Senin, 08 Juni 2015

Contoh LP pada pasien Gangguang Keb OKSIGENASI

LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI


I.        KONSEP DASAR

v FISIOLOGI KARDIOVASKULAR
Fungsi sistem jantung ialah mengantarkan oksigen, nutrient, dan substansi lain ke jaringan dan membuang produk sisa metabolism selular melalui pompa jantung, sistem vaskular sirkulasi, dan integrasi sistem lainnya.
·         Struktur dan Fungsi :
a.       Pompa Miokard
b.      Aliran darah Miokard
c.       Sirkulasi Arteri Koroner
d.      Sirkulasi Sistemik
e.       Pengaturan aliran Darah
·         Sistem konduksi
Sistem konduksi jantung menggerakkan potensi kerja yang dibutuhkan yang mngonduksi impuls yang dibutuhkan untuk memulai rangkaian peristiwa listrik yang menghasilkan denyut jantung.

v FISIOLOGI PERNAFASAN
Pertukaran gas pernafasan terjadi antara udara di lingkungan dan darah.
·         Struktur Dan Fungsi
                        Pernafasan dapat berubah karena kondisi atau penyakit yang mengubah struktur dan fungsi paru-paru otot-otot pernafasan ruang pleura, dan alveoli sangat penting untuk ventilasi, perkusi, dan pertukaran gas pernafasan.
-            Ventilasi
a.       Kerja pernafasan
Kerja pernafasan ditentukan oleh tingkat kompliansi paru, tahanan jalan nafas, keberadaanekspirasi yang aktif dan penggunaan otot-otot bantu pernafasan.
b.      Volume Paru-paru
Volume paru-paru normal diukur melalui pemeriksaan fungsi pulmonal. Spirometri mengukur volume udara yang memasuki atau yang meninggalkan paru-paru.
c.       Tekanan
Tekanan intrapleura bersifat negatif atau kurang dari pada tekanan atmosfer, yakni 760 mmHg pada permukaan laut. Supaya udara mengalir ke dalam paru-paru, maka tekanan intrapleura harus lebih negatif, dengan gradian tekanan antara atmosfer dan alveoli.

-            Perkusi
a.       Sirkulasi pulmonar
Sirkulasi pulmonar dimulai pada arteri pulmonar yang menerima darah vena yang membawa campuran oksigen dari ventrikel kanan..
b.      Distribusi
Tekanan arteri sistolik pulmonar yang normal antara 20 dan 30 mmHg, tekanan diastolik kurang dari 12 mmHg dan tekanan rata-rata kurang dari 20 mmHg (daily dan Schroeder, 1994).

-            Pertukaran gas pernafasan
a.       Difusi
b.      Transportasi Oksigen
c.       Transportasi Karbondioksida

-            Pengaturan Pernafasan
Tujuan utama pengaturan pernafasan mensuplai kebutuhan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Pengaturan pernapasan meningkatkan pengeluaran karbondioksida, hasil proses metabolism tubuh.

v FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OKSIGENASI
Faktor Fisiologis
a.       Penurunan kapasitas pembawa oksigen.
b.      Penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi
c.       Hipovolemia
d.      Peningkatan laju metabolisme
e.       Kondisi yang mempengaruhi gerakan dinding dada

Faktor Perkembangan
a.       Bayi premature
b.      Bayi dan toddler
c.       Anak usia sekolah dan remaja
d.      Dewasa muda dan dewasa pertengahan
e.       Lansia

Faktor Perilaku
a.       Nutrisi
b.      Latihan fisik
c.       Merokok
d.      Penyalahgunaan substansi
Faktor Lingkungan
a.       Ansietas

v PERUBAHAN FUNGSI JANTUNG

Perubahan fungsi jantung disebabkan oleh penyakit dan kondisi yang mempengaruhi irama jantung, kekuatan kontraksi, aliran darah melalui kamar-kamar pada jantung, aliran darah miokard, dan sirkulasi perifer, terdiri atas:
a.       Gangguan dalam konduksi
b.      Perubahan curah jantung
c.       Kerusakan fungsi katup
d.      Iskemia miokard

v PERUBAHAN FUNGSI PERNAFASAN
a.       Hiperventilasi
Tanda dan gejala berupa:
-          Takikardia
-          Napas pendek
-          Nyeri dada
-          Pusing
-          Sakit kepala ringan
-          Disorientasi
-          Paretesia
-          Baal (pada ekstremitas, sirkumoral)
-          Tinitus
-          Penglihatan yang kabur
-          Tetani (spasme karpopeda)

b.      Hipoventilasi
Tanda dan gejala berupa:
-          Pusing
-          Nyeri kepala (dapat dirasakan di daerah oksipital hanya saat terjaga)
-          Letargi
-          Disorientasi
-          Penurunan kemampuan mengikuti instruksi
-          Disrifmia jantung
-          Ketidakseimbangan elektrolit
-          Konvulasi
-          Koma
-          Henti jantung

c.       Hipoksia
Tanda dan gejala berupa:
-          Gelisah
-          Rasa takut, ansietas
-          Disorientasi
-          Penurunan kemampuan berkonsentrasi
-          Penurunan tingkat kesadaran
-          Peningkatan keletihan
-          Pusing
-          Perubahan perilaku
-          Peningkatan frekuensi nadi
-          Peningkatan frekuensi dan kedalaman pernafasan
-          Peningkatan tekanan darah
-          Disritmia jantung
-          Pucat
-          Sianosis
-          Clubbing
-          Dispnea


II.     PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dengan gangguan kebutuhan oksigenasi meliputi :
1.      Riwayat keperawatan menyangkut fungsi kardiopulmonal, mencakup pengkajian tentang adanya :
-       Keletihan    : Merupakan sensasi subyektif, yaitu klien melaporkan ia kehilangan daya tahan.
-       Dispnea      : Merupakan tanda klinis hipoksia dan termanifestasi dengan sesak nafas atau sensasi subyektif pada pernafasan yang sulit dan tidak nyaman.
-       Batuk         : merupakan pengeluaran udara dari paru- paru yang tiba- tiba dan dapat didengar.
-       Mengi         : Ditandai dengan bunyi musik yang bernada tinggi yang disebabkan gerakan udara berkecepatan tinggi melalui jalan nafas yang sempit.
-       Pemaparan geografi atau pemapara lingkungan : pemaparan lingkungan pada banyak substansi yang diinhalasi sangat erat kaitannya dengan penyakit pernafasan. Perawat harus memeriksa pemaparan di rumah di tempat kerja klien. Bentuk pemaparan lingkungan yang paling umum di rumah ialah pemaparan terhadap asap rokok, karbon monoksida dan radon.
-       Infeksi pernafasan : riwayat keperawatan harus berisi informasi tentang frekuensi dan durasi infeksi saluran pernafasan. Walaupun setiap orang kadangkala mengalami flu, untuk beberapa orang, flu dapat mengakibatkan bronkitis dan pneumonia.
-       Faktor risiko : perawat juga harus memeriksa faktor resiko lingkungan dan faktor resiko keluarga. Seperti riwayat keluarga dengan kanker paru dan penyakit kardiofaskuler.
-       Obat- obat    : mencakup obat- obatan yang diresepkan, obat- obatan yang dibeli secara bebas, dan obat- obatan dan substansi yang tidak legal.

2.      Pemeriksaan fisik status kardiopulmonal klien meliputi :
·         Inpeksi status kardiopulmonar:
Kelainan
Penyebab
Mata
Xantelasma (lesi lipid kuning di kelopak mata)
Arkus kornea (cincin buram agak keputihan di sekeliling sambungan kornea dan sklera)

Konjungtiva pucat
Konjungtiva pada sianosis
Terdapat petekia di kunjungtiva.
Mulut dan Bibir
Membran mukosa yang sianosis
Bernafas dengan mulut.
Vena di Leher
Distensi
Hidung
Pernapasan hidung
Dada
Retraksi
Tidak simetris
Kulit
Sianosis perifer
Sianosis pucat
Turgor kulit yang berkurang

Edema dependen

Edema pereorbital
Ujung Jari dan Bantalan Kuku
Sianosis
Hemoragi pada tulang metakarpal (Splinter hemorrhages)
Jari  tubuh (Clubbing)

Hiperlipidemia
Hiperlipidemia pada dewasa muda dan dewasa pertengahan, merupakan temuan normal pada lansia yang mengalami arkus senilius.
Anemia
Hipoksemia
Embolus lemak atau endokarditis akibat bakteri

Penurunan oksigenasi
Dikaitkan dengan penyakit paru kronik

Dikaitkan dengan penyakit paru kronik

Megap-megap (air hunger), dispnea

Peningkatan  kerja pernapasan, dispnea
Cedera dinding dada

Vasokontriksi dan penurunan aliran darah
Hipoksemia
Dehidrasi (temuan normal pada lansia sebagai akibat penurunan elastisitas kulit)
Dikaitkan dengan gagal jantung kiri dan gagal jantung kanan
Dikaitkan dengan penyakit ginjal

Penurunan curah jantung atau hipoksia
Endokarditis akibat bakteri

Hipoksemia kronik

·         Palpasi status kardiopulmonar:
Untuk mengidentifikasi taktil premitus, getaran pada dada (thrill), angkatan dada (heaves) dan titik impuls jantung maksimal. Palpasi juga memungkinkan perawat untuk meraba adanya massa atau benjolan di aksila dan jaringan payudara. Palpasi pada ekstermitas  menghasilkan data tentang : sirkulasi perifer, adanya nadi perifer, temperatur kulit, warna dan pengisian kapiler.
·         Perkusi status kardiopulmonar
Perkusi adalah tindakan mengetuk-ngetuk suatu obyek untuk menentukan adanya udara, cairan atau benda padat di jaringan yang berada dibawah obyek tersebut.
Bunyi yang dihasilkan:
Bunyi
Intensitas
Nada
Durasi
Kualitas
Lokasi umum
Timpani
Keras
Tinggi
Sedang
Seperti drum
Ruang tertutup berisi udara; gelembung udara dalam lambung, pipi yang di kembungkan.
Resonansi
Sedang sampai keras
Rendah
Lama
Bergema
Paru normal
Hiperesonansi
Sangat keras
Sangat rendah
Lebih lama dari resonansi
Nyaring
Paru emfisema
Pekak
Lembut sampai sedang
Tinggi
Sedang
Seperti bergedebug
Hati
Flatness
Lunak
Tinggi
Singkat
Datar
Otot

·         Auskultasi status kardiopulmonari
Harus meliputi pengkajian dalam mendefeksi bunyi S1 dan S2 normal, mendeteksi adanya bunyi S3 dan S4 yang tidak normal dan bunyi murmur serta bunyi gesekan. Auskultasi juga digunakan untuk mengidentifikasi pola pernafasan:
Tipe / pola
Frekuensi
(pernafasan per menit)
Makna klinis
Eupnea
16-20
Normal
Takipnea
>35
Kegagalan pernafasan
 Respons pada demam
Ansietas
Nafas pendek
Infeksi pernafasan
Bradipnea
<10
Tidur
Depresi pernafasan
Overdosis obat
Lesi sistem saraf nafas
Apnea
Periode tidak bernafas berlangsung >15 detik
Dapat terjadi sebentar-sebentar seperti tidur apnea
Gagal nafas
Hipernea
16-20
Akibat ansietas atau respons pada nyeri
Menyebabkan alkalosis pernafasan, parestesia, tetani, konfus yang terlihat nyata
Kussmaul
Biasanya lebih > 35 dapat menjadi lambat atau normal.
Pola takipnea berhubungan dengan ketoadosis diabetikum,asidosis metabolik,atau gagal ginjal
Cheyne stokes
Variable
Pola yang meningkat dan yang menurun disebab perubahan dalam status asam basa.
Masalah metabolik yang mendasari dan menderita neuroserebral.
Biot
Variable
Periode apnea dan nafas dangkal disebabkan gangguan sistem saraf pusat; ditemukan pada beberapa klien sehat.
Apneustik
Meningkat
Peningkatan waktu inspirasi dengan waktu ekspirasi bunyi ngorok (grunting) yang pendek; terlihat pada lesi sistem saraf pusat pada pusat pernafasan.

3.      Pemeriksaan diagnostik
Pemerikasaan untuk menentukan ke adekuatan sistem konduksi jantung. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan konduksi jantung mencangkup pemeriksaan dengan menggunakan : elektokardiogram, monitor holter, pemeriksaan stres latihan dan pemeriksaan elektrofisiologi.

III. MASALAH YANG MUNCUL
Diagnosa keperawatan yang muncul menurut NANDA dalam buku fundamental keperawatan ialah:
1.      Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan :
-          Gangguan batuk
-          Nyeri insisi
-          Penurunan tingkat kesadaran

2.      Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan :
-          Penurunan ekspansi paru
-          Adanya sekresi paru
-          Pemasukan oksigen yang tidak adekuat
3.      Ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan :
-          Imobilisasi
-          Depresi fentilasi akibat penggunaan narkotika
-          Kerusakan neuromuskular
-          Obstruksi jalan nafas

4.      Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan :
-          Irama jantung yang tidak teratur
-          Denyut jantung yang cepat

5.      Resiko infeksi yang berhubungan dengan :
-          Sekresi paru yang statis

6.      Intoleransi aktifitas yang berhubungan dengan :
-          Kelemahan
-          Asupan nutrisi yang tidak adekuat
-          Keletihan


IV. INTERVENSI
Rencana asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gannguan kebutuhan oksigenasi berasal dari kebutuhan yang berpusat pada klien, rencana tersebut meliputi satu/ lebih sasaran berikut ini:
1.      Klien mempertahankan kepatenan jalan nafas.
2.      Klien mempertahankan dan meningkatkan ekspansi paru.
3.      Klien mengeluarkan sekresi paru.
4.      Klien mencapai peningkatan toleransi aktifitas.
5.      Oksigenasi jaringan dipertahankan atau ditingkatkan.
6.      Fungsi kardiopulmonal klien diperbaiki dan dipertahankan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar