TUGAS
IMUNISASI
5 IMUNISASI DASAR YANG WAJIB
(BCG, POLIO, DPT, HEPATITIS B,CAMPAK)
5 IMUNISASI DASAR YANG WAJIB
(BCG, POLIO, DPT, HEPATITIS B,CAMPAK)
OLEH
Gusti
Komang Widyastiti Rahayu (14140176)
Universitas
Respati Yogyakarta
Fakultas Ilmu Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
2014/2015
SEJARAH SINGKAT IMUNISASI
DI INDONESIA
Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang
terbuktu paling cost effective
dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Dengan program ini,
Indonesia dinyatakan bebeas dari penyakit cacarsejak tahun 1974. Mulai tahu
1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imnunisasi (PPI)
dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit Yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkolosis,
Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia. Sejarah perkembangan
imunisasi di Indonesia terlihat pada tabel di bawah ini:
Tahun
|
Perkembangan Imunisasi
|
1956
|
Imunisasi Cacar
|
1973
|
Imunisasi BCG
|
1974
|
Imunisasi TT pada ibu hamil
|
1976
|
Imunisasi DPT pada bayi
|
1977
|
Imunisasi dijadikan upaya global oleh WHO (EPI =
Expanded Program on Immunization)
|
1980
|
Imunisasi Polio
|
1982
|
Imunisasi Campak
|
1990
|
Indonesia mencapai UCI Nasional
|
1997
|
Imunisasi Hepatitis B
|
2004
|
Introduksi DPT-HB
|
2013
|
Introduksi vaksin DPT/HB/HiB
|
Penyakit
lain yang sudah dapat ditekan sehingga perlu ditingkatkan programnya adalah
tetanus maternal dan neonatal serta campak. Untuk tetanus telah dikembangkan
upaya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (Maternal Neonatal Tetanus
Elimination / MNTE). Terhadap penyakit campak dikembangkan upaya Reduksi Campak
(RECAM) dan untuk penyakit polio dilakukan upaya eradikasi polio (ERAPO).
ERAPO, MNTE dan RECAM juga merupakan komitmen global yang wajib diikuti oleh
semua Negara di dunia. Di samping itu, dunia juga menaruh perhatian terhadap mutu
pelayanan dengan menetapkan standar pemberian suntikan yang aman (safe
injection practices) bagi penerima suntikan yang dikaitkan dengan pengelolaan
limbah medis tajam yang aman (safe waste diposal management), bagi petugas
maupun lingkungan.
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi membawa program imunisasi ke dalam
penyelenggaraan pelayanaan yang bermutu dan efisien. Upaya tersebut didukung
dengan kemajuan yang pesat dalam bidang penemuan vaksin baru (Rotavirus, Japanese Encephalitis, dan
lain-lain). Perkembangan teknologi lain adalah menggabungkan beberapa jenis
vaksin sebagai vaksin kombinasi yang terbukti dapat meningkatkan cakupan
imunisasi, mengurangi jumlah suntikan dan kontak dengan petugas imunisasi. Dari
uraian di atas jelaslah bahwa upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan untuk
mencapai population immunity
(kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga PD3I dapat dibasmi, dieliminasi
atau dikendalikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, upaya
imunisasi dapat semakin efektif, bermutu dan efisien.
APA
ITU IMUNISASI ?
Imunisasi
adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebelan tubuh terhadap suatu penyakit,
dengan mememasukan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau
dimatikan. Dengan memasukan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh
dapat menghasilkan Eat anti yang pada akhirnya nanti digunakan tubuh untuk
melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh.
TUJUAN
IMUNISASI ?
Mencegah
terjadinya penyakit tertentu pada seseorang. Menghilangkan penyakit tertentu
pada populasi. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah
penyakit dank kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang
sering berjangkit. Proporsi kematian bayi yang disebabkan karena tetanus
neonatorum (TN) di Indonesia cukup tinggi yaitu 67%. Dalam upaya menceegah TN
maka imunisasi diarahkan kepada pemberian perlindungan bayi baru lahir dalam
minggu-minggu pertama melalui ibu.
MANFAAT
IMUNISASI ?
1. Untuk
anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan
cacat atau kematian.
2. Untuk
keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit,
mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan
menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3. Untuk
Negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan Negara
APA PENTINGNYA IMUNISASI?
Untuk memberikan kekebalan pada bayi agar:
1.Dapat terhindar dari penyakit.
2.Mencegah anak cacat.
3.Mencegah kematian pada anak.
Untuk memberikan kekebalan pada bayi agar:
1.Dapat terhindar dari penyakit.
2.Mencegah anak cacat.
3.Mencegah kematian pada anak.
TEMPAT PEMBERIAN IMUNISASI
1.Posyandu
2.Puskesmas
3.Rumah sakit bersalin
4.Rumah sakit
5.Praktek dokter/bidan
1.Posyandu
2.Puskesmas
3.Rumah sakit bersalin
4.Rumah sakit
5.Praktek dokter/bidan
JADWAL IMUNISASI
UMUR
|
JENIS IMUNISASI
|
0
– 7 Hari
|
HB
0
|
1
Bulan
|
BCG,
Polio 1
|
2
Bulan
|
DPT/HB
1, Polio 2
|
3
Bulan
|
DPT/HB
2, Polio 3
|
4
Bulan
|
DPT/HB
3, Polio 4
|
9
Bulan
|
Campak
|
5
IMUNISASI DASAR LENGKAP
1. IMUNISASI BCG
Difinisi:
-Imunisasi BCG adalah imunisasi untuk mencegah penyakit TBC,vaksin BCG adalah vaksi hidup yang dibuat dari mycobacterium bovis yang dibiak selama satu penyakit TB adalah penyakit yang disebabkan kuman mycobacterium tuberculosis dan mycobacterium bovis.
Tujuan:
-Tujuan dari imunisasi BCG adalah untuk mencegah bayi atau anak terserang penyakit TBC yang berat , seperti meningitis TBC dan TBC melier, ini dinyatakan karena bayi atau anak masih rentan terinfeksi mycrobacterium tuberculosis.
Fungsi:
-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit TBC
Efek samping:
-Imunisasi BCG biasanya akan menimbulkan bekas berupa jaringan perut bulat berdiameter 4-8 mm, akibat proses penyembuhan luka/borok yang timbul setelah 3-6 minggu setelah penyuntikan. Borok akan sembuh sendiri setelah sampai 2-3bulan, tidak perlu terapi apapun.
-Pada tempat penyuntikan terjadi ulkus yang lama sembuh.hal ini terutama bila terjadi
suntikan tidak tepat intrakutan, melainkan subkutan.
-Pembengkakan kalenjer regional, yang lambat laun dapat pecah dan kemudian terbentuk
fistel dan ulkus.
-Infeksi sekunder dari ulkus.
Kontra indikasi:
- Reaksi uji tuberculin > 5mm
- Sedang menderita infeksi HIV atau dengan resiko tinggi infeksi, imunokompromais akibat
pengobatan kortikosteroid, obat imuno-supresi, mendapat pengobatan radiasi , penyakit
keganasan yang mengenai sumsum tulang atau system limfe.
- Anak menderita gizi buruk.
- Sedang menderita demam tinggi.
- Menderita infeksi kulit yang luas.
-Pernah sakit tuberculosis.
- Kehamilan.
Dosis:
Difinisi:
-Imunisasi BCG adalah imunisasi untuk mencegah penyakit TBC,vaksin BCG adalah vaksi hidup yang dibuat dari mycobacterium bovis yang dibiak selama satu penyakit TB adalah penyakit yang disebabkan kuman mycobacterium tuberculosis dan mycobacterium bovis.
Tujuan:
-Tujuan dari imunisasi BCG adalah untuk mencegah bayi atau anak terserang penyakit TBC yang berat , seperti meningitis TBC dan TBC melier, ini dinyatakan karena bayi atau anak masih rentan terinfeksi mycrobacterium tuberculosis.
Fungsi:
-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit TBC
Efek samping:
-Imunisasi BCG biasanya akan menimbulkan bekas berupa jaringan perut bulat berdiameter 4-8 mm, akibat proses penyembuhan luka/borok yang timbul setelah 3-6 minggu setelah penyuntikan. Borok akan sembuh sendiri setelah sampai 2-3bulan, tidak perlu terapi apapun.
-Pada tempat penyuntikan terjadi ulkus yang lama sembuh.hal ini terutama bila terjadi
suntikan tidak tepat intrakutan, melainkan subkutan.
-Pembengkakan kalenjer regional, yang lambat laun dapat pecah dan kemudian terbentuk
fistel dan ulkus.
-Infeksi sekunder dari ulkus.
Kontra indikasi:
- Reaksi uji tuberculin > 5mm
- Sedang menderita infeksi HIV atau dengan resiko tinggi infeksi, imunokompromais akibat
pengobatan kortikosteroid, obat imuno-supresi, mendapat pengobatan radiasi , penyakit
keganasan yang mengenai sumsum tulang atau system limfe.
- Anak menderita gizi buruk.
- Sedang menderita demam tinggi.
- Menderita infeksi kulit yang luas.
-Pernah sakit tuberculosis.
- Kehamilan.
Dosis:
-Dosis pemberiannya yaitu 0,05 ml,
sebanyak satu kali untuk bayi usia ≤1 tahun
Cara pemberian:
-Sebelum disuntikan vaksin BCG dilarutkan terlebih dahulu dengan 4 ml NaCl 0,9%, dengan menggunakan alat suntik steril.
-Disuntikan secara intracutan didaerah lengan kanan atas (insertion musculus deltoideus), dengan -menggunakan alat suntik dosis tunggal yang steril. Ukuran jarum suntiknya no. 26 G.
-Sebelum disuntikan vaksin BCG dilarutkan terlebih dahulu dengan 4 ml NaCl 0,9%, dengan menggunakan alat suntik steril.
-Disuntikan secara intracutan didaerah lengan kanan atas (insertion musculus deltoideus), dengan -menggunakan alat suntik dosis tunggal yang steril. Ukuran jarum suntiknya no. 26 G.
Diberikan pada usia
berapa:
0 – 11 bulan
2.IMUNISASI HEPATITIS B
0 – 11 bulan
2.IMUNISASI HEPATITIS B
Definisi:
-Hepatitis B merupakan infeksi serius yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh, imunisasi dianjurkan untuk semua anak maupun orang dewasa yang mengadapi resiko penyakit ini.
Tujuan:
-Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
-Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
-Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
Fungsi:
-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit yang mengakibatkan kerusakan pada hati.
Efek samping:
- Efek samping imunisasi hepatitis B terjadi umumnya berupa reaksi local yang ringan seperti kemerahan pada daerah suntikan, kadang-kadang dapat menyebabkan deman ringan 1-2 hari.
Kontra indikasi:
-Sampai saat ini tidak ada kontraindikasi absolute pemberian imunisasi hepatitis B, artinya anak demam, batuk pilek, bukan halangan untuk pemberian imunisasi hepatitis B.
Dosis:
- 0,5 cc / pemberian
-Pada kecelakakan jarum suntik: 0,06 ml/kg, dosis maksimal 5 ml, intramuscular, harus
diberikan pada jangka 24 jam,diulang 1 bulan kemudian.
-Paparan seksual: dosis tunggal 0,06 ml/kg, intramuscular, harus diberikan pada jangka waktu
2 minggu, dengan dosis maksimal 5ml.
-Paparan perinatal: 0,5 ml intramuscular.
Cara pemberian:
- suntikkan intra muscular pada bagian luar.
Diberikan pada usia berapa:
-mulai dari 0 bulan.
-Hepatitis B merupakan infeksi serius yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh, imunisasi dianjurkan untuk semua anak maupun orang dewasa yang mengadapi resiko penyakit ini.
Tujuan:
-Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
-Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
-Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
Fungsi:
-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit yang mengakibatkan kerusakan pada hati.
Efek samping:
- Efek samping imunisasi hepatitis B terjadi umumnya berupa reaksi local yang ringan seperti kemerahan pada daerah suntikan, kadang-kadang dapat menyebabkan deman ringan 1-2 hari.
Kontra indikasi:
-Sampai saat ini tidak ada kontraindikasi absolute pemberian imunisasi hepatitis B, artinya anak demam, batuk pilek, bukan halangan untuk pemberian imunisasi hepatitis B.
Dosis:
- 0,5 cc / pemberian
-Pada kecelakakan jarum suntik: 0,06 ml/kg, dosis maksimal 5 ml, intramuscular, harus
diberikan pada jangka 24 jam,diulang 1 bulan kemudian.
-Paparan seksual: dosis tunggal 0,06 ml/kg, intramuscular, harus diberikan pada jangka waktu
2 minggu, dengan dosis maksimal 5ml.
-Paparan perinatal: 0,5 ml intramuscular.
Cara pemberian:
- suntikkan intra muscular pada bagian luar.
Diberikan pada usia berapa:
-mulai dari 0 bulan.
3.IMUNISASI POLIO
Difinisi:
-Imunisasi Polio adalah imunisasi yang bertujuan untuk mencegah anak terjangkit penyakit polio, penyakit polio dapaat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Yaitu pada kaki dan otot-otot wajah.
Tujuan:
- Imunisasi polio digunakan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit polimielitis.
Fungsi:
-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit polio, polio dalah sejenis penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan.
Efek samping:
- Bila anak diare kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik karena adagangguan penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.
Kontra indikasi:
-Penyakit akut atau demam (temp.>38,5⁰c), imunisasi harus ditunda.
-Muntah atau diare, imunisasi ditunda.
-Sedang dalam pengobatan kortikosteroid atau imunosupresi oral maupun suntikan juga
pengobatan radiasi umum (termasuk kontak pasien)
-Keganasan (untuk pasien dan kontak) yang berhubungan dengan system retikuloendotelia
(seperti limfoma,leukemia, dan penyakit Hodgkin) dan anak dengan mekanisme imunologik
yang terganggu.
Dosis:
- 2 tetes
-Imunisasi Polio adalah imunisasi yang bertujuan untuk mencegah anak terjangkit penyakit polio, penyakit polio dapaat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Yaitu pada kaki dan otot-otot wajah.
Tujuan:
- Imunisasi polio digunakan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit polimielitis.
Fungsi:
-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit polio, polio dalah sejenis penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan.
Efek samping:
- Bila anak diare kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik karena adagangguan penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.
Kontra indikasi:
-Penyakit akut atau demam (temp.>38,5⁰c), imunisasi harus ditunda.
-Muntah atau diare, imunisasi ditunda.
-Sedang dalam pengobatan kortikosteroid atau imunosupresi oral maupun suntikan juga
pengobatan radiasi umum (termasuk kontak pasien)
-Keganasan (untuk pasien dan kontak) yang berhubungan dengan system retikuloendotelia
(seperti limfoma,leukemia, dan penyakit Hodgkin) dan anak dengan mekanisme imunologik
yang terganggu.
Dosis:
- 2 tetes
Cara pemberian:
- meneteskan kedalam mulut.
Diberikaan pada usia berapa:
- 0-11 bulan
4.IMUNISASI DPT
- meneteskan kedalam mulut.
Diberikaan pada usia berapa:
- 0-11 bulan
4.IMUNISASI DPT
Difinisi:
-Imunisasi DPT adalah upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit diferi, pertusis, tetanus dengan cara memasukan kuman diferi, pertusis, tetanus yang telah di lemahkan dan dimatikan kedalam tubuh sehingga tubuh dapat menghasilkan zat antibody yang pada saat nya nanti digunakan untuk melawan kuman atau bibit ketiga penyakit tersebut.
Tujuan:
-Untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
Fungsi:
-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk melindungi anak dari 3 penyakit sekaligus yaitu
Difteri,pertusis, dan tetanus.
Efek samping:
- panas, rasa sakit di daerah suntikan,peradangan dan kejang-kejang.
Kontra indikasi:
-Vaksin DPT/HB memiliki kontra insikasi yaitu hipersensitivitas terhadap komponen vaksin, reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk reaksi sejenis lainnya yang merupakan kontra indikasi terhadap dosis lanjutan vaksin kombinasi.
Dosis:
0, 05cc
Cara pemberian:
- intra muscular / sub cutan , jumlah suntikan 3 kali.
Diberikan pada usia berapa:
2 – 11 bulan
-Imunisasi DPT adalah upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit diferi, pertusis, tetanus dengan cara memasukan kuman diferi, pertusis, tetanus yang telah di lemahkan dan dimatikan kedalam tubuh sehingga tubuh dapat menghasilkan zat antibody yang pada saat nya nanti digunakan untuk melawan kuman atau bibit ketiga penyakit tersebut.
Tujuan:
-Untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
Fungsi:
-Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk melindungi anak dari 3 penyakit sekaligus yaitu
Difteri,pertusis, dan tetanus.
Efek samping:
- panas, rasa sakit di daerah suntikan,peradangan dan kejang-kejang.
Kontra indikasi:
-Vaksin DPT/HB memiliki kontra insikasi yaitu hipersensitivitas terhadap komponen vaksin, reaksi berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk reaksi sejenis lainnya yang merupakan kontra indikasi terhadap dosis lanjutan vaksin kombinasi.
Dosis:
0, 05cc
Cara pemberian:
- intra muscular / sub cutan , jumlah suntikan 3 kali.
Diberikan pada usia berapa:
2 – 11 bulan
5.IMUNISASI CAMPAK
Difinisi:Campak
adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat
menular,yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah pada seluruh tubuh.
menular,yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah pada seluruh tubuh.
Tujuan:
-Tujuan diberikannya imunisasi campak adalah untuk mencegah anak tidak tertular penyakit campak atau biasa juga disebut penyakit tampek yang disebabkan oleh virus morbili.
Fungsi:
-Campak adalah salah satu jenis penyakit yang mudah menular. Di negara berkembang, campak cenderung menyerang anak-anak berusia di bawah lima tahun. Sedangkan di negara maju, campak menyerang usia remaja hingga dewasa muda, terutama yang belum pernah diberikan imunisasi campak.
Bagi anak yang bergizi baik dan sehat, tidak akan menjadi masalah bila terserang campak. Namun, bila campak menyerang anak-anak dengan gizi buruk, dapat berakibat fatal.
Efek samping:
- panas dan kemerahan, anak-anak mungkin akan panas 1-3 hari setelah 1 minggu penyuntikan,kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan.
Kontra indikasi:
-Imunisasi campak tidak dianjurkan pada ibu hamil, anak dengan imonodefisiensi primer, pasien TB yang tidak diobati, pasien kanker, atau transpalansi organ, anak yang mendapat obat imunosupresi ( obat penekan system imun ) jangka panjang.
Dosis:
0,5 cc
Cara pemberian:
- Vaksin campak diberikan dengan cara disuntikkan di bagian lengan atas atau otot paha.
Diberikan pada usia berapa:
- umur 9 bulan.
-Tujuan diberikannya imunisasi campak adalah untuk mencegah anak tidak tertular penyakit campak atau biasa juga disebut penyakit tampek yang disebabkan oleh virus morbili.
Fungsi:
-Campak adalah salah satu jenis penyakit yang mudah menular. Di negara berkembang, campak cenderung menyerang anak-anak berusia di bawah lima tahun. Sedangkan di negara maju, campak menyerang usia remaja hingga dewasa muda, terutama yang belum pernah diberikan imunisasi campak.
Bagi anak yang bergizi baik dan sehat, tidak akan menjadi masalah bila terserang campak. Namun, bila campak menyerang anak-anak dengan gizi buruk, dapat berakibat fatal.
Efek samping:
- panas dan kemerahan, anak-anak mungkin akan panas 1-3 hari setelah 1 minggu penyuntikan,kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan.
Kontra indikasi:
-Imunisasi campak tidak dianjurkan pada ibu hamil, anak dengan imonodefisiensi primer, pasien TB yang tidak diobati, pasien kanker, atau transpalansi organ, anak yang mendapat obat imunosupresi ( obat penekan system imun ) jangka panjang.
Dosis:
0,5 cc
Cara pemberian:
- Vaksin campak diberikan dengan cara disuntikkan di bagian lengan atas atau otot paha.
Diberikan pada usia berapa:
- umur 9 bulan.
PENYIMPANAN
VAKSIN
1. Vaksin BCG : Pada suhu 2-8⁰c lebih baik tidak di freezer, tetapi pembekuan tidak
merusak vaksin BCG.
2. Vaksin Polio : Simpan pada suhu -20⁰c. bila vial sudah dibuka pada suhu 2-8⁰c potensi
tahan 1 minggu.
3. Vaksin DPT : Simpan pada suhu 2-8⁰c.
4. Vaksin Hepatitis B : Simpan pada suhu 2-8⁰c.
5.Vaksin Campak : Dalam lemari es 2-8⁰c lebih baik di suhu -20⁰c, vaksin harus dihindari
dari sinar matahari
1. Vaksin BCG : Pada suhu 2-8⁰c lebih baik tidak di freezer, tetapi pembekuan tidak
merusak vaksin BCG.
2. Vaksin Polio : Simpan pada suhu -20⁰c. bila vial sudah dibuka pada suhu 2-8⁰c potensi
tahan 1 minggu.
3. Vaksin DPT : Simpan pada suhu 2-8⁰c.
4. Vaksin Hepatitis B : Simpan pada suhu 2-8⁰c.
5.Vaksin Campak : Dalam lemari es 2-8⁰c lebih baik di suhu -20⁰c, vaksin harus dihindari
dari sinar matahari
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa imunisasi adalah Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebelan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan mememasukan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan.ada 5 imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, POLIO, DPT, HEPATITIS B, dan CAMPAK. Tujuan dari imunisasi adalah mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang. Menghilangkan penyakit tertentu pada populasi. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dank kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit adapun pentingnya imunisasi yaitu untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat terhindar dari penyakit, mencegah anak cacat, dan mencegh kematian pada anak.
Dapat disimpulkan bahwa imunisasi adalah Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebelan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan mememasukan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan.ada 5 imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, POLIO, DPT, HEPATITIS B, dan CAMPAK. Tujuan dari imunisasi adalah mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang. Menghilangkan penyakit tertentu pada populasi. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dank kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit adapun pentingnya imunisasi yaitu untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat terhindar dari penyakit, mencegah anak cacat, dan mencegh kematian pada anak.
SARAN
Perlu meningkatkan ilmu pengetahuan tentang imunisasi di kalangan paramedis, sehingga pelayanan keperawatan imunisasi dapat diberikan sesuai standar asuhan kesehatan, dan khususnya kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi agar selalu aktif memeriksakan anak nya ke posyandu.
Perlu meningkatkan ilmu pengetahuan tentang imunisasi di kalangan paramedis, sehingga pelayanan keperawatan imunisasi dapat diberikan sesuai standar asuhan kesehatan, dan khususnya kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi agar selalu aktif memeriksakan anak nya ke posyandu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://kesehatananakku.com/imunisasi-campak.html
http://www.google.co.id/search?sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=kontraindikasi+campak
Marimbi Hanum .2010. Buku tumbuh kembang, status gizi, dan imunisasi dasar pada balita. Nuhamedika.,Yogyakarta.
http://www.google.co.id/search?sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=kontraindikasi+campak
Marimbi Hanum .2010. Buku tumbuh kembang, status gizi, dan imunisasi dasar pada balita. Nuhamedika.,Yogyakarta.
Direktorat
SIMKAR dan KESMA Kementerian Kesehatan RI. 2013. Modul Pelatihan
Vaksin Baru. Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar