Senin, 08 Juni 2015

DASAR ILMU GIZI








BAHAN AJAR DASAR-DASAR ILMU GIZI


I.     PENDAHULUAN
Gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kesehatan seseorang. Semboyan “You are what you eat” tidak salah lagi, karena anda ditentukan oleh apa yang anda makan. Status gizi, kesehatan, penyakit yang ditimbulkan, tingkat kecerdasan, dan daya tahan tubuh ditentukan oleh gizi yang dikonsumsi sehari-hari.
Saat ini kita dihadapkan pada masalah gizi ganda. Di satu sisi masalah gizi kurang yang berakibat tidak optimalnya pertumbuhan fisik dan kecerdasan. Di sisi lain masalah gizi lebih yang berakibat timbulnya penyakit degenerative, seperti hipertensi, jantung, diabetes, dan stroke.
Dalam sebuah piramida makanan menunjukan jumlah dan jenis makanan yang seharusnya kita konsumsi. Dalam piramida makanan, air putih harus dikonsumsi paling banyak dikonsumsi. Kemudian sumber karbohidrat, seperti nasi, roti, dan pasta. Sumber serat, vitamin, dan mineral, yaitu buah dan sayur. Sumber protein, seperti susu, daging, telur, dan makanan berlemak. Serta makanan manis yang paling sedikit seharusnya kita konsumsi.
 











Barangkali banyak di antara kita yang tidak sesuai atau bahkan berbalik, yaitu sangat sedikit minum air putih dan lebih banyak mengonsumsi makanan berlemak dan manis. Akibatnya, terjadi kegemukan dan obesitas, baik pada anak maupun orang dewasa yang berakibat timbulnya penyakit degenerative. Bisa juga terjadi sebaliknya, konsumsi zat gizi kurang atau tidak memenuhi kebuthan sehingga menjadi kurang gizi, kurang stamina, dan juga mengakibatkan timbulnya penyakit, terutama penyakit infeksi.
Untuk menjaga agar selalu berada dalam kondizi gizi yang optimal, kita harus mengonsumsi makanan yang memenuhi gizi seimbang. Caranya adalah dengan berpedoman kepada piramida makanan: konsumsi bahan makanan yang beragam, sesuai dengan porsi masing-masing, dan hindari ketidakseimbangan antara gizi. Misalnya, untuk lauk, anda lebih banyak mengonsumsi sumber protein saja dengan makan telur dan ikan setiap hari serta untuk pauknya, anda hanya makan wortel.
Perhatikan juga kandungan zat gizi yang ada dalam bahan makanan yang anda konsumsi dan fungsinya bagi tubuh sebagai pedoman dalam menyusun menu setiap hari.












Text Box: II. KOMPETENSIGIZI

A.      STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari bagian ini peserta didik diharapkan mampu gambaran umum tentang gizi
B.     KOMPETENSI DASAR
Setalah memepelajari ini peserta didik dapat:
1.      Memdeskripsikan pengertian, ruang lingkup serta perkembangan ilmu gizi
2.      Mendeskripsikan tentang proses pengolahan zat gizi di dalam tubuh
3.      Mendeskripsikan tentang karbohidrat
4.      Mendeskripsikan tentang lipida
5.      Mendeskripsikan tentang protein
6.      Mendeskripsikan tentang keseimbangan gizi
7.      Mendeskripsikan tentang vitamin
8.      Mendeskripsikan pola menu seimbang
9.      Mendeskripsikan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan dan masalah gizi di Indonesia
C.    ALOKASI WAKTU
Alokasi Waktu : 16 X 2 jam pelajaran ( 45 menit )
Text Box: III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
 



A.    Pokok Bahasan
Dasar- dasar ilmu gizi
B.     Sub Pokok Bahasan
1.       Pengertian, ruang lingkup serta perkembangan ilmu gizi
2.       Tentang proses pengolahan zat gizi di dalam tubuh
3.       Tentang karbohidrat
4.       Tentang lipida
5.       Tentang protein
6.       Tentang keseimbangan gizi
7.       Tentang vitamin
8.       Pola menu seimbang
9.       Angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan dan masalah gizi di Indonesia



Text Box: IV. BAHAN AJAR DASAR- DASAR ILMU GIZI
Rounded Rectangle: BAHAN PEMBELAJARAN I
1. Pengertian, ruang lingkup serta perkembangan ilmu gizi
 






Gizi merupakan dialek bahasa Mesir yang berarti “makanan”. Gizi merupakan hasil terjemahan dari bahasa inggris nutrition, sementara nutrition juga bisa diterjemahkan menjadi “nutrisi”.
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan dan penggunaannya dalam tubuh, meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan, pengangkutan (transport), metabolisme, interaksi, penyimpanan, dan pengeluaran, semuanya termasuk proses pengolahan zat gizi dalam tubuh.
Pada waktu zaman purba manusia sudah mulai mengenal akan pentingnya kehidupan. Ini dibuktikan dengan anggapan mereka akan pentingnya makanan. Pada saat itu anggapan tersebut bersifat tabu karena disertai dengan unsur-unsur magis dan mereka percaya bahwa makanan yang dimakan dapat menyembuhkan penyakitnya. Kemudian perkembangan gizi sebagai salah satu cabang ilmu, dikemukakan oleh Todhunter dengan bertitik tolak dari fungsi makanan bagi kehidupan. Secara formal, gizi sebagai bagian ilmu mungkin berkembangnya mulai dari tulisan Hippocrates (406-360 SM) yang menyatakan bahwa “……to the human body it makes a great difference whether the bread be fine or coarse; with or without the hull, whether mixed with much or little water, strongly wrought or scarcely at these things, or paying attention, does not comprehend them, how can he understand the diseases which befall man?”. Ditulisan lain, juga menyatakan: “let your food be your medicine, and your only medicine be your food”. Pada intinya makanan yang sebenarnya telah kita makan adalah penyedia unsur panas yang sangat dibutuhkan manusia atau dengan kata lain makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia. Selain itu Hippocrates juga berhasil menyembuhkan dan mengobati orang-orang yang menderita rabun senja dengan hati binatang buruan, yang bertahun-tahun kemudian baru diketahui bahwa penyakit tersebut disebabkan karena kekurangan vitamin A.
Makanan adalah bahan nutrisi yang digunakan tubuh untuk memelihara/mempertahankan hidup, untuk pertumbuhan dan untuk perbaikan jaringan tubuh.
Zat gizi atau nutrient merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Ada 6 jenis zat gizi, yaitu:
1.      Karbohidrat
2.      Protein
3.      Lemak
4.      Vitamin
5.      Mineral
6.      Air
Zat gizi tersebut dapat dibagi lagi menjadi zat gizi organik dan anorganik, zat gizi organik termasuk didalamnya adalah karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Adapun zat gizi anorganik termasuk didalamnya adalah mineral dan air.

Text Box: PEMBELAJARAN II.
PROSES PENGOLAHAN ZAT GIZI
DI DALAM TUBUH
 




A.    Pemasukan
Proses makan atau pemasukan makanan ke dalam tubuh.
B.     Pencernaan
Proses pengolahan makanan oleh saluran cerna yang melibatkan proses mekanis dan kimiawi sehingga dapat diserap. Proses mekanis meliputi mengunyah, menelan, gerakan peristaltic (gerakan meremas-remas pada usus) dan defekasi (pembuangan). Proses kimiawi meliputi pemecahan zat makanan oleh enzim dan kelenjar saluran cerna.
Karbohidrat dipecah menjadi gula sederhana, lemak menjadi asam lemak, dan protein menjadi asam amino. Kelenjar dari organ yang terlibat adalah kelenjar saliva, pancreas, hati, dan usus halus. Ada beberapa zat gizi, seperti air, mineral, dan vitamin, tidak dicerna, tetapi langsung diserap

C.     Penyerapan
Setelah makanan dicerna atau dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana, maka oleh dinding usus halus makanan diserap. Kemudian pembuluh darah dan limphe (cairan getah bening) yang banyak menempel pada dinding usus halus diteruskan ke seluruh sel tubuh. Bagian yang paling aktif dari usus halus adalah bagian bawah duodenum dan bagian awal jejunum.
D.    Transpor
Ketika zat gizi masuk ke dalam aliran darah atau system limfatik, zat gizi ini diangkut ke dalam bagian tubuh sehingga tersedia dalam sel, dari ujung kaki sampai ke akar rambut. Zat gizi masuk ke dalam sel tubuh dengan 3 cara, yaitu difusi, difusi dengan fasilitas, dan transport aktif.
E.     Metabolisme
Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang terjadi dalam jaringan tubuh. Terdiri dari 2 bagian, yaitu anabolisme (sintetik=pembentukan) dan katabolisme (degradatif=pemecahan). Jadi, metabolisme= anabolisme+katabolisme.
Metabolisme energy terdiri dari perubahan kimia lemak, karbohidrat, dan protein yang dipecah dan dioksidasi menjadi energy atau disintesis menjadi komponen ATP (Adenosin Triphosphate) dan tidak dibutuhkan penyimpanan energy. Metabolisme perubahan kimia yang terjadi dalam sel jaringan tidak termasuk pencernaan.
Anabolisme merupakan perubahan kimia dari substansi yang sederhana dikombinasikan menjadi bentuk substansi yang lebih kompleks dengan memproduksi bahan seluler baru dan penyimpanan energy. Proses ini penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan penggantian jaringan.
Katabolisme merupakan pemecahan substansi yang kompleks menjadi sederhana untuk memproduksi energy atau ekskresi (pengeluaran). Proses tersebut terjadi secara konstan dan simultan di dalam tubuh.
Apabila katabolisme melebihi anabolisme, proses pemecahan lebih cepat daripada pembentukan akan membuat tubuh kehilangan substansi dan berat. Dalam kesehatan, pemeliharaan keseimbangan dua proses tersebut penting sehingga berat badan dan substansi jaringan terjaga.
F.      Interaksi
Interaksi merupakan pengaruh timbal balik antara komponen-komponen zat gizi maupun antara proses-proses pengolahan zat gizi dalam tubuh. Contohnya jika konsumsi karbohidrat kurang, lemak tubuh akan diubah menjadi energi serta apabila konsumsi karbohidrat berlebih, energi dari karbohidrat akan disimpan menjadi lemak.
G.    Penggunaan dan Penyimpanan
Zat gizi dalam makanan telah mengalami urutan proses dalam tubuh sampai dengan metabolisme digunakan atau disimpan oleh tubuh. Hasilnya dapat digunakan untuk energi, untuk pembentukan sel tubuh, serta untuk berbagai proses dan mekanisme yang terjadi dalam tubuh. Ada pula yang disimpan sebagai cadangan dalam tubuh, misalnya hasil proses dari lemak, karbohidrat, dan vitamin.
H.    Pembuangan
Pembuangan atau ekskresi merupakan proses pembersihan tubuh dari sisa pengolahan makanan. Pembuangan melalui paru-paru, kulit, ginjal sebagai urine, dan usus besar sebagai feses. Produk buangan tersebut dibagi dalam 4 katagori, yaitu;
1.      Bahan yang tidak dapat dicerna dan diserap
2.      Bahan yang diserap tapi tidak digunakan
3.      Bahan yang dikonsumsi atau diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang melebihi kebutuhan tubuh
4.      Hasil akhir dari metabolisme makanan, seperti urea dan karbondioksida. Urea dikeluarkan melalui ginjal dan karbondioksida melalui paru-paru.
Apabila tidak cukup mengonsumsi zat gizi, status gizi akan menjadi kurang, buruk, atau sangat buruk. Hal ini akan berakibat pada menurunnya pertumbuhan, daya tahan terhadap penyakit, dan kecerdasan. Adapun jika terlalu banyak mengonsumsi zat gizi, hal itu akan berakibat pada status gizi lebih, kegemukan, dan obesitas. Hal ini akan berakibat pada timbulnya penyakit degenerative, seperti diabetes, kolesterol tinggai, jantung, dan stroke.



Text Box: BAHAN PEMBELAJARAN III. KARBOHIDRAT       
Karbohidrat adalah zat gizi yang terdiri dari 3 elemen, yaitu atom karbon, hydrogen, dan oksigen. Karbohidrat merupakan sumber energy terbesar dalam tubuh dan merupakan komponen nutrient (zat gizi) terbesar dalam makanan sehari-hari. Namun, karbohidrat dalam tubuh manusia hanya <1%.
Klasifikasi
Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu:
1.      Monosakarida. Merupakan gula sederhana, terdiri atas glukosa, fruktosa (gula buah), dan galaktosa.
2.      Disakarida. Terdiri dari unit monosakarida yang berupa rantai pendek yang digabungkan bersama-sama. Disakarida terdiri dari sukrosa (gula pasir), laktosa (karbohidrat dalam susu), maltose, dan isomaltosa.
3.      Polisakarida. Terdiri dari rantai panjang dengan ratusan atau ribuan unit monosakarida. Polisakarida terdiri dari pati, dekstrin, glikogen, dan selulosa.
Monosakarida dan Disakarida disebut juga karbohidrat sederhana dan polisakarida disebut karbohidrat kompleks.
Sumber
Karbohidrat banyak terdapat dalam tanaman seperti:
1.      Serealia: beras, jagung, gandum (terigu).
2.      Umbi-umbian: singkong, ubi jalar, kentang, talas.
3.      Biji-bijian/kacang-kacangan: kacang hijau, ampas tahu
4.      Lainnya: susu, madu, gula pasir, gula merah.
5.      Sayur-sayuran dan buah-buahan dalam jumlah sedikit.
Fungsi karbohidrat
1.      Sumber Energi
Karbohidrat merupakan sumber energy utama bagi manusia, yaitu menyediakan 50%-60% dari total energy yang dibutuhkan. Setiap satu gram karbohidrat menghasilkan empat kalori. Energy dibutuhkan untuk otak, aktivitas fisik, dan semua fungsi organ tubuh, seperti jantung dan paru-paru.
2.      Membantu metabolisme lemak
Jika energy dari karbohidrat cukup tersedia atau lebih, lemak tidak dipakai untuk energy tetapi disintesis dan disimpan. Apabila energy dari karbohidrat kurang, tidak terjadi sintesis lemak dan lemak yang ada dibakar untuk energy.
3.      Mencegah pemecahan protein tubuh secara berlebihan
Kira-kira 60% asam amino dalam protein tubuh dapat diubah menjadi karbohidrat. Karena protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, karbohidrat tidak boleh kurang sehingga tidak terjadi reaksi perubahan protein menjadi karbohidrat yang digunakan untuk energy.
Glukosa dibutuhkan untuk energy otak, sel saraf, dan sel darah.
Laktosa dalam pencernaan diubah menjadi asam laktat yang merangsang pertumbuhan bakteri usus. Laktosa juga memudahkan penyerapan kalsium dalam tubuh.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan suplai energy berkurang. Akibatnya, tubuh mencari alternative zat gizi yang dapat menggantikan karbohidrat, yaitu lemak atau protein. Apabila peristiwa tersebut berlangsung terus tanpa suplai karbohidrat yang cukup, lemak tubuh akan terpakai dan protein yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan jadi berkurang. Akibatnya, tubuh semakin kurus dan menderita kurang energy protein (KEP).
Sebaliknya kelebihan konsumsi karbohidrat menyebabkan suplai energy lebih. Energy yang berlebih tersebut akan disintesis menjadi lemak tubuh, sedangkan lemak yang telah tersedia dalam tubuh tidak terpakai untuk energy. Akibatnya, penimbunan lemak terus terjadi dan mengakibatkan kegemukan atau obesitas. Efek dari obesitas adalah timbulnya penyakit degenerative, seperti hipertensi, jantung koroner, diabetes, dan stroke.


Text Box: BAHAN PEMBELAJARAN IV LIPIDA (LEMAK)
(LEMAK)

 
Lemak termasuk dalam kelompok Lipid. Lipid adalah komponen yang terdiri dari lemak dan minyak (trigliserida), fosfolipid, dan sterol. Lipid makanan terdiri dari 95% lemak dan minyak (trigliserida) serta 5% lipid lain (fosfolipid dan sterol). Dalam tubuh, 99% lemak disimpan dalam bentuk trigliserida.


Asam Lemak Omega 6 dan Omega 3
Asam lemak omega 6 adalah polyunsaturated fatty acids, yang terdiri dari 18 karbon dengan 2 ikatan rangkap pada rantai karbon ke-6 dari metal (CH3). Yang termasuk asam lemak omega 6 adalah asam linoleat dan asam arakidonat.
Asam lemak omega 3 adalah polyunsaturated fatty acids, yang terdiri dari 18 karbon dengan 2 ikatan rangkap pada rantai karbon ke-6 dari metal (CH3). Yang termasuk asam lemak omega 3 adalah asam linolenat, EPA (Eicosapentaenoic acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid).
Yang termasuk asam lemak esensial adalah asal linoleat dan asam linolenat karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Adapun asam arakidonat adalah hasil metabolisme dari asam linolenat di dalam tubuh.
Sumber
Berasal dari dua sumber, yaitu hewan dan tanaman. Sumber lemak hewani: susu, lemak sapi, dan minyak ikan. Sumber lemak nabati: minyak kelapa, kelapa sawit, minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak biji kapas, minyak zaitun, dan lain-lain.
Setiap sumber mempunyai porsi yang berbeda dalam kandungan asam lemaknya, misalnya lemak hewan, kecuali ikan banyak mengandung asam lemak jenuh (saturated fatty acids=SFA), lemak nabati banyak mengandung campuran asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acids=MUFA), dan asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids=PUFA). Khusus ikan, banyak mengandung PUFA omega 3 dan DHA.


Fungsi
1.      Sumber Energi. Lemak penghasil energy yang besar karena satu gram lemak dapat menghasilkan Sembilan kalori.
2.      Sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh bayi sampai usia 3 bulan.
3.      Memberikan rasa kenyang. Lemak dapat memberikan rasa kenyang karena lemak meninggalkan lambung secara perlahan selama 3,5 jam.
4.      Pelarut vitamin A,D,E,K.
5.      Meningkatkan cita rasa (Palatability)
6.      Lemak dapat memperbaiki rasa, tekstur, dan flavor makanan.
7.      Secara tidak langsung mengatur substansi masuk dan keluar sel, mengubah bentuk dan ukuran substansi dalam sel.
8.      Menjaga suhu tubuh. Lemak dibawah kulit berfungsi menjaga suhu tubuh sehingga panas tidak keluar dari tubuh.
9.      Pelindung. Lemak dapat melindungi organ vital dalam tubuh, seperti jantung dan ginjal.
10.  Asam linolenat dan linoleat berfungsi dalam pembentukan sel otak.
11.  DHA merupakan komponen mayor pada membrane fosfolipid dalam retina, jaringan korteks otak, testis, dan sperma.
12.  Asam oleat (omega 9) yang termasuk monounsaturated fatty acid dan merupakan komponen mayor pada mielin (sel saraf).
Akibat Kekurangan dan Kelebihan
Kekurangan lemak.
Apabila konsumsi lemak kurang, persediaan lemak dalam tubuh akan berkurang dan tubuh menjadi kurus. Terjadi pula kekurangan asam lemak esensial, yaitu asam lemak linoleat dan linolenat.
Kekurangan asam lemak omega 6 menyebabkan pertumbuhan menurun, kegagalan reproduktif, perubahan kulit dan rambut, serta patologi hati. Penelitian oleh Koletzko dan Braun (1991) terhadap bayi premature menunjukkan adanya hubungan antara berat badan lahir dan asam lemak omega 6. Ada kolerasi positif antara berat badan dan kandungan asam arakidonat dalam trigliserida darah serta antara berat badan dan total omega 6 PUFA. Asam arakidonat merupakan pendukung pertumbuhan selama tahun pertama kehidupan.
Kekurangan asam lemak omega 3 menyebabkan penurunan kemampuan belajar (Lamptey dan Walker, 1976), elektroretinogram tidak normal (Wheeler et al, 1975), penglihatan rusak (Lamptey dan Walker, 1976), dan polidipsia (rasa haus yang berlebihan) (Connor et al, 1991).
Beberapa penelitian tentang DHA adalah:
Penelitian terhadap bayi prematur yang diberi ASI mempunyai IQ lebih tinggi sebanyak 8 angka daripada bayi yang minum susu formula. Hal ini disebabkan ASI mengandung DHA.
Kandungan DHA otak bayi cukup bulan yang minum ASI lebih tinggi daripada yang minum susu formula karena ASI mengandung DHA.
Anak yang minum ASI mempunyai perkembangan kognitif, intelegensia lebih baik pada umur 8 tahun, skor matematika, nonverbal, dan kelengkapan kalimat pada umur 15 tahun lebih baik dibandingkan dengan yang minum susu formula. Itu karena ASI mengandung DHA.
Kelebihan lemak
Kelebihan konsumsi lemak dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas, penyumbatan pembuluh darah karena banyak lemak yang menumpuk di dalam dinding pembuluh darah. Lemak yang menumpuk tersebut bisa dalam bentuk kolesterol. Akibatnya, kolesterol akan tinggi, menjadi hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner, dan stroke. Lemak yang tinggi juga mempunyai implikasi dengan kanker payudara, kolon, dan prostat.
Kelebihan konsumsi asam lemak omega 3 pada percobaan binatang dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan terhadap antioksidan dan vitamin E, menghambat metabolisme asam arakidonat. Kelebihan konsumsi asam lemak omega 3 menyebabkan kelebihan konsumsi asam lemak omega 6 juga.
Kelebihan asam lemak omega 6 pada percobaan binatang dapat menyebabkan kolestasis, yaitu gangguan pada saluran empedu yang mengakibatkan symptom seperti penyakit kuning, muka pucat, feses berlemak, urine berwarna gelap, dan gatal pada kulit.



Text Box: BAHAN PEMBELAJARAN V.       
                 PROTEIN 
 



Protein adalah komponen yang terdiri atas atom karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, dan beberapa ada yang mengandung sulfur. Tersusun dari serangkaian asam amino dengan berat molekul yang relative sangat besar, yaitu berkisar 8.000 sampai 10.000.
Protein yang tersusun dari hanya asam amino disebut protein sederhana. Adapun yang mengandung bahan selain asam amino, seperti turunan vitamin, lemak, dan karbohidrat, disebut protein kompleks. Secara biokimiawi, 20% dari susunan tubuh orang dewasa terdiri dari protein. Kualitas protein ditentukan oleh jumlah dan jenis asam aminonya.
Klasifikasi asam amino
Asam amino dibagi menjadi 2 klasifikasi, yaitu:
1.      Asam Amino Esensial
Asam amino esensial tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus ada dalam diet. Apabila tubuh akan membentuk jaringan baru, jaringan baru tersebut hanya terbentuk jika semua asam amino esensial tersedia dalam satu saat yang bersamaan. Oleh karena itu, kekuranga hanya satu jenis asam amino esensial sudah dapat menimbulkan keseimbangan nitrogen yang negative. Asam amino esensial terdiri dari: alanin, arginin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam glutamate, glisin, dan prolin.
2.      Asam Amino Nonesensial
Asam amino ini dapat diproduksi dalam tubuh sehingga tidak perlu dikonsumsi atau tidak perlu tersedia diet. Asam amino nonesensial terdiri dari: histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilelanin, treonin, triptofan, valin, serin, dan tirosin.
Kualitas
Kualitas protein ditentukan oleh jenis asam amino dan jumlah asam amino tersebut dalam makanan. Berdasarkan kelengkapan asam aminonya, protein dapat dibagi menjadi 2, yaitu:


1.      Protein lengkap
Mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang dapat mendukung pertumbuhan jika dikonsumsi tunggal dalam diet. Contohnya protein hewani.

2.      Protein tidak lengkap.
Mengandung asam amino esensial tidak lengkap. Jadi ada beberapa asam amino esensial yang tidak terdapat atau jumlahnya kurang untuk mendukung pertumbuhan bila dikonsumsi tunggal dalam diet. Contoh: legume hanya mengandung sedikit metionin dan beras mengandung sedikit lisin. Kedelai dan kacang tanah mengandung beberapa asam amino esensial dan tidak efektif untuk pertumbuhan.

Protein yang berkualitas baik adalah protein lengkap (mengandung semua asam amino esensial) dan mempunyai nilai biologi tinggi (penggunaan untuk pertumbuhan). Sebaliknya, protein yang berkualitas kurang baik adalah protein tidak lengkap (mengandung asam amino esensial tidak lengkap) dan mempunyai nilai biologi rendah.
Dalam konsumsi sehari-hari, protein kurang lengkap dapat dikombinasikan dengan yang lainnya untuk mendapatkan semua asam amino esensial. Misalnya, gandum mengandung banyak metionin, tetapi sedikit lisin serta kedelai mengandung banyak lisin, tetapi sedikit metionin, sehingga kombinasi antara kedua protein tersebut akan saling melengkapi asam amino yang kekurangan. Begitu juga kombinasi sereal dengan susu, macaroni dengan keju, serta peanut butter dengan roti. Kombinasi seperti ini disebut protein komplementer.
Sumber
1.      Protein hewani
Protein yang berasal dari hewan: telur, ikan, daging sapi, daging ayam, daging kambing, susu, dan keju.
2.      Protein nabati
Protein yang berasal dari tanaman: tempe, tahu, oncom, kacang-kacangan, dan serealia.



Fungsi
Protein berfungsi untuk:
1.      Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
Sebelum sel mensintesis protein baru, semua asam amino esensial harus tersedia dalam waktu yang bersamaan. Untuk memproduksi asam amino nonesensial, harus tersedia nitrogen dalam jumlah yang sesuai.
Banyak pula dari hasil sintesis protein baru digunakan untuk pemeliharaan jaringan atau pengganti sel rusak. Ini terjadi karena protein secara kontinu dipecah dan resintesis dan proses tersebut dinamakan turn over protein.
2.      Pembentukan komponen tubuh yang penting
Protein diperlukan dalam pembentukan enzim, hormone, hemoglobin (sel darah merah), pembentukan darah, fotoreseptor pada mata, precursor vitamin niasin, neurotransmitter vital pada saraf.
3.      Transport “Nutrient”
Protein penting dalam pengaturan transport nutrient dari usus halus ke dinding usus halus, ke dalam darah ke jaringan tubuh, dan masuk ke dalam membran sel jaringan. Protein tersebut membawa nutrient spesifik, misalnya retinol binding protein hanya membawa retinol. Namun, beberapa protein dapat pula membawa nutrient yang berbeda, seperti metalothionein protein yang membawa ion tembaga dan seng.
4.      Mengatur keseimbangan air
Cairan dalam tubuh terbagi dalam 2 bagian ruangan, yaitu ruang intraseluler (dalam sel) dan ekstraseluler (luar sel). Ruang ekstraseluler dibatasi oleh interseluler (antar sel) dan intravaskuler (dalam jaringan darah). Ruangan tersebut dipisahkan antara satu dan lainnya oleh membrane sel serta keseimbangan cairan antara nya harus dijaga. Keseimbangan akan tercapai oleh kerja yang kompleks dari protein dan ion Na+ dan K+.
5.      Menjaga pH tubuh
Protein dalam darah berfungsi sebagai buffer, komponen yang mampu melawan perubahan pH dan menjaga pH apabila ada tambahan sam atau alkali.
6.      Pertahanan dan detoksifikasi
Untuk melawan infeksi tubuh, tubuh harus mempunyai system imun yang baik. Untuk itu, tubuh harus mampu memproduksi antibody yang nantinya dapat menangkap/melawan benda asing atau antigen. System imun yang baik bergantung pada suplai asam amino yang dibutuhkan untuk mensintesis antibody.
Anak yang kurang gizi tidak mampu melawan infeksi karena kurangnya produksi antibody atau protein defensive lainnya. Tubuh dapat juga diserang oleh berbagai toksik yang ditemukan dalam makanan ataupun lingkungan. Toksik ini dinetralkan oleh enzim yang ada dalam hati dan mengubahnya menjadi substansi tak berbahaya. Bila sintesis protein kurang, kemampuan tubuh untuk menetralkan toksik juga menurun.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan protein dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan jaringan yang tidak normal, kekurangan fisik dan mental pada anak, ibu hamil dapat mengalami keguguran, melahirkan bayi prematur, dan anemia.
Adapun kelebihan protein dapat mengakibatkan kerja berat pada ginjal, terutama pada bayi dan bayi yang lahir dengan berat badan rendah, serta hipertrofi (pembesaran) pada hati dan ginjal. Orang yang ingin mengurangi berat badan akan mengalami hambatan jika mengonsumsi bayak protein karena makanan yang mengandung banyak protein biasanya juga banyak mengandung lemak sehingga menyebabkan obesitas. Kelebihan protein juga dapat merangsang pengeluaran kalsium tubuh.

Rounded Rectangle: BAHAN PEMBELAJARAN VI
                 VITAMIN
 



Vitamin merupakan komponen organic berukuran kecil, dibutuhkan dalam jumlah kecil dan esensial bagi tubuh. Walaupun beberapa vitamin dapat diproduksi oleh tubuh, tidak semuanya dapat mencukupi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, vitamin harus ditambahkan dalam makanan yang dikonsumsi.
Vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin, manusia tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup serta kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.


Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1.      Vitamin larut lemak: A,D,E,K
2.      Vitamin larut air: C, B1, B2, B6, B12, Niasin, Asam Folat, Asam Pantotenat, Biotin, dan Kolin

A.      VITAMIN A
Vitamin A diproduksi oleh 2 senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. makanan yang berasal dari sumber hewani tersedia dalam bentuk retinol, sedangkan yang berasal dari sumber nabati tersedia dalam bentuk beta karoten yang disebut precursor vitamin A. Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak.
Sumber
Sumber vitamin A yang berasal dari hewani adalah hati, telur, susu, keju, margarine, dan minyak ikan. Adapun sumber vitamin A yang berasal dari nabati adalah sayuran hijau, semakin hijau warna sayuran semakin tinggi kandungan vitamin A-nya, seperti daun singkong, daun papaya, daun kemangi, dan bayam.
Fungsi
Vitamin A sangat penting untuk kesehatan mata. Selain itu, vitamin A berperan untuk kesehatan kulit, reproduksi tulang dan gigi, mencegah infeksi, pertumbuhan, serta mencegah kanker (terutama beta karoten)


Akibat kekurangan
Kekurang (defisiensi) vitamin A dapat menyebabkan gangguan mata, seperti rabun senja. Jika berlanjut, kekurangan dapat menyebabkan penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan.
Kekurangan vitamin A juga dapat menghambat pertumbuhan tulang atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi, serta terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentukan gigi.Sebagai tambahan, defisiensi ini memengaruhi system tulang dan saraf serta dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Akibat kelebihan (hiperavitaminosis)
Vitamin A tidak dapat dikeluarkan sehingga kelebihan vitamin A dapat memiliki efek toksik. Pada orang dewasa masukan vitamin A yang lama sebanyak 50.000-100.000 IU per hari dapat mengakibatkan hidrosefalus sementara, pusing, kehilangan berat badan, kelainan kulit, rambut rontok, gangguan gastrointestinal, dan pembesaran hati dan limpa.
Pada percobaan hewan, kelebihan vitamin A selama kehamilan menyebabkan cacat lahir. Pada manusia risiko cacat lahir terjadi dengan pemberian selama kehamilan sebanyak 31.818-36.364 IU untuk wanita dengan berat badan 45 kg.
Kelebihan tidak terjadi jika vitamin A tersebut berasal dari makanan sehari-hari, tetapi akan terjadi apabila menggunakan suplemen.
Kelebihan konsumsi beta karoten tidak berakibat toksik, tetapi kerotenis (warna kuning pada kulit) dan berlangsung tidak lama jika konsumsi diturunkan. Kelebihan konsumsi beta karoten akan dikeluarkan melalui feses.
B.       VITAMIN D
Vitamin D merupakan vitamin larut lemak. Karena digunakan untuk pencegahan penyakit riket (tulang lunak, mudah bengkok), disebut juga vitamin antirakitis. Vitamin D dapat diproduksi dalam tubuh yang diaktifkan oleh sinar matahari, tetapi juga disuplai melalui diet.
Terdapat dua bentuk vitamin D, yaitu kolekalsiferol (vitamin D3) yang berasal dari hewan dan ergokalsiferol (vitamin D2) yang berasal dari tanaman.


Sumber
Vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, margarine, minyak ikan, susu yang difortifikasi, keju, hati, ikan salmon, ikan sarden, dan minyak jagung.
Fungsi
Vitamin D erat sekali fungsinya untuk kesehatan tulang karena berperan dalam peningkatan penyerapan kalsium dan fosfor dalam usus halus, meningkatkan mineralisasi tulang, serta menjaga konsentrasi kalsium dalam darah.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan (defisiensi) vitamin D dapat menyebabkan riket pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Keduanya merupakan menurunnya kekerasan tulang dan menyebabkan tulang menjadi lunak sehingga mudah bengkok. Pada anak-anak ditandai dengan tulang kaki berbentuk O atau X. Pada orang dewasa biasanya terjadi pada ibu hamil yang tidak kena sinar matahari.
Selain itu, kekurangan vitamin D juga menyebabkan gigi mudah rusak dan otot kejang-kejang.
Vitamin D tidak dapat dikeluarkan, kelebihan vitamin D akan bersikulasi dalam tubuh beberapa bulan dan kemudian disimpan dalam jaringan adipose, otot skeletal, hati, dan ginjal.
C.      VITAMIN E
Vitamin E merupakan vitamin larut lemak dan komponen yang dikenal sebagai tokoferol. Alfa tokoferol merupakan bentuk yang banyak terdapat di alam dan mempunyai keaktifan biologis yang paling tinggi. Vitamin E dapat mencegah oksidasi dan stabil dalam suhu panas suasana asam.
Sumber
Vitamin E banyak terdapat pada tanaman dan hewan. Sayuran dan minyak biji-bijian merupakan sumber terbanyak. Pada hewan terdapat dalam kuning telur, butter, dan hati. Pada tanaman terdapat dalam kacang-kacangan, sayuran warna hijau, margarine, shortening, minyak biji bungan matahari, dan minyak biji kapas.



Fungsi
Vitamin E berfungsi melindungi sel dari radikal bebas, melindungi paru-paru dari luka oksidatif yang berasal dari polusi udara, mencegah tumbuhnya tumor, serta melindungi jaringan kulit, mata, hati, buah dada, dan otot betis. Vitamin E juga melindungi PUFA dan vitamin A dalam tubuh.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan pada saraf (neurogical), anemia hemolitik, dan gangguan retina mata.
Kelebihan vitamin E sangat jarang terjadi. Overdosis dapat menyebabkan gagal hati dan ginjal.
D.      VITAMIN K
Vitamin K merupakan vitamin larut lemak dan penting dalam pembekuan darah. Stabil terhadap panas dan oksidasi, tetapi rusak oleh cahaya, asam alkali, oxidizing agents, dan alcohol.
Ada 3 bentuk vitamin K, yaitu vitamin K1 (filokuinon) yang terdapat pada tanaman dan vitamin K2 (menakuinon) yang terdapat pada hewan. Yang ke-3 adalah vitamin K sintesis, yaitu vitamin K3 (menadion) yang mempunyai struktur dasar yang sama dengan alami, tetapi aktivitas biologi dua kali yang alami.
Sumber
Vitamin K banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau, bayam, brokoli, wortel, seledri. Terdapat juga pada buah-buahan, seperti apel, avokad, pisang, dan jeruk. Dalam jumlah kecil terdapat juga pada susu, serealia, dan daging. Bakteri saluran cerna, khususnya usus besar (kolon), memproduksi vitamin K2 (menakuinon) bagi manusia.
Fungsi
Vitamin K penting dalam pembekuan darah karena mempunyai kontribusi dalam pembuatan protrombin dalam hati, di mana perubahan menjadi thrombin merupakan langkah awal dari proses pembekuan.

Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pembekuan darah yang lama atau perubahan.
Kelebihan vitamin K sangat jarang terjadi. Overdosis dapat menyebabkan anemia hemolsis, penyakit kuning karena akumulasi bilirubin dalam darah, dan luka otak.
E.       VITAMIN C
Vitamin C merupakan vitamin larut dalam air dan mempunyai komponen aktif asam askorbat. Vitamin C stabil dalam suasana asam, tetapi mudah rusak oleh oksidasi, alkali, dan panas, khususnya apabila bercampur dengan zat besi dan tembaga.
Sumber
Vitamin C pada hewan hanya terdapat pada hati dan ginjal. Vitamin C paling banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, seperti jambu biji, pepaya, jeruk, kiwi, stroberi, gandaria, daun kantuk, daun kelor, tangkil (melinjo), daun singkong, daunt alas, daun melinjo, dan brokoli.
Fungsi
Vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen, yaitu unsure penting untuk tulang, gigi, tulang rawan, kulit dan bekas luka, perbaikan jaringan, antialergi, dan membangun system kekebalan tubuh. Vitamin C juga berperan dalam sintesis karnitin, yaitu yang berfungsi dalam transportasi asam lemak, sintesis neurotransmitter, yaitu yang membawa impuls saraf, aktivasi hormone, detoksifikasi obat, antioksidan, metabolisme, dan peningkatan penyerapan zat besi.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan scurvy dengan gejala fatigo, lemah, pernapasan pendek, kram otot, sakit tulang dan otot, serta hilang nafsu makan. Selain itu, kulit menjadi kering, kasar dan bintik biru kemerahan.
Kelebihan vitamin C adalah berakibat toksik karena larut dalam air dan dapat dikeluarkan. Namun, ada beberapa orang jika mengonsumsi vitamin C dalam jumlah tinggi akan mual dan diare.
F.       VITAMIN B1
Vitamin B1 disebut juga tiamin dan dikenal sebagai komponen yang dapat mencegah penyakit beri-beri. Mudah rusak oleh panas dan oksidasi, terutama oleh alkali, seperti baking soda.
Sumber
Vitamin B1 terdapat pada hewan, seperti telur, daging sapi, ayam, hati, susu, dan keju. Pada tanaman terdapat dalam serealia, kacang-kacangan, legume, pisang, apel, jeruk, tomat, kentang, asparagus, brokoli, dan lain-lain.
Fungsi
Vitamin B1 berperan dalam metabolisme protein, karbohidrat, dan glukosa; mengonversi karbohidrat menjadi lemak; meningkatkan mood; meringankan rasa kesemutan; kesehatan kulit dan rambut; sintesis asetilkolin yang ada hubungannya dengan saraf; membantu jantung dalam memompa darah; vitamin antistres; mencegah katarak; dan membantu retensi memori.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan beri-beri, yaitu suatu penyakit system saraf. Pada orang dewasa dapat terjadi beri-beri basah dan beri-beri kering. Beri-beri basah ditandai dengan pembengkakan tungkai dan lengan serta akumulasi cairan pada otot jantung yang menyebabkan gagal jantung dan kematian. Beri-beri kering ditandai dengan penurunan berat badan dan kurus.
Pada bayi sering terjadi pada usia 2-5 tahun dan jika tidak tertangani, dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan kekurangan oksigen dan akumulasi karbondioksida dalam darah, menyebabkan kulit menjadi biru, jantung berdebar kencang, kurus, lemah, serta kadang-kadang diikuti dengan muntah dan sawan.
Kekurangan vitamin B1 juga menyebabkan hilangnya nafsu makan, menurunnya tonus otot, depresi, dan perubahan neurological.
Kelebihan vitamin B1 tidak berakibat toksik karena larut dalam air dan dapat dikeluarkan.

G.      VITAMIN B2
Vitamin B2 disebut juga riboflavin, berwarna kuning-orange. Stabil terhadap asam, panas, dan oksidasi. Tidak stabil terhadap alkali dan cahaya.
Sumber
Vitamin B2 terdapat pada hewan dan tanaman. Pada hewan terdapat pada hati, susu, keju, ayster, daging telur, dan ikan. Pada tanaman terdapat pada sayuran berdaun hijau, jamur, asparagus, brokoli, serta sedikit dalam apel, anggur, dan serealia.
Fungsi
Vitamin B2 berfungsi dalam mengonversi protein, lemak, dan karbohidrat menjadi energy, membantu perbaikan jaringan tubuh, membantu kesehatan kulit, kuku, rambut, dan membantu fungsi system saraf. Vitamin B2 juga berfungsi dalam kesehatan mata dalam menangkal kecenderungan terhadap glaucoma.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan retak pada sudut mulut, bibir radang, warna lidah berubah menjadi magenta, terkadang tumbuh pembuluh darah di dalam kornea mata, menyebabkan mata silau, pada laki-laki kulit buah zakar mengalami peradangan. Dapat juga menyebabkan perubahan kepribadian, seperti sedih tanpa alasan, depresi, histeris, dan kekuatan genggaman tangan menurun.
Kelebihan vitamin B2 adalah berakibat toksik karena larut dalam air dan dapat dikeluarkan melalui urine.
H.      VITAMIN B3
Vitamin B3 disebut juga niasin. Terdiri dari dua bentuk, yaitu asam nikotinat dan niasinamid. Larut dalam air, stabil terhadap panas, cahaya, suasana asam, dan oksidasi.

Sumber
Niasin terdapat pada hewan dan tanaman. Sumber yang kaya akan vitamin B3 adalah hati, daging ayam, dan legume. Sumber lainnya adalah susu, telur kacang tanah, dan serealia (beras, jagung).

Fungsi
Niasin penting dalam pelepasan energy dari karbohidrat, protein, dan lemak. Niasin berperan dalam meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik), mengurangi kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida dalam darah. Niasin dibutuhkan dalam sintesis protein tubuh dan menjaga integritas semua sel tubuh.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Gejala awal kekurangan niasin dapat menyebabkan kelelahan, muntah depresi, sariawan, dan gangguan pencernaan. Kekurangan lebih parah dapat menyebabkan pellagra yang sering disebut “Four Ds” yaitu dermatitis, diare, depresi, dan kadang-kadang mati (dead).
Kelebihan niasin dalam bentuk asam nikotinat menyebabkan gangguan kulit/merah. Nikotinamid tidak menyebabkan efek tersebut karena dikeluarkan melalui urine dan feses.
I.         VITAMIN B5
Asam pentotenat (vitamin B5) dikenal sebagai vitamin antistres, larut dalam air, stabil terhadap panas basah dalam larutan netral. Tidak stabil terhadap panas kering, perubahan temperatur, serta suasana asam dan alkali.
Sumber
Pada tanaman terdapat dalam avokad, brokoli. Kacang-kacangan, dan serealia. Pada hewan terdapat dalam daging, hati, ginjal, otak, ikan, ayam, telur, keju, dan royal jelly.


Fungsi
Asam pentotenat penting dalam pelepasan energy dari karbohidrat, protein, dan lemak, dibutuhkan dalam sintesis lemak, sintesis sel darah merah, sintesis kolesterol, sintesis asetilkolin yang dibutuhkan untuk transmisi impuls saraf. Berperan juga dalam pengeluaran hormon adrenal, pembentukan antibody, dan membantu dalam penggunaan vitamin.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan asam pentotenat dapat menyebabkan badan letih, sakit kepala, muntah, kesemutan, kejang otot, dan menurunnya daya tahan terhadap penyakit, rambut cepat beruban, gangguan saluran pernapasan, dan insomnia (susah tidur). Kelebihan asam pentotenat hampir tidak ditemukan.
J.        VITAMIN B6
Vitamin B6 disebut juga piridoksin. Larut dalam air serta stabil terhadap panas dan suasana asam, tetapi tidak stabil terhadap alkali.
Sumber
Vitamin B6 terdapat pada hewan dan tanaman. Pada hewan terdapat pada ayam, ikan, hati, kuning telur, dan sedikit dalam susu. Pada tanaman terdapat dalam serealia, kentang, pisang, avokad, kacang kedelai, dan kacang tanah.
Fungsi
Vitamin B6 penting dalam metabolisme protein dan asam amino, meningkatkan resistensi terhadap penyakit, produksi sel darah merah, menjaga kadar glukosa darah selama puasa, serta menjaga kesehatan kulit, saraf, dan jaringan tubuh.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, anemia, kejang, daya tahan tubuh menurun, dan gangguan kulit. Kekurangan vitamin B6 pada saat bulan-bulan pertama kehidupan bayi, pada saat pertumbuhan otak bayi, dapat menyebabkan kerusakan dalam pertumbuhan otak dan kemampuannya dalam penyampaian impuls saraf. Pada dewasa kekurangan menyebabkan depresi dan kekacauan, lemah, sifat lekas marah, insomnia, dan kesulitan bicara.
Kelebihan vitamin B6 tidak berakibat toksik karena dikeluarkan melalui urine.
K.      VITAMIN B12
Vitamin B12 juga disebut sianokobalamin. Larut dalam air, stabil terhadap panas dalam larutan netral, tetapi rusak oleh panas dalam suasana asam atau alkali. Sensitive terhadap cahaya serta rusak oleh agen oksidasi dan reduksi.
Sumber
Vitamin B12 terdapat dalam daging sapi, ayam, hati, telur, susu, dan keju.
Fungsi
Vitamin B12 penting dalam metabolisme karbohidart, protein, dan lemak serta dibutuhkan dalam sintesis myelin dalam serabut saraf.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, gangguan system saraf, sel sumsum tulang tidak normal, dan mudah lelah. Kelebihan B12 tidak berakibat toksik.
L.       ASAM FOLAT
Asam folat disebut juga folasin, larut dalam air, sensitive terhadap cahaya, tetapi stabil terhadap panas dalam larutan netral dan alkali. Rusak dalam suasana asam dengan pH 4 serta mudah hilang dalam proses pemasakan, penyimpanan, dan penanganan.
Sumber
Banyak terdapat pada hewan dan tanaman, seperti hati, ginjal, ayam, ikan, sayuran berwarna hijau, asparagus, bit, brokoli, serealia, dan buah-buahan.
Fungsi
Asam folat penting dalam pembelahan sel, terutama pada saat terbentuknya sel-sel baru saat kehamilan dan balita. Selain itu, asam folat juga mencegah anemia, memproduksi asam amino, mencegah cacat bawaan pada bayi lahir yang menyerang otak (anencephaly), dan menyerang sumsum tulang belakang (spina bifida).
Asam folat juga dapat memperbaiki daya ingat dan menurunkan risiko terjadinya Alzheimer.
Asam folat diperlukan dalam proses pembuatan DNA dan RNA yang penting dalam pembuatan sel baru. Ia juga bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya perubahan DNA yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, terutama anak di bawah usia 2 tahun dan ibu hamil. Pada ibu hamil, kekurangan ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat serta kerusakan tabung saraf pada otak dan sumsum tulang belakang janin. Kekurangan asam folat dapat pula menyebabkan depresi, lekas marah, apatis, lemah, turun nafsu makan, gangguan saluran cerna, dan diare.
Yang paling mudah terkena risiko kekurangan asam folat adalah ibu hamil. Orang tua, peminum alcohol, dan orang yang mengonsumsi obat, termasuk kontrasepsi oral. Kelebihan asam folat dapat dikeluarkan melalui urine.
M.     BIOTIN
Biotin disebut juga vitamin BB. Larut dalam air dan stabil dalam larutan panas. Dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil.
Sumber
Biotin dapat diproduksi dalam saluran cerna yang distimulasi oleh sukrosa. Namun, adanya antibiotic dapat mengganggu aktivitas mikroba dalam memproduksinya. Hewan dan tanaman juga banyak mengandung biotin, seperti hati, ginjal, kuning telur, kacang-kacangan, butter, legume, serta sedikit dalam serealia, dan buah-buahan.
Fungsi
Berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan biotin jarang terjadi. Namun, kekurangan zat ini dapat menyebabkan keletihan, kurang selera makan, rambut rontok, lidah bengkak, ruam kulit (eczema), dan gangguan emosi. Kelebihan biotin dapat dikeluarkan melalui urine.
N.      KOLIN
Kolin termasuk bahan seperti vitamin dan kompnen dari lesitin yang larut dalam air. Dikenal sebagai nutrient memori. Pada tahun 1998 kolin dikelompokkan sebagai nutrient esensial oleh The Food ang Nutrition Board of The Institute of Medicine (Amerika Serikat).
Sumber
Kolin dapat diproduksi dalam tubuh, tetapi ternyata jumlahnya tidak memadai untuk menjaga agar kesehatan tubuh tetap normal. Dalam makanan, kolin terdapat pada hewan dan tanaman, seperti telur, hati, kacang-kacangan, ikan, susu, apel, pisang, anggur, gandum, kedelai, rumput laut, dan margarin.
Fungsi
Kolin berperan penting dalam mendukung daya ingat (memori) sejak janin dalam kandungan sampai tumbuh menjadi dewasa. Kolin juga berfungsi dalam proses reproduksi dan perkembangan janin, kesehatan hati, dan jantung.
Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme lemak dan katif dalam metabolisme karbohidrat dan protein.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan kolin menyebabkan penimbunan lemak pada hati dan penyumbatan pada ginjal. Selain itu, dapat pula menyebabkan gangguan fungsi otak, seperti pikun.

Kelebihan kolin dapat menyebabkan aroma tubuh menjadi amis, gatal-gatal, telinga berdenging, hipotensi (tekanan darah), kepala pening, dan pingsan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar