Jumat, 05 Juni 2015

PARADIGMA KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan  suatu bentuk  pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya  ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang  kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar  rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu orang sakit atas instruksi-instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang-kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vokasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang profesional.
Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan dan organisasi profesi.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Paradigma dan Paradigma Keperawatan?
2.      Apa fungsi dari paradigma keperawatan?
3.      Apa saja komponen-komponen dari paradigma keperawatan?



1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Paradigma dan Paradigma keperawatan.
2.      Untuk mengetahui fungsi dari paradigma keperawatan.
3.      Untuk mengetahui komponen-komponen dari paradigma keperawatan.






























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paradigma dan Paradigma Keperawatan
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu  dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Pengertian Paradigma keperawatan adalah adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
Pengertian Paradigma Keperawatan menurut para ahli:
·         Menurut Gaffar (1997), Paradigma keperawatan adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
·         Paradigma keperawatan menurut La Ode Jumadi (1999 : 38) adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan.
·         Kozier (2000), Paradigma keperawatan adalah interaksi antara manusia yang menerima perawatan, lingkungan tempat menusia berada, kesehatan yang selalu menjadi bagian dari bidang garapan keperawatan serta tindakan keperawatan.

2.2 Fungsi Paradigma Keperawatan
1.      Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik dan organisasi profesi.
2.      Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.
                                                                 
2.3 Komponen-komponen Paradigma keperawatan
Komponen dari peradigma keperawatan itu sendiri pada dasarnya ada empat seperti yang disebutkan di atas, akan tetapi perkembangannya dalam teori sangan bergantung oleh sudut pandang masing-masing teoris. Dengan begitu pemaknaan masing-masing komponen paradigma tersebut bisa jadi berbeda sehingga penjelasan yang bisa diberikan secara umum adalah arti komponen secara lebih superfisial.
      Gambaran singkat mengenai komponen tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Manusia
            Komponen ini merupakan komponen utama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem tersebut dapat meliputi:
·         Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh lingkungan baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
·         Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku adaptif dan maladaftif.
·         Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
Jadi dalam konteks paradigma keperawatan ini setiap manusia dalam hidupnya akan mengalami situasi dimana dia mampu memenuhi kebutuhannya, membutuhkan bantuan atau bahkan membutuhkan orang lain untuk melakukannya, dalam hal ini perawat.
2.      Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanana profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial, spiritual dan kultural secara komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurang kemauan meuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.
Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang holistik terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual dan kultural. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi sosial. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan.
3.      Konsep Sehat-Sakit
Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelaynan keperawatan yang akan diberikan selama rentan sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit akut atau sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.
4.       Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat, situasi maupun hal-hal yang berinteraksi dengan individu baik secara aktif maupun pasif. Bisa jadi baik lingkungan maupun individu akan sama-sama berpikir, menganalisa dan membuat kesimpulan selama interaksi sesuai dengan sifat lingkungan yang mungkin saja berupa lingkungan hidup baik individu lain maupun proses berfikir dalam diri seseorang yang ikut mempengaruhi lingkungan internal seseorang.
Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.

Komponen-komponen Paradigma Keperawatan menurut para ahli yaitu:
1.      Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman (System Model)
·         Manusia:
Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa manusia dipandang secara total sebagai suatu sistem yang multidimensional. 5 variabel subsistem manusia adalah :
1.      Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi tubuh manuasia
2.      Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia
3.      Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang mendasari dan mempengaruhi aktivitas manusia
4.      Spiritual : kepercayaan
5.      Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan dengan perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya
·         Lingkungan
Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara total. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi stabilitasnya sebagai suatu sistem. Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :
-          Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masing-masnig individu.
-          Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar diri individu.
-          Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan sebagai lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa disadari oleh klien dan merupak simbol sistem secara keseluruhan
·         Kesehatan
Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel dalam diri klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, sedangkan sistem akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang dibutuhkan terpenuhi (Neuman, 1995).
·         Keperawatan
Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik yang konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel dalam diri klien disertai respon individu saat menghadapi suatu stressor. Keperawatan didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (tercapainya stabilitas sistem individu untuk menurunkan stressor melalui serangkaian tindakan keperawatan).

2.      Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson (Behavioral System Model)
·         Manusia
Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral system (sistem perilaku).
·         Lingkungan
Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana perilaku individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya.
·         Kesehatan
Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif secara fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan kenyamanan.
·         Keperawatan
Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keadaan equilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan sakit.

3.      Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem (Self-Care Deficit Theory of Nursing)
-          Manusia
Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana mereka membutuhkan perkembangan dan kemampuan perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Manusia merupakan suatu kesatuan dari fungsi biologi, simbolik dan sosial.
-          Lingkungan
Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan serta perkembangan lingkungan.
-          Keperawatan
Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari keperawatan adalah membuat pasien dan keluarganya mampu melakukan perawatan sendiri, diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi normal ketika terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi yang kronis atau kondisi ketidakmampuan.
-          Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi saling terintegrasi dengan baik. Hal ini memungkinkan manusia mampu menghubungkan berbagai macam mekanisme secara psikologis, fisiologis serta melakukan interaksi dengan orang lain.

4.      Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy (Adaption Model)
v  Manusia
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses control adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih spesifik manusia di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.
v  Lingkungan-Stimulus :
Roy membedakan 3 jenis lingkungan, yaitu :
1.      Fokal : mencakup lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi manusia
2.      Kontekstual : adalah semua stimulus pada setiap situasi yang berkontribusi memberikan pengaruh terhadap lingkungan fokal.
3.      Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi. Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan perilaku manusia
v  Kesehatan
Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Integritas atau keutuhan manusia menyatakan secara tidak langsung bahwa kkesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensi manusia. Jadi Integritas adalah sehat, sebaliknya kondisi yang tidak ada integritas kurang sehat. Definisi kesehatan ini lebih dari tidak adanya sakit tapi termasuk penekanan pada kondisi sehat sejahtera. Dalam model adaptasi keperawatan, konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi yang bebas energi dari koping yang inefektif dan mengizinkan manusia berespon terhadap stimulus yang lain. Pembebasan energi ini dapat meningkatkan penyembuhan dan mempertinggi kesehatan. Hal ini adalah pembebasan energi yang menghubungkan konsep adaptasi dan kesehatan.
v  Keperawatan
Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Sebagai ilmu, keperawatan mengobservasi, mengklasifikasikan dan menghubungkan proses yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan. Sebagai disiplin, praktek, keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untukmenyediakan pelayanan pada orang-orang. Lebih spesifik dia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu dan praktek dari peningkatan adaptasi untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk mempengaruhi kesehatan secara positif. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu dan kelompok dalam situasi yang berkaitan dengan kesehatan, Jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam model tersebut, keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan.
Keperawatan adalah berhubungan dengan manusia sebagai satu kesatuan yang berinteraksi dengan perubahan lingkungan dan tanggapan terhadap stimulus internal dan eksternal yang mempengaruhi adaptasi. Ketika stressor yang tidak biasa atau koping mekanisme yang lemah membuat upaya manusia yang biasa menjadi koping yang tidak efektif, manusia memerlukan seorang perawat. Ini tidak harus, bagaimanapun diinterpretasikan umtuk memberi arti bahwa aktivitas keperawatan tidak hanya diberikan ketika manusia itu sakit. Roy menyetujui, pendekatan holistik keperawatan dilihat sebagai proses untuk mempertahankan keadaan baik dan tingkat fungsi yang lebih tinggi.
Keperawatan terdiri dari dua yaitu: tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungan. Jadi peningkatan adaptasi dalam tiap empat cara adaptasi yaitu :
(1) fungsi fisiologis
(2) konsep diri
(3) fungsi peran
(4) interdependensi.
Dorongan terhadap peningkatan integritas adaptasi dan berkontribusi terhadap kesehatan manusia, kualitas hidup dan kematian dengan damai. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada dalam suatu area dengan tingkatan adaptasi manusia. Ketika stimulus fokal tersebut berada pada area tersebut dimana manusia dapat membuat suatu penyesuaian diri atau respon efektif. Adaptasi membebaskan energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memnugkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain. Kondisi tersebut dapat mencapai peningkatan penyembuhan dan kesehatan. Jadi peranan penting adaptasi sangat ditekankan pada konsep ini.

5.      Paradigma Keperawatan menurut Imogene King (Interacting System Framework and Middle Range Theory of Goal Attainment)
o   Manusia :
Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan selalu ingin tahu. Manusia memiliki kemampuan untuk berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan tujuan, serta membuat keputusan. Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :
1.      Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat digunakannya
2.      Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit
3.      Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit

o   Lingkungan
Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :
1.      Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal
2.      Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal. Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.

o   Kesehatan
Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada kehidupan manusia, dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap adanya stressor lingkungan baik internal maupun eksternal dengan menggunakan sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi yang maksimum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
o   Keperawatan
Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi antara perawat dan klien yang saling tukar menukar informasi tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawtan. Proses interaksi perawat-klien melibatkan komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan menyetujui makna dari tujuan.
1.      Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan physic
2.      Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi
3.      Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan kesehatan agar perannya dapat berfungsi.

6.      Paradigma Keperawatan menurut Myra Estrin Levine (The Conservation Model)
§  Manusia
1.      Individu terus mempertahankan keutuhan mereka dalam interaksi konstan dengan lingkungan mereka dan memilih, yang paling ekonomis hemat, energi-sparing pilihan yang tersedia untuk menjaga integritas mereka.
2.       Individu menjadi sentinent yang holistik, berpikir, berorientasi masa depan dan masa lalu-sadar.
3.      Seorang holistik yang memiliki batas-batas yang terbuka dan beradaptasi dengan lingkungan.
4.      Individu adalah “holistik”
5.      Sebuah makhluk sosial terpadu
6.      Whole” tidak hanya dalam aspek fisik tetapi juga berkaitan dengan aspek psychosocio-budaya dan spiritual
7.      Individu adalahsebuah identitas dan layak.
8.      Individu adalah unik dalam persatuan dan kesatuan, merasa, percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem.

§  Kesehatan
1.      Kesehatan menjadi “Whole” bukan hanya bebas dari penyakit atau penyakit.
2.      Ditentukan oleh kemampuan untuk berfungsi secara cukup normal
3.      Hal ini secara kultural ditentukan dan dipengaruhi oleh etos dan keyakinan.
4.      Kesehatan adalah keutuhan dan keberhasilan adaptasi.
5.      Bukan hanya menyembuhkan bagian menderita, itu adalah kembali ke kegiatan sehari-hari, kemandirian dan kemampuan untuk sekali lagi menjadi individu, mempunyai hubungan tanpa kendala.
6.      Kesehatan dapat ditentukan secara sosial (melalui interaksi mereka dengan orang lain yang signifikan). Kegagalan dalam melakukannya adalah skenario negatif.

§  Lingkungan
1.      Lingkungan adalah tempat orang tersebut terus-menerus dan secara aktif terlibat.
2.      Lingkungan adalah di mana kita menjalani hidup kita.
3.      Lingkungan terdiri dari semua pengalaman dari individu-individu.
4.      Ini berkaitan dengan lingkungan internal (fisiologis) dan eksternal (persepsi, operasional, dan konseptual).

§  Keperawatan
1.      Keperawatan adalah interaksi manusia yang dirancang untuk mempromosikan keutuhan melalui adaptasi
2.      Asuhan keperawatan adalah baik mendukung dan terapi (untuk mencapai tingkat maksimum adaptasi).
3.      Promosi keperawatan konservasi melalui penggunaan empat prinsip konservasi.
4.      Keperawatan menyadari bahwa setiap individu membutuhkan cluster yang unik dan terpisah dari aktivitas.
5.      Integritas individu adalah perhatian taat dan itu adalah tanggung jawab perawat untuk membantu dia untuk membela dan mencari relization nya.
6.      Daerah utama perhatian bagi perawat dalam pemeliharaan keutuhan seseorang.
7. Paradigma Keperawatan menurut Martha E Rogers (Unitary Human Being)
Ø  Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai sistem terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan.
Ø  Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu manusia sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh. Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan cacat. Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk.
Ø  Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh budaya atau individu. Kesehatan dan penyakit merupakan manifestasi pola dan diangap menunjukkan pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu ekspresi dari interaksi manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar.
Ø  Lingkungan
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang diidentifikasi dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada diluar yang diberikan oleh bangunan manusia.
8. Paradigma Keperawatan menurut Paterson and Zderad: Teori Keperawatan Humanistik (Humanistic Nursing Theory)
ü  Manusia
Manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui pilihan-pilihan. Manusia sebagai individu yang penting berhubungan dengan orang lain di dalam waktu dan jarak. Manusia dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka terhadap pilihan, mempuyai nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang dulu sekarang dan masa depan. Aplikasi dalam dunia keperawatan adalah jelas bahwa manusia memerlukan informasi.Mereka membutuhkan pilihan.Individu dan kelompok membutuhkan kesempatan untuk membuat pilihan mereka sendiri.
ü  Kesehatan
Kesehatan adalah komponen penting dari seseorang, sebagai kualitas dari kehidupan dan kematian.Hal ini bisa disebut sebagai lebih dari tidak adanya penyakit. Kesehatan adalah sebagai pengalaman di dalam proses kehidupan. Kesehatan bisa ditemukan pada kemauan seseorang untuk terbuka kepada pengalaman kehidupan mereka terhadap fisik, sosial, spiritual, kognitif atau keadaan emosi mereka.Implikasi terhadap praktek keperawatan membuka jarak yang luas untuk definisi kesehatan.Kategori diagnosa bermanfaat hanya jika setuju terhadap orang atau mereka yang ditunjuk. Hubungan bahwa perawatan mempunyai hubungan dengan orang yang menerima perawatan adalah kritikal, bahkan lebih penting adalah kebutuhan akan penghargaan terhadap hubungan yang eksis dalam kehidupan sehari-hari.
ü  Keperawatan
Keperawatan adalah respon manusia terhadap satu orang kepada yang lain dalam waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya untuk mendapatkan kesehatan. Keperawatan juga adalah mengenai bentuk individu yang unik dan berfokus pada seluruh bagian. Pada saat seseorang sakit dan tubuh juga mengalami perubahan, ini akan mempengaruhi dunia seseorang dan pengalaman mereka. Pandangan klien tentang dunia adalah hal yang penting dalam keperawatan.Paterson dan Zderad mengatakan keperawatan menunjukkan sebuah pertemuan spesial dari setiap manusia.
9.    Paradigma menurut Hidegard E. Pepelau (keperawatan psikodinamik)
Ø  Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan menborong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan komunitas. Profesi keperawatan memiliki tanggung jawab legaldi dalaam pemanfaatan keperawatan secara vefektif berikut segala konsekuensinya bagi klien.
Ø  Individu
Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.
Ø  Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam kehidupan pribadi ataupun komunitas.
Ø  Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah satu konsep utama dalam perawatan, ia mendorong perawat untuk memperhatikan kebudayaan da adat istiadat klien saat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.


















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Paradigma keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar memkirkan, memberi makna,  menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.  Pelayanan perawatan yang profesional harus dilandasi oleh sains keperawatan yang mengacu pada empat komponen dasar yaitu menusia, perawat, kesehatan dan lingkungan.
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.

3.2  Saran
Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan  ilmu keperawatan, mengingat ilmu keperawatan  merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan perawat disarankan untuk bersikap profesional dalam memberikan perawatan kepada pasien.









DAFTAR PUSTAKA

http://perawattegal.wordpress.com/2009/08/31/paradigma-keperawatan/
http://paradigmaperawat.blogspot.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar