Sabtu, 11 April 2015

Sejarah dan pengertiang singkat tentang Imunisasi

TUGAS IMUNISASI
5 IMUNISASI DASAR YANG WAJIB
(BCG, POLIO, DPT, HEPATITIS B,CAMPAK)

 











OLEH
Gusti Komang Widyastiti Rahayu (14140176)



Universitas Respati Yogyakarta
Fakultas Ilmu Kesehatan
2014/2015


SEJARAH SINGKAT IMUNISASI DI INDONESIA
Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbuktu paling cost effective dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Dengan program ini, Indonesia dinyatakan bebeas dari penyakit cacarsejak tahun 1974. Mulai tahu 1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imnunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkolosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia. Sejarah perkembangan imunisasi di Indonesia terlihat pada tabel di bawah ini:
Tahun
Perkembangan Imunisasi
1956
Imunisasi Cacar
1973
Imunisasi BCG
1974
Imunisasi TT pada ibu hamil
1976
Imunisasi DPT pada bayi
1977
Imunisasi dijadikan upaya global oleh WHO (EPI = Expanded Program on Immunization)
1980
Imunisasi Polio
1982
Imunisasi Campak
1990
Indonesia mencapai UCI Nasional
1997
Imunisasi Hepatitis B
2004
Introduksi DPT-HB
2013
Introduksi vaksin DPT/HB/HiB
Penyakit lain yang sudah dapat ditekan sehingga perlu ditingkatkan programnya adalah tetanus maternal dan neonatal serta campak. Untuk tetanus telah dikembangkan upaya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (Maternal Neonatal Tetanus Elimination / MNTE). Terhadap penyakit campak dikembangkan upaya Reduksi Campak (RECAM) dan untuk penyakit polio dilakukan upaya eradikasi polio (ERAPO). ERAPO, MNTE dan RECAM juga merupakan komitmen global yang wajib diikuti oleh semua Negara di dunia. Di samping itu, dunia juga menaruh perhatian terhadap mutu pelayanan dengan menetapkan standar pemberian suntikan yang aman (safe injection practices) bagi penerima suntikan yang dikaitkan dengan pengelolaan limbah medis tajam yang aman (safe waste diposal management), bagi petugas maupun lingkungan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa program imunisasi ke dalam penyelenggaraan pelayanaan yang bermutu dan efisien. Upaya tersebut didukung dengan kemajuan yang pesat dalam bidang penemuan vaksin baru (Rotavirus, Japanese Encephalitis, dan lain-lain). Perkembangan teknologi lain adalah menggabungkan beberapa jenis vaksin sebagai vaksin kombinasi yang terbukti dapat meningkatkan cakupan imunisasi, mengurangi jumlah suntikan dan kontak dengan petugas imunisasi. Dari uraian di atas jelaslah bahwa upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk mencapai population immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga PD3I dapat dibasmi, dieliminasi atau dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya imunisasi dapat semakin efektif, bermutu dan efisien.



















APA ITU  IMUNISASI ?
Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebelan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan mememasukan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan memasukan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan Eat anti yang pada akhirnya nanti digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh.

TUJUAN IMUNISASI ?

Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang. Menghilangkan penyakit tertentu pada populasi. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dank kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Proporsi kematian bayi yang disebabkan karena tetanus neonatorum (TN) di Indonesia cukup tinggi yaitu 67%. Dalam upaya menceegah TN maka imunisasi diarahkan kepada pemberian perlindungan bayi baru lahir dalam minggu-minggu pertama melalui ibu.

MANFAAT IMUNISASI  ?
1.      Untuk anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
2.      Untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit, mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3.      Untuk Negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan Negara



APA PENTINGNYA IMUNISASI?
Untuk memberikan kekebalan pada bayi agar:
1.Dapat terhindar dari penyakit.
2.Mencegah anak cacat.
3.Mencegah kematian pada anak.

TEMPAT PEMBERIAN IMUNISASI
1.Posyandu
2.Puskesmas
3.Rumah sakit bersalin
4.Rumah sakit
5.Praktek dokter/bidan

JADWAL IMUNISASI
UMUR
JENIS IMUNISASI
0 – 7 Hari
HB 0
1 Bulan
BCG, Polio 1
2 Bulan
DPT/HB 1, Polio 2
3 Bulan
DPT/HB 2, Polio 3
4 Bulan
DPT/HB 3, Polio 4
9 Bulan
Campak



5 IMUNISASI DASAR LENGKAP

1. IMUNISASI BCG
Difinisi:
-Imunisasi BCG adalah imunisasi untuk mencegah penyakit TBC,vaksin BCG adalah vaksi hidup yang dibuat dari mycobacterium bovis yang dibiak selama satu penyakit TB adalah penyakit yang disebabkan kuman  mycobacterium tuberculosis dan mycobacterium bovis.

Tujuan:
-
Tujuan dari imunisasi BCG adalah untuk mencegah bayi atau anak terserang penyakit TBC yang berat , seperti meningitis TBC dan TBC melier, ini dinyatakan karena bayi atau anak masih rentan terinfeksi  mycrobacterium tuberculosis.

Fungsi:
-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit TBC

Efek samping:
-Imunisasi BCG biasanya akan menimbulkan bekas berupa jaringan perut bulat berdiameter 4-8 mm, akibat proses penyembuhan luka/borok yang timbul setelah 3-6 minggu setelah penyuntikan. Borok akan sembuh sendiri setelah sampai 2-3bulan, tidak perlu terapi apapun.
-Pada tempat penyuntikan terjadi ulkus  yang lama sembuh.hal ini terutama bila terjadi
  suntikan tidak tepat intrakutan, melainkan subkutan.
-Pembengkakan kalenjer regional, yang lambat laun dapat pecah dan kemudian terbentuk
  fistel dan ulkus.
-Infeksi sekunder dari ulkus.

Kontra indikasi:
- Reaksi uji tuberculin > 5mm
- Sedang menderita infeksi HIV atau dengan resiko tinggi infeksi, imunokompromais akibat
   pengobatan kortikosteroid, obat imuno-supresi, mendapat pengobatan radiasi , penyakit
   keganasan yang mengenai sumsum tulang atau system limfe.
- Anak menderita gizi buruk.
- Sedang menderita demam tinggi.
- Menderita infeksi kulit yang luas.
-Pernah sakit tuberculosis.
- Kehamilan.

Dosis:
-Dosis pemberiannya yaitu 0,05 ml, sebanyak satu kali untuk bayi usia ≤1 tahun
Cara pemberian:
-Sebelum disuntikan vaksin BCG dilarutkan terlebih dahulu dengan 4 ml NaCl 0,9%, dengan menggunakan alat suntik steril.
-Disuntikan secara intracutan didaerah lengan kanan atas (insertion musculus deltoideus), dengan -menggunakan alat suntik dosis tunggal yang steril. Ukuran jarum suntiknya no. 26 G.

Diberikan pada usia berapa:
0 – 11 bulan

2.IMUNISASI HEPATITIS B
Definisi:
-
Hepatitis B merupakan infeksi serius yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh, imunisasi dianjurkan untuk semua anak maupun orang dewasa yang mengadapi resiko penyakit ini.

Tujuan:

-Untuk Anak

Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
-Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
-Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara. 


Fungsi:

-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit yang mengakibatkan kerusakan pada hati.

Efek samping:

- Efek samping imunisasi hepatitis B terjadi umumnya berupa reaksi local yang ringan seperti kemerahan pada daerah suntikan, kadang-kadang dapat menyebabkan deman ringan 1-2 hari.
Kontra indikasi:
-
Sampai saat ini tidak ada kontraindikasi absolute pemberian imunisasi hepatitis B, artinya anak demam, batuk pilek, bukan halangan untuk pemberian imunisasi hepatitis B.

Dosis:
-
0,5 cc / pemberian
-Pada kecelakakan jarum suntik: 0,06 ml/kg, dosis maksimal 5 ml, intramuscular, harus
  diberikan pada jangka 24 jam,diulang 1 bulan kemudian.
-Paparan seksual: dosis tunggal 0,06 ml/kg, intramuscular, harus diberikan pada jangka waktu
  2 minggu, dengan dosis maksimal 5ml.
-Paparan perinatal: 0,5 ml intramuscular.

Cara pemberian:
-
suntikkan intra muscular pada bagian luar.

Diberikan pada usia berapa:
-mulai dari 0 bulan.





3.IMUNISASI POLIO
Difinisi:
-Imunisasi Polio adalah imunisasi yang bertujuan untuk mencegah anak terjangkit penyakit polio, penyakit polio dapaat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Yaitu pada kaki dan otot-otot wajah.

Tujuan:
-
Imunisasi polio digunakan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit polimielitis.

Fungsi:

-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit polio, polio dalah sejenis penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan.

Efek samping:
-
Bila anak diare kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik karena adagangguan  penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.

Kontra indikasi:

-Penyakit akut atau demam (temp.>38,5
c), imunisasi harus ditunda.
-Muntah atau diare, imunisasi ditunda.
-Sedang dalam pengobatan kortikosteroid atau imunosupresi oral maupun suntikan juga
  pengobatan radiasi umum (termasuk kontak pasien)
-Keganasan (untuk pasien dan kontak) yang berhubungan dengan system retikuloendotelia
  (seperti limfoma,leukemia, dan penyakit Hodgkin) dan anak dengan mekanisme imunologik
  yang terganggu.
Dosis:
- 2 tetes


Cara pemberian:
-
meneteskan kedalam mulut.

Diberikaan pada usia berapa:
-
0-11 bulan

4.IMUNISASI DPT
Difinisi:
-
Imunisasi DPT adalah upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit diferi, pertusis, tetanus dengan cara memasukan kuman diferi, pertusis, tetanus yang telah di lemahkan dan dimatikan kedalam tubuh sehingga tubuh dapat menghasilkan zat antibody yang pada saat nya nanti digunakan untuk melawan kuman atau bibit ketiga penyakit tersebut.

Tujuan:
-Untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.

Fungsi:
-
Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk melindungi anak dari 3 penyakit sekaligus yaitu
             Difteri,pertusis, dan tetanus.

Efek samping:
-
panas, rasa sakit di daerah suntikan,peradangan dan kejang-kejang.

Kontra indikasi:
-
Vaksin DPT/HB memiliki kontra insikasi yaitu hipersensitivitas terhadap komponen vaksin, reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk reaksi sejenis lainnya yang merupakan kontra indikasi terhadap dosis lanjutan vaksin kombinasi
. 

Dosis:
0, 05cc

Cara pemberian:
-
intra muscular / sub cutan , jumlah suntikan 3 kali.

Diberikan pada usia berapa:
2 – 11 bulan

5.IMUNISASI CAMPAK
Difinisi:Campak adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat
              menular,yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah pada seluruh tubuh.
Tujuan:
-
Tujuan diberikannya imunisasi campak adalah untuk mencegah anak tidak tertular penyakit campak atau biasa juga disebut penyakit tampek yang disebabkan oleh virus morbili.

Fungsi:
-Campak adalah salah satu jenis penyakit yang mudah menular. Di negara berkembang, campak cenderung menyerang anak-anak berusia di bawah lima tahun. Sedangkan di negara maju, campak menyerang usia remaja hingga dewasa muda, terutama yang belum pernah diberikan imunisasi campak.
Bagi anak yang bergizi baik dan sehat, tidak akan menjadi masalah bila terserang campak. Namun, bila campak menyerang anak-anak dengan gizi buruk, dapat berakibat fatal.

Efek samping:
-
panas dan kemerahan, anak-anak mungkin akan panas 1-3 hari setelah 1 minggu penyuntikan,kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan.

Kontra indikasi:
-
Imunisasi campak tidak dianjurkan pada ibu hamil, anak dengan imonodefisiensi primer, pasien TB yang tidak diobati, pasien kanker, atau transpalansi organ, anak yang mendapat obat imunosupresi ( obat penekan system imun ) jangka panjang.
Dosis:
0,5 cc
Cara pemberian:
-
Vaksin campak diberikan dengan cara disuntikkan di bagian lengan atas atau otot paha.

Diberikan pada usia berapa:
-
umur 9 bulan.

PENYIMPANAN VAKSIN
1. Vaksin BCG : Pada suhu 2-8c lebih baik tidak di freezer, tetapi pembekuan tidak
    merusak vaksin BCG.
2. Vaksin Polio : Simpan pada suhu -20
c. bila vial sudah dibuka pada suhu 2-8c potensi
     tahan 1 minggu.
3. Vaksin DPT : Simpan pada suhu 2-8
c.
4. Vaksin Hepatitis B : Simpan pada suhu 2-8
c.
5.Vaksin Campak : Dalam lemari es 2-8
c lebih baik di suhu -20c, vaksin harus dihindari
    dari sinar matahari










KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa imunisasi adalah Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebelan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan mememasukan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan.ada 5 imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, POLIO, DPT, HEPATITIS B, dan CAMPAK. Tujuan dari imunisasi adalah mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang. Menghilangkan penyakit tertentu pada populasi. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dank kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit  adapun pentingnya imunisasi yaitu untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat terhindar dari penyakit, mencegah anak cacat, dan mencegh kematian pada anak.

SARAN
Perlu meningkatkan ilmu pengetahuan tentang imunisasi di kalangan paramedis, sehingga pelayanan keperawatan imunisasi dapat diberikan sesuai standar asuhan kesehatan, dan khususnya kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi agar selalu aktif memeriksakan anak nya ke posyandu.












DAFTAR PUSTAKA
http://kesehatananakku.com/imunisasi-campak.html
http://www.google.co.id/search?sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=kontraindikasi+campak
Marimbi Hanum .2010. Buku tumbuh kembang, status gizi, dan imunisasi dasar pada balita. Nuhamedika.,Yogyakarta.
Direktorat SIMKAR dan KESMA Kementerian Kesehatan RI. 2013. Modul Pelatihan Vaksin Baru. Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY










Tidak ada komentar:

Posting Komentar