oksigen yang tidak adekuat
3. Ketidakefektifan
pola nafas yang berhubungan dengan :
-
Imobilisasi
-
Depresi fentilasi akibat penggunaan
narkotika
-
Kerusakan neuromuskular
-
Obstruksi jalan nafas
4. Penurunan
curah jantung yang berhubungan dengan :
-
Irama jantung yang tidak teratur
-
Denyut jantung yang cepat
5. Resiko
infeksi yang berhubungan dengan :
-
Sekresi paru yang statis
6. Intoleransi
aktifitas yang berhubungan dengan :
-
Kelemahan
-
Asupan nutrisi yang tidak adekuat
-
Keletihan
IV. INTERVENSI
Rencana
asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gannguan kebutuhan oksigenasi
berasal dari kebutuhan yang berpusat pada klien, rencana tersebut meliputi satu/
lebih sasaran berikut ini:
1.
Klien mempertahankan kepatenan jalan
nafas.
2. Klien
mempertahankan dan meningkatkan ekspansi paru.
3. Klien
mengeluarkan sekresi paru.
4. Klien
mencapai peningkatan toleransi aktifitas.
5. Oksigenasi
jaringan dipertahankan atau ditingkatkan.
6. Fungsi
kardiopulmonal klien diperbaiki dan dipertahankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar