FUNGSI
SIKAP, TEORI KEPRIBADIAN DAN KEPRIBADIAN YANG DIPERLUKAN
Nama : Gusti
Komang Widyastiti Rahayu
NIM : 14140176
PROGRAM STUDI D-V BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA TAHUN 2014/ 2015
Fungsi Sikap
Menurut Rita
L. Atkinson dan kawan-kawan, menyebut ada 5 fungsi sikap, yaitu
a. Fungsi
Instrumental
Dikatakan memiliki fungsi instrumental apabila sikap yang kita pegang
karena alasan praktis atau manfaat. Sikap ini semata-mata mengekspresikan
keadaan spesifik keinginan umum kita untuk mendapatkan manfaat atau hadiah dan
menghindari hukuman.
Contoh :
sebagian besar masyarakat menentang bentuk kekerasan untuk menyelesaikan setiap
masalah dan mendukung setiap penyelesaian melalui jalur hukum. Disebut fungsi
manfaat (utility), yaitu sejauh mana manfaat objek sikap dalam pencapaian
tujuan, misalnya sikap sangat setuju terhadap kenaikan gaji PNS karena
bermanfaat untuk meringankan beban keluarga.
b. Fungsi
Pengetahuan
Merupakan fungsi sikap yang membantu kita memahami dunia, yang membawa
keteraturan bagi berbagai informasi yang harus kita asimiliasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Sikap tersebut adalah skema penting yang memungkinkan
kita mengorganisasikan dan mengolah berbagai informasi secara efisien tanpa harus
memperhatikan detailnya.
Contoh : poster nutrisari berusaha mengubah sikap konsumen
dengan meningkatkan pengetahuan mengenai manfaat warna sayur dan buah yang
beragam. Peningkatan pengetahuan konsumen diharapkan dapat meningkatkan
konsumsi terhadap produk tersebut.
c. Fungsi
Nilai-Ekspresif
Yaitu fungsi sikap yang mengekspresikan nilai-nilai kita atau yang
mencerminkan konsep diri kita. Karena sikap nilai-ekspresif berasal dari nilai
atau konsep dasar seseorang, mereka cenderung konsisten satu sama lain.
Contoh :
individu yang sudah menghayati kebenaran ajaran agama maka sikapnya akan
mencerminkan dalam tutur kata, perilaku, dan perbuatan yang dibenarkan oleh
ajaran agamanya.
d. Fungsi
Pertahanan Ego
Sikap yang melindungi kita dari kecemasan atau ancaman bagi harga diri
kita. Salah satu pertahanan ego yang dijelaskan oleh Freud adalah proyeksi:
individu merepresi impuls yang tidak dapat diterima kemudian mengekspresikan
sikap bermusuhan kepada orang lain yang dirasakan memiliki impuls yang sama.
Contoh : seseorang selalu menggunakan sepatu bertumit tinggi,
karena dia merasa menjadi lebih tinggi, sehingga bisa mengurangi rasa minder
dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri. Sebuah iklan cetak dari anlene
member pesan dengan konsep fungsi memperthankan ego. Konsumen memiliki rasa
kwatir menjadi tulang kropos, ia harus melawan rasa takut tersebut, ia harus
mempertahankan rasa egonya. Anlene memberi solusi agar konsumen terhindar dari
rasa takut tulang kropos dengan mengkonsumsi susu anlene.
e. Fungsi
Penyesuaian Sosial
Sikap yang membantu kita merasa menjadi bagian dari komunitas. Sampai
tingkat memiliki fungsi penyesuaian sosial, sikap dapat berubah jika norma
sosial berubah.
Contoh : seseorang cenderung menyukai partai politik yang
mampu memenuhi dan mewakili aspirasi-aspirasinya. Di Negara Inggris dan
Astralia, seorang pengangguran akan cenderung memilih partai buruh yang
kemungkinan besar dapat membuka lapangan pekerjaan baru atau member tunjangan
lebih besar.
KEPRIBADIAN MENURUT CARL GUSTAV JUNG
Personality atau kepribadian
berasal dari kata persona yang merujuk pada topeng yang biasa digunakan paran
pemain sandiwara di zaman Romawi. Kata personality dalam bahasa Inggris
berasal dari bahasa Yunani kuno prosopon atau persona, yang
artinya ‘topeng’ yang biasa dipakai artis dalam theater. Para artis itu
bertingkah laku sesuai dengan ekspresi topeng yang dipakainya, seolah-olah
topeng itu mewakili ciri kepribadian tertentu. Jadi konsep awal pengertian personality
(pada masyarakat awam) adalah tingkah laku yang ditampakkan ke lingkungan
sosial- kesan mengenai diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh
lingkungan sosial.
Konsep - konsep Kepribadian menurut Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu
Personality Function, Psyche, dan Self. Jung memandang manusia sangatlah unik
karena mempunyai begitu banyak kepribadian yang beragam antara individu satu
dengan individu lainnya. Berikut akan dibahas lebih lanjut tentang konsep
kepribadian menurut Jung.
1.
Personality Function
Setiap orang adalah unik karena
dipenuhi oleh pengalaman-pengalaman histories yang begitu banyak dan beragam.
Tanggapan kita terhadap pengalaman-pengalaman ini adalah hasil dari temperamen
yang belum tampak (inborn temperament) dan bahan dasar yang sifatnya
majemuk dari tanggapan-tanggapan yang kita tunjukkan sebelumnya.
Apakah itu Temperamen? Bayi yang
baru lahir ada yang sangat aktif, ada juga yang kalem. Ada juga yang sangat
sensitive terhadap cahaya, suara, sentuhan, sementara bayi lain tampak begitu
cuek dengan lingkungan sekitarnya. Sampai dengan akhir Masa Kanak-kanak atau
Masa Remaja awal, penampakan Temperamen akan sudah dapat digambarkan , demikian
menurut Jung.
Setiap orang berdasarkan teori
Kepribadian Jung, memiliki Ego, Persona dan komponen lain dari Psyche, masing-masing
dengan karakter kepribadian individual. Sekalipun demikian, ada kesamaan di
antara individu yang berbeda tersebut yang dapat ditarik benang merahnya untuk
membentuk suatu dimensi. Setiap orang memiliki potensi atas semuanya itu,
tetapi dengan derajat atau tingkat yang berbeda-beda. Satu atau dua unsur bisa
jadi merupakan cara yang dominan atau menonjol bagi seseorang dalam memandang
atau menghadapi dunia (luar) nya.
2.
Psyche (Kepribadian)
Psyche adalah merupakan gabungan
atau jumlah dari keseluruhan isi mental, emosional dan spiritual seseorang.
Karena merupakan gabungan dari sejumlah unsur, kita sering mendapati bahwa
Psyche kita menunjukkan atau tampak sebagai sesuatu yang kontradiktif atau
bertentangan. Untuk memahami bagaimana dan mengapa itu dapat terjadi, kita akan
mulai pembahasan dari bagian yang sudah kita kenal atau ketahui, dan juga
sebagaimana dikenal oleh dunia (di) luar (diri kita),
Bawah Sadar dari Psyche dibentuk
atau berisikan banyak hal dan beragam antara orang yang satu dengan yang
lainnya, dan dari waktu ke waktu. Isi yang tersembunyi ini sebagian bersifat
individual, sebagian lagi kolektif. Isi dari alam Bawah Sadar adalah sangat
jauh lebih banyak dan beragam jika dibandingkan dengan isi Kesadaran.
Kebanyakan orang (awam) menyebut isi dari alam Bawah Sadar manusia ini dengan
sebutan Bawah Sadar, sedangkan istilah Psyche Bawah Sadar yang sebenarnya lebih
tepat, hanya sedikit dipahami dan dipergunakan di kalangan para professional
(psikoanalis).
Jung membedakan istilah antara
Ambang Sadar (Subconscious) dan Bawah Sadar (Unconscious) karena
menurutnya di alam Bawah Sadar terdapat banyak kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
sangat bermutu. Jung menggunakan istilah Ambang Sadar untuk merujuk pada isi
alam Bawah Sadar yang sifatnya sementara, Freud menyebut hal ini dengan Preconscious.
Jika Freud beranggapan bahwa isi dari Bawah Sadar semuanya adalah bersifat
pengalalam-pengalaman individual, Jung mengemukakan bahwa sebagian dari isi
Bawah Sadar.
3.
Self
Self adalah Kepribadian Total (total
personality) baik Kesadaran maupun Bawah Sadar. Self adalah pusat dari
kepribadian. Bandingkan saja Self dengan matahari dalam tata surya kita sumber
dari segala energi bagi keseluruhan system. Jika Ego adalah bumi, maka self
adalah matahari.
Sebagai totalitas Psyche, Self
merupakan gabungan atau jumlah dari seluruh proses, isi dan karakteristik
mental baik itu positif maupun negatif, konstruktif maupun destruktif. Isi dari
Self ini yang kemudian akan menjadi bagian dari pola pengembangan (kepribadian)
seseorang. Sebagaimana Kesadaran akan berhadapan dengan masalah-masalah dan
tantangan hidup, Self akan menjadikan Bawah Sadar untuk bisa mendukung atau
menyediakan sumberdaya bagi Kesadaran untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hidup.
A.
STRUKTUR KEPRIBADIAN JUNG
Menurut Jung, psyche adalah kesatuan yang di
dalamnya terdapat semua pikiran, perasaan dan tingkah laku baik yang disadari
maupun tidak disadari yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Struktur psyche
menurut Jung terdiri dari :
1. Ego
Ego merupakan jiwa sadar yang
terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja
pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan
kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang
umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu
masyarakat. Ego berperan penting dalam menentukan persepsi, fikiran, perasaan
dan ingatan yang bisa masuk kedalam kesadaran. Ego merupakan bagian
manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.
2. Personal
Unconscious
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang
berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah
disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara repression. Pengalaman-pengalaman
yang kesannya lemah juga disimpan kedalam personal unconscious.
Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat dilakukan
oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena desakan dari pihak luar
yang kuat dan lebih berkuasa. Pengalaman yang tidak disetujui ego untuk muncul
kepada kesadaran tidak hilang tetapi disimpan dalam personal
unconscious.Personal unconscious berisikan pengalaman pengalaman yang
ditekan,dilupakan,dan yang gagal menimbulkan kesan sadar.
3. Collective
Unconscious
Konsep asli Jung yang paling
controversial,merupakan suatu system psikis yang paling kuat dan paling
berpengaruh pada kasus kasus patologik yang mengungguli ego dan ketidaksadaran
pribadi. Isi utama dari ketidaksadaran kolektif adalah arsetip yang dapat
muncul ke kesadaran dalam wujud simbolisasi.
Collective unconscious terdiri
dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan suatu bentuk
pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bentuk pikiran ini
menciptakan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan, yang
dianut oleh generasi tertentu secara hampir menyeluruh dan kemudian ditampilkan
berulang-ulang pada beberapa generasi berikutnya. Beberapa archetype
yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan
membentuk satu sistem sendiri. Collective unconscious merupakan kesadaran yang
bersifat universal yang membentuk kepribadian seseorang diantaranya:
- Persona yang merupakan topeng yang
dipakai manusia sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan
tradisi masyarakat serta terhadap kebutuhan archetypal sendiri.
- Anima & Animus merupakan
elemen kepribadian yang secara psikologis berpengaruh terhadap sifat bisexual
manusia. Anima adalah archetype sifat kewanitaan / feminine
pada laki-laki, sedangkan Animus adalah archetype sifat
kelelakian / maskulin pada perempuan.
- Shadow adalah archetype yang
terdiri dari insting-insting binatang yang diwarisi manusia dalam
evolusinya dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah kebentuk yang
lebih tinggi.
- Self, yang secara bertahap
menjadi titik pusat dari kepribadian yang secara psikologis didefinisikan
sebagai totalitas psikis individual dimana semua elemen kepribadian
terkonstelasi disekitarnya. Self membimbing manusia kearah self-actualization,
merupakan tujuan hidup yang terus-menerus diperjuangkan manusia tetapi
jarang tercapai.
B.
TIPOLOGI JUNG
Menurut
teori psikoanalisa dari Jung ada dua aspek penting dalam kepribadian yaitu
sikap dan fungsi. Sikap terdiri dari introvert dan ekstrovert,
sedangkan fungsi terdiri dari thinking, feeling, sensing dan intuiting.
Dari kedelapan hal ini maka diperoleh tipologi Jung, yaitu :
- Introversion-Thinking
Orang dengan sikap yang introvert dan fungsi
thinking yang dominan biasanya tidak memiliki emosi dan tidak ramah
serta kurang bisa bergaul. Hal ini terjadi karena mereka memiliki kecenderungan
untuk memperhatikan nilai abstrak dibandingkan orang-orang dan lingkungan
sekitarnya. Mereka lebih mengejar dan memperhatikan pemikirannya tanpa
memperdulikan apakah ide mereka diterima oleh orang lain atau tidak. Mereka
biasanya keras kepala, sombong dan berpendirian. Contoh dari orang dengan
kepribadian seperti ini adalah philosophers.
- Extraversion-Thinking
Contoh orang dengan sikap extrovert dan
fungsi thinking yang dominan adalah ilmuwan dan peneliti. Mereka
memiliki kecenderungan untuk muncul seorang diri, dingin dan sombong. Seperti
pada tipe pertama, mereka juga me-repress fungsi feeling.
Kenyataan yang obyektif merupakan aturan untuk mereka dan mereka menginginkan
orang lain juga berpikir hal yang sama.
- Introversion-Feeling
Orang dengan introversion-feeling
berpengalaman dalam emosi yang kuat, tapi mereka menutupinya. Contoh orang
dengan sikap introvert dan fungsi feeling yang dominan adalah
seniman dan penulis, dimana mereka mengekspresikan perasaannya hanya dalam
bentuk seni. Mereka mungkin menampilkan keselarasan didalam dirinya dan self-efficacy,
namun perasaan mereka dapat meledak dengan tiba-tiba.
- Extraversion-Feeling
Pada orang dengan sikap extraversion dan
fungsi feeling yang dominan perasaan dapat berubah sebanyak situasi yang
berubah. Kebanyakan dari mereka adalah aktor. Mereka cenderung untuk emosional
dan moody tapi terkadang sikap sosialnya dapat muncul.
- Introversion-Sensation
Orang ini cenderung tenggelam dalam sensasi fisik
mereka dan untuk mencari hal yang tidak menarik dari dunia sebagai
perbandingan. Biasanya mereka adalah orang-orang yang tenang, kalem, self-controlled,
tapi mereka juga membosankan dan kurang bisa berkomunikasi.
- Extraversion-Sensation
Orang dengan tipe ini biasanya adalah businessman.
Mereka biasanya realistik, praktis, dan pekerja keras. Mereka menikmati apa
yang dapat mereka indrai dari dunia ini, menikmati cinta dan mencari
kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi oleh peraturan dan mudah ketagihan pada
berbagai hal.
- Introversion-Intiuting
Pemimipi, peramal, dan orang aneh biasanya adalah
orang dengan sikap introvert dan fungsi intuitif yang dominan.
Mereka terisolasi dalam gambaran-gambaran primitif yang artinya tidak selalu
mereka ketahui namun selalu muncul dalam pikiran mereka. Mereka memiliki
kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, tidak praktis namun memiliki
intuisi yang sangat tajam dibandingkan orang lain.
- Extraversion-Intuiting
Penemu dan pengusaha biasanya
memiliki sikap extravert dan fungsi intuitif yang dominan, mereka
adalah orang-orang yang selalu mencari sesuatu yang baru. Mereka sangat baik
dalam mempromosikan hal-hal yang baru. Namun mereka tidak dapat bertahan pada
satu ide, pekerjaan maupun lingkungan karena sesuatu yang baru merupakan tujuan
hidup mereka.
C. PROSES DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN JUNG
Jung menyatakan bahwa
kepribadian atau psyche bersifat dinamis dengan gerak yang terus-menerus.
Dinamika psyche tersebut disebabkan oleh enerji psikis yang oleh Jung disebut
libido. Dalam dinamika psyche terdapat prinsip-prinsip sebagai berikut
(Alwisol, 2005 : 65)
1) Prinsip oposisi
Berbagai sistem, sikap, dan fungsi kepribadian saling berinteraksi
dengan tiga cara, yaitu : saling bertentangan (oppose), saling mendukung
(compensate), dan bergabung mejnadi kesatuan (synthese).
Menurut Jung, prinsip oposisi paling sering terjadi karena kepribadian
berisi berbagai kecenderungan konflik. Oposisi juga terjadi antar tipe
kepribadian, ekstraversi lawan introversi, pikiran lawan perasaa, dan
penginderaan lawan intuisi.
2) Prinsip kompensasi
Prinsip ini berfungsi untuk menjada agar kepribadian tidak mengalami
gangguan. Misalnya bila sikap sadar mengalami frus-trasi, sikap tak sadar akan
mengambil alih. Ketika individu tidak dapat mencapai apa yang dipilihnya, dalam
tidur sikap tak sadar mengambil alih dan muncullah ekpresi mimpi.
3) Prinsip penggabungan
Menurut Jung, kepribadian terus-menerus berusaha menyatukan
pertentangan-pertentangan yang ada agar tercapai kepribadian yang seimbang dan
integral.
D.
Perkembangan
kepribadian
Carl Gustav Jung menyatakan bahwa manusia selalu maju atau mengejar
kemajuan, dari taraf perkembangan yang kurang sempurna ke taraf yang lebih
sempurna. Manusia juga selalu berusaha mencapai taraf diferensiasi yang lebih
tinggi.
1) Tujuan perkembangan :
aktualisasi diri
Menurut Jung, tujuan perkembangan kepribadian adalah aktuali-sasi diri,
yaitu diferensiasi sempurna dan saling hubungan yang selaras antara seluruh
aspek kepribadian.
2) Jalan perkembangan :
progresi dan regresi
Dalam proses perkembangan
kepribadian dapat terjadi gerak maju (progresi) atau gerak mundur (regresi).
Progresi adalah terjadinya penyesuaian diri secara memuaskan oleh aku sadar
baik terhadap tuntutan dunia luar mapun kebutuhan-kebutuhan alam tak sadar.
Apabila progesi terganggu oleh sesuatu sehingga libido terha-langi untuk
digunakan secara progresi maka libido membuat regresi, kembali ke fase yang
telah dilewati atau masuk ke alam tak sadar.
3) Proses individuasi
Untuk mencapai kepribadian
yang sehat dan terintegrasi secara kuat maka setiap aspek kepribadian harus
mencapai taraf diferensiasi dan perkembangan yang optimal. Proses untuk sampai
ke arah tersebut oleh Jung dinamakan proses individuasi atau proses penemuan
diri.
Ø Tahap Perkembangan Kepribadian Jung
Terdiri dari 4 tahap, yaitu childhood,
young adulthood, middle age dan old age.
1.
Usia anak (Childhood). Usia anak dibagi menjadi 3
tahap, yakni anarkis pada anak kesadaran masaih kacau pada usia 0 – 6 tahun,
tahap monarkis yakni anak ditandai dengan perkembangan ego, mulai berfikir
verbal dan logika pada usia 6 – 8 tahun, tahap dualistik yakni anak dapat
berfikir secara obyektif dan subyektif terjadi pada usia 8 – 12 tahun.
2.
Usia pemuda (young adulthood). Pemuda
berjuang untuk mandiri secara fisik dan psikis dari orangtuanya.
3.
Usia Pertengahan(middle age). Ditandai dengan
aktualisasi diri, biasanya sudah dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
memiliki pekerjaan, kawin, punya anak dan ikut dalam kegiatan sosial.
4.
Usia Tua (old age). Fungsi jiwa sebagian besar
bekerja secara tak sadar, fikiran dan kesadaran ego mulai tenggelam.
Teori Kepribadian Allport
Kepribadian menurut
Allpot sebagai organisasi dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang
menentukan perilaku dan pikiran dari orang lain. Orang yang sehat secara
psikologis kebayakkan termotivasi oleh proses yang disadari; mempunyai
perluasan atas rasa tentang diri; berhubungan dengan kasih sayang dengan orang
lain; menerima diri mereka apa adanya;mempuyai persepsi realistis mengenai
dunia; serta memiliki wawasan,humor dan filosofi kehidpan yang menyeluruh. Secara umum
teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu
telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan
penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu ”gambaran kodrat
manusia adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu
pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat,
inilah kelebihan dan kekuasan dari teori Allport.
Kemudian Allport juga berpendapat
bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang
mutlak terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi kelebihan Allport adalah
tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk
menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.
Dalam teori Allport juga memandang
bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang,
dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan
dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Perkembangan Proprium
Allport mengemukakan bahwa semua
fungsi diri atau fungsi ego yang telah dijelaskan disebut dengan fungsi
proprium dari kepribadian. Fungsi-fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah,
identitas diri, harga diri, perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional, gambaran
diri, usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya merupakan
bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-fungsi tersebut
sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”. Fungsi-fungsi itu
bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir,
melainkan berkembang karena usia.
Allport menunjukkan tujuh aspek
dalam perkembangan proprium atau ke-diri-sendiri-an (self hood). Selama 3 tahun
pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri
berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4 sampai 6 tahun,
dua aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan
gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan
kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dan akal
pikiran. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka
panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Dengan penjelasan seperti dia atas,
Allport ingin menghindari pendapat yang mengundang pertanyaan dari banyak
teoritikus yang menyatakan bahwa diri atau ego itu serupa manusia mikro (homunculus)
atau “manusia yang berada di dalam dada” yang melakukan tugas
mengorganisasikan, memegang kendali dan menjalankan sistem kepribadian. Ia
mengakui pentingnya semua fungsi psikologis yang bersumber pada diri dan ego,
namun ia berusaha keras menghindari teori yang memandang diri dan ego sebagai
pelaku atau penggerak kepribadian. Bagi allport, diri dan ego dapat digunakan
sebagai kata sifat untuk menunjukkan fungsi-fungsi proprium di dalam seluruh
bidang kepribadian.
Allport
menidentifikasikan enam kriteria kepribadian yang matang. Kriteria yang pertama
adalah perluasan diri. Pribadi yang matang akan mencari untuk mengidentifikasi
diri dan berpatisipasi dalam kejadian yang terjadi di luar diri mereka,meraka
tidak berpusat pada diri sendiri seta mampu terlibat dalam masalah dan
aktifitas yang tidak berpusat pada diri sendiri.
Kedua, kepribadian yang matang
memiliki karakter berupa “hubungan yang hangat dengan orang lain”. Mereka
mempunyai kapasitas untuk mencintai orang lain dalam cara-cara intim dan
simpatik dengan orang lain. Manusia yang sehat secara psikologis memperlakukan
orang lain dengan rasa hormat, serta menyadari bahwa kebutuhan, keinginan dan harapan orang lain merupakan hal yang
tidak sepenuhnya asing dengan milik meraka sendiri.
Ketiga adalah keamanan emosional
atau penerimaan diri. Pribadi yang matang menerima diri sendiri mereka apa
adanya, dan memiliki apa yang disebut keseimbangan emosional. Manusia yang
sehat secara psikologis tidak akan menjadi terlalu sedih apabila terdapat
hal-hal yang berjalan diluar rencana. Mereka tidak akan berkutat dengan
gangguan kecil serta menyadari bahwa rasa frustasi dan ketidaknyamanan
merupakan bagian dari hidup.
Keempat, manusia yang sehat secara
pskologis juga memiliki persepsi yang realistis mengenai lingkungan
disekitarnya. Mereka tidak hidup dalam dunia fantasi. Mereka berfokus terhadap
masalah dibanding pribadi,dan lebih berinteraksi dengan dunia yang dilihat
kebanyakkan orang.
Kelima adalah insight dan humor.
Pribadi yang matang mengenal dirinya sendiri sehingga tidak mempunyai kebtuhan
untuk mengatribusikan kesalahan dan kelemaghan orang lain. Mereka juga
mempunyai selera humor yang tidak kasar dan sesuai dengan kapsitas. Manusia
yang sehat dapat melihat hal-hal yang absurd dan mustahil dalam kehidupan serta
tidak mempunyai kebutuhan untuk berpu-pura atau memakai topeng dalam kehidupan
meraka.
Keenam adalah filosofi kehidupan
maksudnya adalah manusia dengan sikap yang matang dan filosfi kehidupan yang
integral, mempunyai kesadaran yang berkembang dengan baik dan kemungkinan besar
memiliki hasrat untul melayani orang lain.
Struktur
dan Dinamika Kepribadian
Organisasi dinamis dalam
seseorang yang terdiri dari sistem-sistem psikofisis yang menentukan keunikan
penyesuaian dirinya dengan lingkungan. Dua hal yang menjadi tekanan utama
adalah kepribadian merupakan sesuatu yang berkembang dan unsur-unsurnya saling
terkait. Dalam pencarian definisi kepribadiannya Alllport dengan hati-hati
menyadari istilah karakter dan temperamen. Karakter (watak) adalah segi kepribadian
yang dinilai. Seseorang sering dinilai memiliki karakter baik atau
buruk.sedangkan Temperamen adalah disposisi yang erat kaitannya dengan faktor
biologis atau fisik. Dalam hal ini hereditas memainkan peranan penting dan
bersama intelegensi dan fisik membentik kepribadian.
Sifat-sifat
dan Disposisi-disposisi Personal
Sifat adalah
Kecenderenungan untuk berespons dengan cara tertentu ; tendensi neuropsiki.
Sifat bukanlah bentukan konsep abstrak lewat sebuah pengamatan melainkan
kenyataan objektif. Selain itu sifat juga bukanlah sekedar eksistensi nominal.
Sifat umum : ciri-ciri (sifat) yang terdapat pada banyak orang.Disposisi
Personal: keunikan-kekhususan (sifat) pada individu.
Hubungan
Sifat, Kebiasaan, Sikap dan Tipe
Keempat hal tersebut
merupakan kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil dari faktor genetik dan
pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .
-
Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait
paling umum) , respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif.
-
Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan
segi lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap
objek tertentu), paling evaluatif.
-
Tipe: Abstraksi/pengelompokan sifat-sifat;
mementingkan keajegan/keteraturan sekumpulan sifat. Akan tetapi tipe
menyembunyikan (sifat)keunikan pribadi dan menunjukan perbedaan perbuatan yang
tidak begitu cocok dengan kenyataan.
Disposisi
Pokok, Disposisi Sentral dan Disposisi Sekunder
Disposisi
pokok adalah sesuatu yang begitu umum sehingga dapat ditemukan pada setiap
individu. Disposisi sentral adalah kecenderungan karakter yang kuat (khas) pada
seseorang. Disposisi Sekundera adalah
Berfungsi terbatas, kurang menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih
terpusat pad respon yangt dicocokinya.
Dua kekhususan teori
Allport adalah penolakannya pada masa lalu yang mengambil bagian penting dalam
motivasi dan ketegasannya dalam proses kognitif seperti intensi, perencanaan
pada motivasi orang dewasa. Apa yang dilakukan oleh individu adalah kunci
petunjuk yang penting tentang bagaimana orang bertingkah laku sekarang. Allport
mencari ke masa depan apa yang diharapkan oleh individu.
Perkembangan
Kepribadian Self
Self merupakan
satu-satunya sepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self dibentuk
melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang
tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten.
Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self
dapat berubah sebagai akibat kematangan biologic dan belajar. Konsep self
menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri cerdas,
menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.
Peranan
Positif Regards
Dalam hidupnya, manusia selalu
mempunyai perasaan dan kebutuhan untuk dicintai, disukai dan diterima oleh
orang lain.dan oleh karena itu self akan berkembang secara utuh-keseluruhan,
menyentuh semua bagian-bagian jika tercapai.
Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
1) Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience)
adalah salah satu dari lima wilayah utama kepribadian yang ditemukan oleh para psikolog.
Keterbukaan aktif melibatkan imajinasi, estetika sensitivitas, perhatian terhadap
perasaan batin, preferensi untuk berbagai, dan keingintahuan intelektual.
Sebagian besar psikometrik penelitian telah menunjukkan bahwa
kualitas ini secara statistik berkorelasi. Dengan demikian, keterbukaan dapat
dipandang sebagai ciri kepribadian global yang terdiri dari satu set ciri-ciri
khusus, kebiasaan, dan kecenderungan yang berkumpul.
2) hidup menjadi (existential living)
sebagian didasarkan pada eksistensial keyakinan bahwa manusia sendirian
di dunia. Perasaan kesendirian ini menyebabkan perasaan ketakbermaknaan yang
dapat diatasi hanya dengan orang itu sendiri menciptakan nilai-nilai dan makna. Ini menunjukkan bahwa
dalam membuat pilihan-pilihan kita sendiri kita menerima tanggung jawab penuh
atas hasil dan menyalahkan siapa pun kecuali diri kita sendiri jika hasilnya
kurang dari apa yang diinginkan.
3) keyakinan organismik (organismic trusting)
Mempercayai seseorang pikiran dan perasaan sebagai akurat.
Lakukan apa yang datang secara alami.
4) pengalaman kebebasan (experiental freedom)
Untuk mengakui kebebasan seseorang dan bertanggung jawab
atas tindakan sendiri.
5) kreativitas (creativity)
Full partisipasi di dunia, termasuk memberikan kontribusi
bagi kehidupan orang lain
Otonomi Fungsioanal
Otonomi fungsional memandang motivasi dewasa bermacam-macam,
sistem self sustaining, pertumbuhan sistem antecedent, tapi secara fungsional
tak terkait. Otonomi fungsional juga pendorong dan pembentukan perilaku masa
kini dan lepas lepas dari masa lalu. Apa yang dilakukannya semata-mata
dikhususkan begitu saja demi tujuan berbeda dari semula.
§ Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi bentuk-bentuk
kecanduan,mekanisme sirkular, perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin.
Orang dewasa yang sehat ditandai dengan serangkaian sifat yang teratur dan
kongruen yang berfungsi sebagaian besar secara rasional dan sadar. Maka untuk
memahami orang dewasa maka harus memahami maksud dan aspirasi mereka.
§ Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minat-minat yang
dipelajari, nilai-nilai, sentimen-sentimen, motif-motif pokok, disposisi
pribadi, gambaran diri dan gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk
menjadi lebih integral dan daya penyatiu yang paling penting adalah propriate
function, dimana usaha mengejar tujuan yang membentuk kepribadian.
Perkembangan Kepribadian
Allport
melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaan keturunan, hanya
memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian
tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbahan
dan pematangannya. Dalam Perkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa
tahap sebagai berikut:
1) 0-3 tahun :
Pembanguanan
keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak), perasaan
identitas diri berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam
hal ini bahasa menjadi faktor yang penting. Harga diri atau kebanggaan sebagai
periode terakhir dimana anak ingin melakukan sesuatu, membuatnya terwujud, dan
mengontrol dunianya.
2) 4-6 tahun:
Perluasan diri
dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan
orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan
lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting. Muncul perasaan
lingkungan tersebut adalah bagian dirinya. Gambaran diri; terkait dengan
penanaman-penanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan dan pengetahuan
diri yang akan berperan mencolok dalam
kepribadiannya kelak.
3) 6-12 tahun:
Kesadaran diri.
Pengenalan kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan
gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
4) Remaja
Propriate
striving, pembanguanan tujuan dan rencana ke depan:
intensi-intensi, long-range purposes,distant goals.Persoalan utama
berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak atau dewasa?”
5) Kedewasaan
Menurut Allport,
faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang
terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut
prinsip otonomi fungsional.
Kepribadian Perawat
Seorang
perawat profesional harus memiliki kepribadian yang baik. berikut beberapa
kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang perawat :
- Keadaan
fisik
Sabagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga
dan merawat kesehatan tubuh kita sendiri sebelum merawat orang lain.
- Penampilan
yang menarik
Didepan pasien kita harus berpenampilan yang
rapi,tidak mungkin kan,
kalaukita berpenampilan di depan pasien berantakan,
yang ada pasien malah tidak mau di
rawat oleh kita. Pasien pasti akan berpersepsi, bagaimana perawat itu merawat kita,sedangkan
perawat itu saja tidak bisa merawat diri dia
sendiri.
- Kejujuran
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan keadaan pasien. tidak boleh ada
yang di tutup-tutupi.
- Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap
riang,bahagia.jangan tunjukkan sikap jutek di depan pasien,
pasien pasti akan takut melihat muka kita yang seperti itu.
- Berjiwa
sportif
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila
mengalami kesalahan, perawat harus mengevaluasinya lagi dan
introspeksi diri.
- Rendah
hati dan Murah hati
Apabila perawat bertemu dengan pasien,perawat harus
menunjukkan sikap ramah dan bantu pasien apabila ada yang memerlukan bantuan.
- Dapat
dipercaya
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. jangan
suka mengumbar kekurangan pasien sekalipun dengan teman sejawat.
- Loyalitas
Sesama
perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.
- Pandai menimbang
perasaan.
Perawat
dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien harus memiliki sikap ini supaya tidak menambah
beban pikiran pasien.
- Pandai bergaul
Salah
satu contohnya : perawat menyapa pasien apabila bertemu
- Keramahan,simpati,dan
kerja sama
Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan
simpatinya terhadap
Pasien, hal ini di harapkan supaya pasien merasa
nyaman dengan kita dan akhirnya si
pasien mudah di ajak kerja sama dengan kita.
- Rasa
humor
Selain itu, kita juga harus memiliki rasa humor,
setidaknya dengan memberikan sedikit humor
kepada pasien mampu mengurangi beban pikirannya.
- Sopan
santun
Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati
yang lebih tua dari kita sekalipun itu pasien.
tidak hanya dengan yang lebih tua dengan teman sejawat
atau yang umurnya di bawah kitapun,kita juga harus tunjukkan sikap ini.
DAFTAR PUSTAKA
Baron,Robert
A & Byne, Donn.2004. Psikologi Sosial. Erlangga: Jakarta
Dayakis,
Tri, M.Si & Hudaniah, S.Psi.2003. Psikologi Sosial. UMM: Malang
Sobur, Alek.
2000. Psikologi Umum. Erlangga: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar