BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan
kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan
selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di
Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta
teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan
keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah
menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih
memandang profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja
sosial yang sifatnya membantu orang sakit atas instruksi-instruksi dokter
bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang-kadang masih memiliki pandangan
yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa
pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vokasional belum
sepenuhnya beralih ke pelayanan yang profesional.
Untuk
itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum
maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan
yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan
keperawatan, praktik keperawatan dan organisasi profesi.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Paradigma dan
Paradigma Keperawatan?
2. Apa fungsi dari paradigma
keperawatan?
3. Apa saja komponen-komponen dari
paradigma keperawatan?
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari
Paradigma dan Paradigma keperawatan.
2. Untuk mengetahui fungsi dari
paradigma keperawatan.
3. Untuk mengetahui komponen-komponen
dari paradigma keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paradigma dan
Paradigma Keperawatan
Paradigma
adalah suatu cara dalam mempersepsikan
atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami
suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang
ada dalam keperawatan.
Pengertian Paradigma keperawatan adalah adalah
suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam
keperawatan.
Pengertian Paradigma Keperawatan menurut para ahli:
·
Menurut Gaffar (1997), Paradigma
keperawatan
adalah
cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
keperawatan.
·
Paradigma keperawatan menurut La Ode Jumadi (1999 : 38) adalah suatu
cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
·
Kozier (2000), Paradigma
keperawatan
adalah
interaksi antara manusia yang menerima perawatan, lingkungan tempat menusia
berada, kesehatan yang selalu menjadi bagian dari bidang garapan keperawatan
serta tindakan keperawatan.
2.2 Fungsi Paradigma Keperawatan
1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai
persoalan yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek pendidikan dan
pelayanan keperawatan, praktik dan organisasi profesi.
2. Membantu individu dan masyarakat
untuk memahami dunia keperawatan kita dan membantu kita untuk memahami setiap
fenomena yang terjadi disekitar kita.
2.3 Komponen-komponen Paradigma
keperawatan
Komponen dari peradigma keperawatan
itu sendiri pada dasarnya ada empat seperti yang disebutkan di atas, akan
tetapi perkembangannya dalam teori sangan bergantung oleh sudut pandang
masing-masing teoris. Dengan begitu pemaknaan masing-masing komponen paradigma
tersebut bisa jadi berbeda sehingga penjelasan yang bisa diberikan secara umum
adalah arti komponen secara lebih superfisial.
Gambaran singkat
mengenai komponen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manusia
Komponen
ini merupakan komponen utama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan.
Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini
bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem tersebut dapat
meliputi:
·
Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan
pengaruhi oleh lingkungan baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual
sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam
pemenuhan kebutuhan dasar.
·
Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di
lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
·
Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki persepsi, pola
kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
Jadi dalam
konteks paradigma keperawatan ini setiap manusia dalam hidupnya akan mengalami
situasi dimana dia mampu memenuhi kebutuhannya, membutuhkan bantuan atau bahkan
membutuhkan orang lain untuk melakukannya, dalam hal ini perawat.
2. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanana profesional
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,
psikologi, sosial, spiritual dan kultural secara komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia. Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurang kemauan meuju kepada kemampuan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Sebagai suatu profesi,
keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan
yang dilakukan.
Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang
holistik terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual
dan kultural. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan
humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberi
perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia.
Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas ras,
jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status
ekonomi sosial. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan
kesehatan serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien sebagai partner
aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan
asuhan keperawatan.
3. Konsep Sehat-Sakit
Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma
keperawatan dalam konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelaynan
keperawatan yang akan diberikan selama rentan sehat dan sakit, akan melihat
terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah
statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis, sehingga
akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan
yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini
merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis
dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui
batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.
4. Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat, situasi maupun
hal-hal yang berinteraksi dengan individu baik secara aktif maupun pasif. Bisa
jadi baik lingkungan maupun individu akan sama-sama berpikir, menganalisa dan
membuat kesimpulan selama interaksi sesuai dengan sifat lingkungan yang mungkin
saja berupa lingkungan hidup baik individu lain maupun proses berfikir dalam
diri seseorang yang ikut mempengaruhi lingkungan internal seseorang.
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah
memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan
meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan
keperawatan dapat tercapai.
Komponen-komponen Paradigma
Keperawatan menurut para ahli yaitu:
1.
Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman (System Model)
·
Manusia:
Fokus model Neuman ini didasarkan
pada philosophy bahwa manusia dipandang secara total sebagai suatu sistem yang
multidimensional. 5 variabel subsistem manusia adalah :
1. Fisiologi : merupakan struktur fisik
dan biokimia serta fungsi tubuh manuasia
2. Psikologis : adalah proses mental
dan emosional manusia
3. Sosio kultural : hubungan antara
manusia, culture yang mendasari dan mempengaruhi aktivitas manusia
4. Spiritual : kepercayaan
5. Perkembangan : segala sesuatu proses
yang berhubungan dengan perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya
·
Lingkungan
Betty Neuman berpendapat bahwa
lingkungan harus dilihat secara total. Lingkungan adalah segala sesuatu yang
berada disekitar manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di
dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi
intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi
stabilitasnya sebagai suatu sistem. Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan
:
-
Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri
masing-masnig individu.
-
Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar
diri individu.
-
Created environment (lingkungan yang diciptakan )
diartikan sebagai lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa disadari oleh
klien dan merupak simbol sistem secara keseluruhan
·
Kesehatan
Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan
suatu kondisi dimana terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel
dalam diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan
kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan sistem
akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang dibutuhkan terpenuhi
(Neuman, 1995).
·
Keperawatan
Neuman memandang keperawatan sebagai
suatu profesi yang unik yang konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua
variabel dalam diri klien disertai respon individu saat menghadapi suatu
stressor. Keperawatan didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk membantu
individu, keluarga dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
(tercapainya stabilitas sistem individu untuk menurunkan stressor melalui
serangkaian tindakan keperawatan).
2.
Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson (Behavioral
System Model)
·
Manusia
Johnson berpendapat bahwa manusia
memiliki dua sistem mayor yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan
merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral
system (sistem perilaku).
·
Lingkungan
Lingkungan berhubungan dengan dimana
individu berada, dimana perilaku individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi
dilingkungannya.
·
Kesehatan
Merupakan suatu keadaan dimana
tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik, mental, emosional dan sosial
dari internal dan eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan kenyamanan.
·
Keperawatan
Tujuan primer keperawatan adalah
mempercepat tercapainya keadaan equilibrium dan perawat harus berkosentrasi
pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah
mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.
3.
Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem (Self-Care
Deficit Theory of Nursing)
-
Manusia
Orem memandang manusia secara total
dan bersifat universal, dimana mereka membutuhkan perkembangan dan kemampuan
perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Manusia merupakan suatu kesatuan
dari fungsi biologi, simbolik dan sosial.
-
Lingkungan
Lingkungan meliputi elemen
lingkungan, kondisi lingkungan serta perkembangan lingkungan.
-
Keperawatan
Menurut Orem, keperawatan adalah
suatu seni, pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari keperawatan adalah
membuat pasien dan keluarganya mampu melakukan perawatan sendiri, diantaranya
mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika terjadi kecelakaan
atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari
pnyakit/kondisi yang kronis atau kondisi ketidakmampuan.
-
Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi ketika
keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi dengan baik. Hal ini
memungkinkan manusia mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme secara
psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.
4.
Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy (Adaption
Model)
v Manusia
Roy
mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem
adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang
mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses control adalah
mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih spesifik
manusia di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator
dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara adaptasi yaitu :
fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.
v Lingkungan-Stimulus :
Roy membedakan 3 jenis lingkungan,
yaitu :
1. Fokal : mencakup lingkungan internal
dan eksternal yang dihadapi manusia
2. Kontekstual : adalah semua stimulus
pada setiap situasi yang berkontribusi memberikan pengaruh terhadap lingkungan
fokal.
3. Residual : adalah faktor yang
efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi. Menurut Roy, semua kondisi lingkungan
tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku manusia
v Kesehatan
Menurut Roy, kesehatan didefinisikan
sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara
keseluruhan. Integritas atau keutuhan manusia menyatakan secara tidak langsung
bahwa kkesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu kelengkapan atau kesatuan
dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi manusia. Jadi Integritas
adalah sehat, sebaliknya kondisi yang tidak ada integritas kurang sehat.
Definisi kesehatan ini lebih dari tidak adanya sakit tapi termasuk penekanan
pada kondisi sehat sejahtera. Dalam model adaptasi keperawatan, konsep sehat
dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi yang bebas energi dari koping yang
inefektif dan mengizinkan manusia berespon terhadap stimulus yang lain.
Pembebasan energi ini dapat meningkatkan penyembuhan dan mempertinggi
kesehatan. Hal ini adalah pembebasan energi yang menghubungkan konsep adaptasi
dan kesehatan.
v Keperawatan
Roy (1983) menggambarkan keperawatan
sebagai disiplin ilmu dan praktek. Sebagai ilmu, keperawatan mengobservasi,
mengklasifikasikan dan menghubungkan proses yang secara positif berpengaruh
pada status kesehatan. Sebagai disiplin, praktek, keperawatan menggunakan
pendekatan pengetahuan untukmenyediakan pelayanan pada orang-orang. Lebih
spesifik dia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan praktek dari
peningkatan adaptasi untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif. Keperawatan meningkatkan adaptasi
individu dan kelompok dalam situasi yang berkaitan dengan kesehatan, Jadi model
adaptasi keperawatan menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan
dan praktek keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam model
tersebut, keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan dan aktivitas
keperawatan.
Keperawatan adalah berhubungan
dengan manusia sebagai satu kesatuan yang berinteraksi dengan perubahan
lingkungan dan tanggapan terhadap stimulus internal dan eksternal yang
mempengaruhi adaptasi. Ketika stressor yang tidak biasa atau koping mekanisme
yang lemah membuat upaya manusia yang biasa menjadi koping yang tidak efektif,
manusia memerlukan seorang perawat. Ini tidak harus, bagaimanapun
diinterpretasikan umtuk memberi arti bahwa aktivitas keperawatan tidak hanya
diberikan ketika manusia itu sakit. Roy menyetujui, pendekatan holistik
keperawatan dilihat sebagai proses untuk mempertahankan keadaan baik dan
tingkat fungsi yang lebih tinggi.
Keperawatan terdiri dari dua yaitu: tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungan. Jadi peningkatan adaptasi dalam tiap empat cara adaptasi yaitu :
Keperawatan terdiri dari dua yaitu: tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungan. Jadi peningkatan adaptasi dalam tiap empat cara adaptasi yaitu :
(1) fungsi fisiologis
(2) konsep diri
(3) fungsi peran
(4) interdependensi.
Dorongan terhadap peningkatan
integritas adaptasi dan berkontribusi terhadap kesehatan manusia, kualitas
hidup dan kematian dengan damai. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus
fokal berada dalam suatu area dengan tingkatan adaptasi manusia. Ketika
stimulus fokal tersebut berada pada area tersebut dimana manusia dapat membuat
suatu penyesuaian diri atau respon efektif. Adaptasi membebaskan energi dari
upaya koping yang tidak efektif dan memnugkinkan individu untuk merespon
stimulus yang lain. Kondisi tersebut dapat mencapai peningkatan penyembuhan dan
kesehatan. Jadi peranan penting adaptasi sangat ditekankan pada konsep ini.
5.
Paradigma Keperawatan menurut Imogene King (Interacting
System Framework and Middle Range Theory of Goal Attainment)
o Manusia :
Menurut
King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu ingin tahu.
Manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan
tujuan, serta membuat keputusan. Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar
:
1. Manusia membutuhkan informasi
kesehatan yang dapat digunakannya
2. Manusia membutuhkan pencegahan
terhadap sakit
3. Manusia membutuhkan perawatan saat
ia mengalami sakit
o Lingkungan
Lingkungan
merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :
1. Lingkungan Internal : didalamnya
terdapat transformasi energi yang akan memungkinkan manusia untuk mengatur
perubahan lingkungan eksternal
2. Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi
formal dan informal. Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.
o Kesehatan
Menurut
King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia, dimana
hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik
internal maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga
dicapai potensi yang maksimum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
o Keperawatan
Keperawatan
didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat dan klien
yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi
keperawtan. Proses interaksi perawat-klien melibatkan komunikasi, menentukan
tujuan, eksplorasi dan menyetujui makna dari tujuan.
1. Aksi : didefenisikan sebagai
perilaku mental dan physic
2. Reaksi : perilaku tidak spesifik,
tapi bergantung pada perilaku aksi
3. Tujuan keperawatan : membantu
individu untuk mempertahankan kesehatan agar perannya dapat berfungsi.
6.
Paradigma Keperawatan menurut Myra Estrin Levine (The
Conservation Model)
§ Manusia
1. Individu terus mempertahankan
keutuhan mereka dalam interaksi konstan dengan lingkungan mereka dan memilih,
yang paling ekonomis hemat, energi-sparing pilihan yang tersedia untuk menjaga
integritas mereka.
2. Individu menjadi sentinent
yang holistik, berpikir, berorientasi masa depan dan masa lalu-sadar.
3. Seorang holistik yang memiliki
batas-batas yang terbuka dan beradaptasi dengan lingkungan.
4. Individu adalah “holistik”
5. Sebuah makhluk sosial terpadu
6. “Whole” tidak hanya dalam
aspek fisik tetapi juga berkaitan dengan aspek psychosocio-budaya dan spiritual
7. Individu adalahsebuah identitas dan
layak.
8. Individu adalah unik dalam persatuan
dan kesatuan, merasa, percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem.
§ Kesehatan
1. Kesehatan menjadi “Whole”
bukan hanya bebas dari penyakit atau penyakit.
2. Ditentukan oleh kemampuan untuk
berfungsi secara cukup normal
3. Hal ini secara kultural ditentukan
dan dipengaruhi oleh etos dan keyakinan.
4. Kesehatan adalah keutuhan dan
keberhasilan adaptasi.
5. Bukan hanya menyembuhkan bagian
menderita, itu adalah kembali ke kegiatan sehari-hari, kemandirian dan
kemampuan untuk sekali lagi menjadi individu, mempunyai hubungan tanpa kendala.
6. Kesehatan dapat ditentukan secara
sosial (melalui interaksi mereka dengan orang lain yang signifikan). Kegagalan
dalam melakukannya adalah skenario negatif.
§ Lingkungan
1. Lingkungan adalah tempat orang
tersebut terus-menerus dan secara aktif terlibat.
2. Lingkungan adalah di mana kita
menjalani hidup kita.
3. Lingkungan terdiri dari semua
pengalaman dari individu-individu.
4. Ini berkaitan dengan lingkungan
internal (fisiologis) dan eksternal (persepsi, operasional, dan konseptual).
§ Keperawatan
1. Keperawatan adalah interaksi manusia
yang dirancang untuk mempromosikan keutuhan melalui adaptasi
2. Asuhan keperawatan adalah baik
mendukung dan terapi (untuk mencapai tingkat maksimum adaptasi).
3. Promosi keperawatan konservasi
melalui penggunaan empat prinsip konservasi.
4. Keperawatan menyadari bahwa setiap
individu membutuhkan cluster yang unik dan terpisah dari aktivitas.
5. Integritas individu adalah perhatian
taat dan itu adalah tanggung jawab perawat untuk membantu dia untuk membela dan
mencari relization nya.
6. Daerah utama perhatian bagi perawat
dalam pemeliharaan keutuhan seseorang.
7. Paradigma Keperawatan menurut
Martha E Rogers (Unitary Human Being)
Ø Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang
utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan
manusia dinamis selalu berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan
dipengaruhi atau sebagai sistem terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia
sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan.
Ø Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu
keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia
mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang mempelajari manusia secara
keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang
menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu
pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga
dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi
seseorang yang sakit dan cacat. Praktek professional keperawatan bersifat
kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam
keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk.
Ø Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai
terminologi nilai yang ditentukan oleh budaya atau individu. Kesehatan dan
penyakit merupakan manifestasi pola dan diangap menunjukkan pola perilaku yang
nilainya tinggi dan rendah. Rogers memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu
ekspresi dari interaksi manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar.
Ø Lingkungan
Lingkungan sebagai empat bangunan
energi yang tidak dapat direduksi yang diidentifikasi dengan pola dan
manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan mencakup segala sesuatu
yang berada diluar yang diberikan oleh bangunan manusia.
8. Paradigma Keperawatan menurut
Paterson and Zderad: Teori Keperawatan Humanistik (Humanistic Nursing Theory)
ü
Manusia
Manusia dipandang dari kerangka
kerja eksistensial melalui pilihan-pilihan. Manusia sebagai individu yang
penting berhubungan dengan orang lain di dalam waktu dan jarak. Manusia
dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka terhadap pilihan, mempuyai
nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang dulu sekarang dan masa depan.
Aplikasi dalam dunia keperawatan adalah jelas bahwa manusia memerlukan
informasi.Mereka membutuhkan pilihan.Individu dan kelompok membutuhkan
kesempatan untuk membuat pilihan mereka sendiri.
ü
Kesehatan
Kesehatan adalah komponen penting
dari seseorang, sebagai kualitas dari kehidupan dan kematian.Hal ini bisa
disebut sebagai lebih dari tidak adanya penyakit. Kesehatan adalah sebagai
pengalaman di dalam proses kehidupan. Kesehatan bisa ditemukan pada kemauan
seseorang untuk terbuka kepada pengalaman kehidupan mereka terhadap fisik,
sosial, spiritual, kognitif atau keadaan emosi mereka.Implikasi terhadap
praktek keperawatan membuka jarak yang luas untuk definisi kesehatan.Kategori
diagnosa bermanfaat hanya jika setuju terhadap orang atau mereka yang ditunjuk.
Hubungan bahwa perawatan mempunyai hubungan dengan orang yang menerima
perawatan adalah kritikal, bahkan lebih penting adalah kebutuhan akan penghargaan
terhadap hubungan yang eksis dalam kehidupan sehari-hari.
ü
Keperawatan
Keperawatan adalah respon manusia
terhadap satu orang kepada yang lain dalam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuannya untuk mendapatkan kesehatan. Keperawatan juga adalah mengenai bentuk
individu yang unik dan berfokus pada seluruh bagian. Pada saat seseorang sakit
dan tubuh juga mengalami perubahan, ini akan mempengaruhi dunia seseorang dan
pengalaman mereka. Pandangan klien tentang dunia adalah hal yang penting dalam
keperawatan.Paterson dan Zderad mengatakan keperawatan menunjukkan sebuah
pertemuan spesial dari setiap manusia.
9. Paradigma menurut Hidegard E. Pepelau
(keperawatan psikodinamik)
Ø Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh
Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan, bersifat terapeutik, dan
interpersonal. Keperawatan merupakan instrument edukatif, kekuatan yang
mendewasakan dan menborong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif,
konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan komunitas. Profesi keperawatan
memiliki tanggung jawab legaldi dalaam pemanfaatan keperawatan secara vefektif
berikut segala konsekuensinya bagi klien.
Ø Individu
Individu menurut eplau adalah
organisme yang mempunyai kemampuan untuk berusaha mengurangi ketegangan yang
ditimbulkan oleh kebutuhan.
Ø Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan
sebagai sebuah symbol yang menyatakan secara tidak langsung perkembangan
progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah
pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam kehidupan pribadi ataupun
komunitas.
Ø Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara
langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah satu konsep utama dalam
perawatan, ia mendorong perawat untuk memperhatikan kebudayaan da adat istiadat
klien saat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Paradigma keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar memkirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
keperawatan. Pelayanan perawatan yang profesional harus dilandasi oleh sains keperawatan yang mengacu pada empat komponen dasar yaitu menusia, perawat, kesehatan dan lingkungan.
Perawatan
merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang
memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan
berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama
dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat
perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan
tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat
harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko,
sosial, spiritual dan cultural.
3.2
Saran
Perawat disarankan untuk selalu
mengikuti perkembangan ilmu keperawatan, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan
perawat disarankan untuk bersikap profesional dalam memberikan perawatan kepada
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
http://perawattegal.wordpress.com/2009/08/31/paradigma-keperawatan/
http://paradigmaperawat.blogspot.com/
http://paradigmaperawat.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar