BAHAN AJAR DASAR-DASAR ILMU GIZI
I. PENDAHULUAN
Gizi
merupakan salah satu faktor yang menentukan kesehatan seseorang. Semboyan “You
are what you eat” tidak salah lagi, karena anda ditentukan oleh apa yang anda
makan. Status gizi, kesehatan, penyakit yang ditimbulkan, tingkat kecerdasan,
dan daya tahan tubuh ditentukan oleh gizi yang dikonsumsi sehari-hari.
Saat
ini kita dihadapkan pada masalah gizi ganda. Di satu sisi masalah gizi kurang
yang berakibat tidak optimalnya pertumbuhan fisik dan kecerdasan. Di sisi lain
masalah gizi lebih yang berakibat timbulnya penyakit degenerative, seperti
hipertensi, jantung, diabetes, dan stroke.
Dalam
sebuah piramida makanan menunjukan jumlah dan jenis makanan yang seharusnya
kita konsumsi. Dalam piramida makanan, air putih harus dikonsumsi paling banyak
dikonsumsi. Kemudian sumber karbohidrat, seperti nasi, roti, dan pasta. Sumber
serat, vitamin, dan mineral, yaitu buah dan sayur. Sumber protein, seperti
susu, daging, telur, dan makanan berlemak. Serta makanan manis yang paling
sedikit seharusnya kita konsumsi.
Barangkali
banyak di antara kita yang tidak sesuai atau bahkan berbalik, yaitu sangat
sedikit minum air putih dan lebih banyak mengonsumsi makanan berlemak dan
manis. Akibatnya, terjadi kegemukan dan obesitas, baik pada anak maupun orang
dewasa yang berakibat timbulnya penyakit degenerative. Bisa juga terjadi
sebaliknya, konsumsi zat gizi kurang atau tidak memenuhi kebuthan sehingga
menjadi kurang gizi, kurang stamina, dan juga mengakibatkan timbulnya penyakit,
terutama penyakit infeksi.
Untuk
menjaga agar selalu berada dalam kondizi gizi yang optimal, kita harus
mengonsumsi makanan yang memenuhi gizi seimbang. Caranya adalah dengan
berpedoman kepada piramida makanan: konsumsi bahan makanan yang beragam, sesuai
dengan porsi masing-masing, dan hindari ketidakseimbangan antara gizi.
Misalnya, untuk lauk, anda lebih banyak mengonsumsi sumber protein saja dengan
makan telur dan ikan setiap hari serta untuk pauknya, anda hanya makan wortel.
Perhatikan
juga kandungan zat gizi yang ada dalam bahan makanan yang anda konsumsi dan
fungsinya bagi tubuh sebagai pedoman dalam menyusun menu setiap hari.
GIZI
A. STANDAR KOMPETENSI
Setelah
mempelajari bagian ini peserta didik diharapkan mampu gambaran umum tentang
gizi
B. KOMPETENSI
DASAR
Setalah memepelajari ini peserta didik
dapat:
1. Memdeskripsikan
pengertian, ruang lingkup serta perkembangan ilmu gizi
2. Mendeskripsikan
tentang proses pengolahan zat gizi di dalam tubuh
3. Mendeskripsikan
tentang karbohidrat
4. Mendeskripsikan
tentang lipida
5. Mendeskripsikan
tentang protein
6. Mendeskripsikan
tentang keseimbangan gizi
7. Mendeskripsikan
tentang vitamin
8. Mendeskripsikan
pola menu seimbang
9. Mendeskripsikan
angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan dan masalah gizi di Indonesia
C.
ALOKASI WAKTU
Alokasi
Waktu : 16 X 2 jam pelajaran ( 45 menit )
A.
Pokok
Bahasan
Dasar-
dasar ilmu gizi
B.
Sub
Pokok Bahasan
1.
Pengertian,
ruang lingkup serta perkembangan ilmu gizi
2. Tentang
proses pengolahan zat gizi di dalam tubuh
3. Tentang
karbohidrat
4. Tentang
lipida
5. Tentang
protein
6. Tentang
keseimbangan gizi
7. Tentang
vitamin
8. Pola
menu seimbang
9. Angka
kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan dan masalah gizi di Indonesia
Gizi
merupakan dialek bahasa Mesir yang berarti “makanan”. Gizi merupakan hasil
terjemahan dari bahasa inggris nutrition,
sementara nutrition juga bisa
diterjemahkan menjadi “nutrisi”.
Ilmu
gizi adalah ilmu yang mempelajari zat gizi dalam makanan dan penggunaannya
dalam tubuh, meliputi pemasukan, pencernaan, penyerapan, pengangkutan
(transport), metabolisme, interaksi, penyimpanan, dan pengeluaran, semuanya
termasuk proses pengolahan zat gizi dalam tubuh.
Pada
waktu zaman purba manusia sudah mulai mengenal akan pentingnya kehidupan. Ini
dibuktikan dengan anggapan mereka akan pentingnya makanan. Pada saat itu
anggapan tersebut bersifat tabu karena disertai dengan unsur-unsur magis dan
mereka percaya bahwa makanan yang dimakan dapat menyembuhkan penyakitnya.
Kemudian perkembangan gizi sebagai salah satu cabang ilmu, dikemukakan oleh Todhunter dengan bertitik tolak dari
fungsi makanan bagi kehidupan. Secara formal, gizi sebagai bagian ilmu mungkin
berkembangnya mulai dari tulisan Hippocrates
(406-360 SM) yang menyatakan bahwa “……to
the human body it makes a great difference whether the bread be fine or coarse;
with or without the hull, whether mixed with much or little water, strongly
wrought or scarcely at these things, or paying attention, does not comprehend
them, how can he understand the diseases which befall man?”. Ditulisan
lain, juga menyatakan: “let your food be
your medicine, and your only medicine be your food”. Pada intinya makanan
yang sebenarnya telah kita makan adalah penyedia unsur panas yang sangat
dibutuhkan manusia atau dengan kata lain makanan sebagai panas yang dibutuhkan
manusia. Selain itu Hippocrates juga berhasil menyembuhkan dan mengobati
orang-orang yang menderita rabun senja dengan hati binatang buruan, yang
bertahun-tahun kemudian baru diketahui bahwa penyakit tersebut disebabkan
karena kekurangan vitamin A.
Makanan
adalah bahan nutrisi yang digunakan tubuh untuk memelihara/mempertahankan
hidup, untuk pertumbuhan dan untuk perbaikan jaringan tubuh.
Zat
gizi atau nutrient merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan
digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Ada 6
jenis zat gizi, yaitu:
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin
5. Mineral
6. Air
Zat
gizi tersebut dapat dibagi lagi menjadi zat gizi organik dan anorganik, zat
gizi organik termasuk didalamnya adalah karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin. Adapun zat gizi anorganik termasuk didalamnya adalah mineral dan air.
A. Pemasukan
Proses
makan atau pemasukan makanan ke dalam tubuh.
B. Pencernaan
Proses pengolahan makanan oleh saluran cerna yang
melibatkan proses mekanis dan kimiawi sehingga dapat diserap. Proses mekanis
meliputi mengunyah, menelan, gerakan peristaltic (gerakan meremas-remas pada
usus) dan defekasi (pembuangan). Proses kimiawi meliputi pemecahan zat makanan
oleh enzim dan kelenjar saluran cerna.
Karbohidrat dipecah menjadi gula sederhana, lemak
menjadi asam lemak, dan protein menjadi asam amino. Kelenjar dari organ yang
terlibat adalah kelenjar saliva, pancreas, hati, dan usus halus. Ada beberapa
zat gizi, seperti air, mineral, dan vitamin, tidak dicerna, tetapi langsung
diserap
C. Penyerapan
Setelah makanan dicerna atau dipecah menjadi bentuk
yang lebih sederhana, maka oleh dinding usus halus makanan diserap. Kemudian
pembuluh darah dan limphe (cairan getah bening) yang banyak menempel pada
dinding usus halus diteruskan ke seluruh sel tubuh. Bagian yang paling aktif
dari usus halus adalah bagian bawah duodenum dan bagian awal jejunum.
D. Transpor
Ketika zat gizi masuk ke dalam aliran darah atau
system limfatik, zat gizi ini diangkut ke dalam bagian tubuh sehingga tersedia
dalam sel, dari ujung kaki sampai ke akar rambut. Zat gizi masuk ke dalam sel
tubuh dengan 3 cara, yaitu difusi, difusi dengan fasilitas, dan transport
aktif.
E. Metabolisme
Metabolisme adalah seluruh reaksi kimia yang terjadi
dalam jaringan tubuh. Terdiri dari 2 bagian, yaitu anabolisme
(sintetik=pembentukan) dan katabolisme (degradatif=pemecahan). Jadi,
metabolisme= anabolisme+katabolisme.
Metabolisme energy terdiri dari perubahan kimia
lemak, karbohidrat, dan protein yang dipecah dan dioksidasi menjadi energy atau
disintesis menjadi komponen ATP (Adenosin Triphosphate) dan tidak dibutuhkan
penyimpanan energy. Metabolisme perubahan kimia yang terjadi dalam sel jaringan
tidak termasuk pencernaan.
Anabolisme merupakan perubahan kimia dari substansi
yang sederhana dikombinasikan menjadi bentuk substansi yang lebih kompleks
dengan memproduksi bahan seluler baru dan penyimpanan energy. Proses ini
penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan penggantian jaringan.
Katabolisme merupakan pemecahan substansi yang
kompleks menjadi sederhana untuk memproduksi energy atau ekskresi
(pengeluaran). Proses tersebut terjadi secara konstan dan simultan di dalam
tubuh.
Apabila katabolisme melebihi anabolisme, proses
pemecahan lebih cepat daripada pembentukan akan membuat tubuh kehilangan
substansi dan berat. Dalam kesehatan, pemeliharaan keseimbangan dua proses
tersebut penting sehingga berat badan dan substansi jaringan terjaga.
F. Interaksi
Interaksi merupakan pengaruh timbal balik antara
komponen-komponen zat gizi maupun antara proses-proses pengolahan zat gizi
dalam tubuh. Contohnya jika konsumsi karbohidrat kurang, lemak tubuh akan
diubah menjadi energi serta apabila konsumsi karbohidrat berlebih, energi dari
karbohidrat akan disimpan menjadi lemak.
G. Penggunaan
dan Penyimpanan
Zat gizi dalam makanan telah mengalami urutan proses
dalam tubuh sampai dengan metabolisme digunakan atau disimpan oleh tubuh.
Hasilnya dapat digunakan untuk energi, untuk pembentukan sel tubuh, serta untuk
berbagai proses dan mekanisme yang terjadi dalam tubuh. Ada pula yang disimpan
sebagai cadangan dalam tubuh, misalnya hasil proses dari lemak, karbohidrat,
dan vitamin.
H. Pembuangan
Pembuangan atau ekskresi merupakan proses
pembersihan tubuh dari sisa pengolahan makanan. Pembuangan melalui paru-paru,
kulit, ginjal sebagai urine, dan usus besar sebagai feses. Produk buangan
tersebut dibagi dalam 4 katagori, yaitu;
1. Bahan
yang tidak dapat dicerna dan diserap
2. Bahan
yang diserap tapi tidak digunakan
3. Bahan
yang dikonsumsi atau diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang melebihi kebutuhan
tubuh
4. Hasil
akhir dari metabolisme makanan, seperti urea dan karbondioksida. Urea
dikeluarkan melalui ginjal dan karbondioksida melalui paru-paru.
Apabila
tidak cukup mengonsumsi zat gizi, status gizi akan menjadi kurang, buruk, atau
sangat buruk. Hal ini akan berakibat pada menurunnya pertumbuhan, daya tahan
terhadap penyakit, dan kecerdasan. Adapun jika terlalu banyak mengonsumsi zat
gizi, hal itu akan berakibat pada status gizi lebih, kegemukan, dan obesitas.
Hal ini akan berakibat pada timbulnya penyakit degenerative, seperti diabetes,
kolesterol tinggai, jantung, dan stroke.
Karbohidrat
adalah zat gizi yang terdiri dari 3 elemen, yaitu atom karbon, hydrogen, dan
oksigen. Karbohidrat merupakan sumber energy terbesar dalam tubuh dan merupakan
komponen nutrient (zat gizi) terbesar dalam makanan sehari-hari. Namun,
karbohidrat dalam tubuh manusia hanya <1%.
Klasifikasi
Karbohidrat
dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Monosakarida.
Merupakan gula sederhana, terdiri atas glukosa, fruktosa (gula buah), dan
galaktosa.
2. Disakarida.
Terdiri dari unit monosakarida yang berupa rantai pendek yang digabungkan
bersama-sama. Disakarida terdiri dari sukrosa (gula pasir), laktosa
(karbohidrat dalam susu), maltose, dan isomaltosa.
3. Polisakarida.
Terdiri dari rantai panjang dengan ratusan atau ribuan unit monosakarida.
Polisakarida terdiri dari pati, dekstrin, glikogen, dan selulosa.
Monosakarida
dan Disakarida disebut juga karbohidrat sederhana dan polisakarida disebut
karbohidrat kompleks.
Sumber
Karbohidrat
banyak terdapat dalam tanaman seperti:
1. Serealia:
beras, jagung, gandum (terigu).
2. Umbi-umbian:
singkong, ubi jalar, kentang, talas.
3. Biji-bijian/kacang-kacangan:
kacang hijau, ampas tahu
4. Lainnya:
susu, madu, gula pasir, gula merah.
5. Sayur-sayuran
dan buah-buahan dalam jumlah sedikit.
Fungsi karbohidrat
1. Sumber
Energi
Karbohidrat merupakan sumber energy utama bagi
manusia, yaitu menyediakan 50%-60% dari total energy yang dibutuhkan. Setiap
satu gram karbohidrat menghasilkan empat kalori. Energy dibutuhkan untuk otak,
aktivitas fisik, dan semua fungsi organ tubuh, seperti jantung dan paru-paru.
2. Membantu
metabolisme lemak
Jika energy dari karbohidrat cukup tersedia atau
lebih, lemak tidak dipakai untuk energy tetapi disintesis dan disimpan. Apabila
energy dari karbohidrat kurang, tidak terjadi sintesis lemak dan lemak yang ada
dibakar untuk energy.
3. Mencegah
pemecahan protein tubuh secara berlebihan
Kira-kira 60% asam amino dalam protein
tubuh dapat diubah menjadi karbohidrat. Karena protein dibutuhkan untuk
pertumbuhan, karbohidrat tidak boleh kurang sehingga tidak terjadi reaksi
perubahan protein menjadi karbohidrat yang digunakan untuk energy.
Glukosa dibutuhkan untuk energy otak,
sel saraf, dan sel darah.
Laktosa dalam pencernaan diubah menjadi
asam laktat yang merangsang pertumbuhan bakteri usus. Laktosa juga memudahkan penyerapan
kalsium dalam tubuh.
Akibat kekurangan dan kelebihan
Kekurangan
karbohidrat dapat menyebabkan suplai energy berkurang. Akibatnya, tubuh mencari
alternative zat gizi yang dapat menggantikan karbohidrat, yaitu lemak atau
protein. Apabila peristiwa tersebut berlangsung terus tanpa suplai karbohidrat
yang cukup, lemak tubuh akan terpakai dan protein yang seharusnya digunakan
untuk pertumbuhan jadi berkurang. Akibatnya, tubuh semakin kurus dan menderita
kurang energy protein (KEP).
Sebaliknya
kelebihan konsumsi karbohidrat menyebabkan suplai energy lebih. Energy yang
berlebih tersebut akan disintesis menjadi lemak tubuh, sedangkan lemak yang
telah tersedia dalam tubuh tidak terpakai untuk energy. Akibatnya, penimbunan
lemak terus terjadi dan mengakibatkan kegemukan atau obesitas. Efek dari
obesitas adalah timbulnya penyakit degenerative, seperti hipertensi, jantung
koroner, diabetes, dan stroke.
Lemak
termasuk dalam kelompok Lipid. Lipid adalah komponen yang terdiri dari lemak
dan minyak (trigliserida), fosfolipid, dan sterol. Lipid makanan terdiri dari
95% lemak dan minyak (trigliserida) serta 5% lipid lain (fosfolipid dan
sterol). Dalam tubuh, 99% lemak disimpan dalam bentuk trigliserida.
Asam Lemak Omega 6 dan Omega 3
Asam
lemak omega 6 adalah polyunsaturated
fatty acids, yang terdiri dari 18 karbon dengan 2 ikatan rangkap pada
rantai karbon ke-6 dari metal (CH3). Yang termasuk asam lemak omega
6 adalah asam linoleat dan asam arakidonat.
Asam
lemak omega 3 adalah polyunsaturated
fatty acids, yang terdiri dari 18 karbon dengan 2 ikatan rangkap pada
rantai karbon ke-6 dari metal (CH3). Yang termasuk asam lemak omega
3 adalah asam linolenat, EPA (Eicosapentaenoic
acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid).
Yang
termasuk asam lemak esensial adalah asal linoleat dan asam linolenat karena
tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Adapun asam arakidonat adalah hasil
metabolisme dari asam linolenat di dalam tubuh.
Sumber
Berasal
dari dua sumber, yaitu hewan dan tanaman. Sumber lemak hewani: susu, lemak
sapi, dan minyak ikan. Sumber lemak nabati: minyak kelapa, kelapa sawit, minyak
kedelai, minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak biji kapas, minyak
zaitun, dan lain-lain.
Setiap
sumber mempunyai porsi yang berbeda dalam kandungan asam lemaknya, misalnya
lemak hewan, kecuali ikan banyak mengandung asam lemak jenuh (saturated fatty acids=SFA), lemak nabati
banyak mengandung campuran asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acids=MUFA), dan
asam lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated
fatty acids=PUFA). Khusus ikan, banyak mengandung PUFA omega 3 dan DHA.
Fungsi
1. Sumber
Energi. Lemak penghasil energy yang besar karena satu gram lemak dapat
menghasilkan Sembilan kalori.
2. Sumber
gliserida dan kolesterol yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh bayi sampai
usia 3 bulan.
3. Memberikan
rasa kenyang. Lemak dapat memberikan rasa kenyang karena lemak meninggalkan
lambung secara perlahan selama 3,5 jam.
4. Pelarut
vitamin A,D,E,K.
5. Meningkatkan
cita rasa (Palatability)
6. Lemak
dapat memperbaiki rasa, tekstur, dan flavor makanan.
7. Secara
tidak langsung mengatur substansi masuk dan keluar sel, mengubah bentuk dan
ukuran substansi dalam sel.
8. Menjaga
suhu tubuh. Lemak dibawah kulit berfungsi menjaga suhu tubuh sehingga panas
tidak keluar dari tubuh.
9. Pelindung.
Lemak dapat melindungi organ vital dalam tubuh, seperti jantung dan ginjal.
10. Asam
linolenat dan linoleat berfungsi dalam pembentukan sel otak.
11. DHA
merupakan komponen mayor pada membrane fosfolipid dalam retina, jaringan
korteks otak, testis, dan sperma.
12. Asam
oleat (omega 9) yang termasuk monounsaturated
fatty acid dan merupakan komponen mayor pada mielin (sel saraf).
Akibat Kekurangan dan Kelebihan
Kekurangan
lemak.
Apabila
konsumsi lemak kurang, persediaan lemak dalam tubuh akan berkurang dan tubuh
menjadi kurus. Terjadi pula kekurangan asam lemak esensial, yaitu asam lemak
linoleat dan linolenat.
Kekurangan
asam lemak omega 6 menyebabkan pertumbuhan menurun, kegagalan reproduktif,
perubahan kulit dan rambut, serta patologi hati. Penelitian oleh Koletzko dan
Braun (1991) terhadap bayi premature menunjukkan adanya hubungan antara berat
badan lahir dan asam lemak omega 6. Ada kolerasi positif antara berat badan dan
kandungan asam arakidonat dalam trigliserida darah serta antara berat badan dan
total omega 6 PUFA. Asam arakidonat merupakan pendukung pertumbuhan selama
tahun pertama kehidupan.
Kekurangan
asam lemak omega 3 menyebabkan penurunan kemampuan belajar (Lamptey dan Walker,
1976), elektroretinogram tidak normal (Wheeler et al, 1975), penglihatan rusak
(Lamptey dan Walker, 1976), dan polidipsia (rasa haus yang berlebihan) (Connor
et al, 1991).
Beberapa
penelitian tentang DHA adalah:
Penelitian
terhadap bayi prematur yang diberi ASI mempunyai IQ lebih tinggi sebanyak 8
angka daripada bayi yang minum susu formula. Hal ini disebabkan ASI mengandung
DHA.
Kandungan
DHA otak bayi cukup bulan yang minum ASI lebih tinggi daripada yang minum susu
formula karena ASI mengandung DHA.
Anak
yang minum ASI mempunyai perkembangan kognitif, intelegensia lebih baik pada
umur 8 tahun, skor matematika, nonverbal, dan kelengkapan kalimat pada umur 15
tahun lebih baik dibandingkan dengan yang minum susu formula. Itu karena ASI
mengandung DHA.
Kelebihan
lemak
Kelebihan
konsumsi lemak dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas, penyumbatan pembuluh
darah karena banyak lemak yang menumpuk di dalam dinding pembuluh darah. Lemak
yang menumpuk tersebut bisa dalam bentuk kolesterol. Akibatnya, kolesterol akan
tinggi, menjadi hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner,
dan stroke. Lemak yang tinggi juga mempunyai implikasi dengan kanker payudara,
kolon, dan prostat.
Kelebihan
konsumsi asam lemak omega 3 pada percobaan binatang dapat menyebabkan
meningkatnya kebutuhan terhadap antioksidan dan vitamin E, menghambat
metabolisme asam arakidonat. Kelebihan konsumsi asam lemak omega 3 menyebabkan
kelebihan konsumsi asam lemak omega 6 juga.
Kelebihan
asam lemak omega 6 pada percobaan binatang dapat menyebabkan kolestasis, yaitu
gangguan pada saluran empedu yang mengakibatkan symptom seperti penyakit
kuning, muka pucat, feses berlemak, urine berwarna gelap, dan gatal pada kulit.
Protein
adalah komponen yang terdiri atas atom karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, dan
beberapa ada yang mengandung sulfur. Tersusun dari serangkaian asam amino
dengan berat molekul yang relative sangat besar, yaitu berkisar 8.000 sampai
10.000.
Protein yang tersusun dari hanya asam
amino disebut protein sederhana. Adapun yang mengandung bahan selain asam
amino, seperti turunan vitamin, lemak, dan karbohidrat, disebut protein
kompleks. Secara biokimiawi, 20% dari susunan tubuh orang dewasa terdiri dari
protein. Kualitas protein ditentukan oleh jumlah dan jenis asam aminonya.
Klasifikasi asam amino
Asam
amino dibagi menjadi 2 klasifikasi, yaitu:
1. Asam
Amino Esensial
Asam amino esensial tidak dapat diproduksi oleh
tubuh sehingga harus ada dalam diet. Apabila tubuh akan membentuk jaringan baru,
jaringan baru tersebut hanya terbentuk jika semua asam amino esensial tersedia
dalam satu saat yang bersamaan. Oleh karena itu, kekuranga hanya satu jenis
asam amino esensial sudah dapat menimbulkan keseimbangan nitrogen yang negative.
Asam amino esensial terdiri dari: alanin, arginin, asparagin, asam aspartat,
sistin, asam glutamate, glisin, dan prolin.
2. Asam
Amino Nonesensial
Asam amino ini dapat diproduksi dalam tubuh sehingga
tidak perlu dikonsumsi atau tidak perlu tersedia diet. Asam amino nonesensial
terdiri dari: histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilelanin,
treonin, triptofan, valin, serin, dan tirosin.
Kualitas
Kualitas
protein ditentukan oleh jenis asam amino dan jumlah asam amino tersebut dalam
makanan. Berdasarkan kelengkapan asam aminonya, protein dapat dibagi menjadi 2,
yaitu:
1. Protein
lengkap
Mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah
yang dapat mendukung pertumbuhan jika dikonsumsi tunggal dalam diet. Contohnya
protein hewani.
2. Protein
tidak lengkap.
Mengandung asam amino esensial tidak lengkap. Jadi
ada beberapa asam amino esensial yang tidak terdapat atau jumlahnya kurang
untuk mendukung pertumbuhan bila dikonsumsi tunggal dalam diet. Contoh: legume
hanya mengandung sedikit metionin dan beras mengandung sedikit lisin. Kedelai
dan kacang tanah mengandung beberapa asam amino esensial dan tidak efektif
untuk pertumbuhan.
Protein yang
berkualitas baik adalah protein lengkap (mengandung semua asam amino esensial)
dan mempunyai nilai biologi tinggi (penggunaan untuk pertumbuhan). Sebaliknya,
protein yang berkualitas kurang baik adalah protein tidak lengkap (mengandung
asam amino esensial tidak lengkap) dan mempunyai nilai biologi rendah.
Dalam konsumsi
sehari-hari, protein kurang lengkap dapat dikombinasikan dengan yang lainnya
untuk mendapatkan semua asam amino esensial. Misalnya, gandum mengandung banyak
metionin, tetapi sedikit lisin serta kedelai mengandung banyak lisin, tetapi
sedikit metionin, sehingga kombinasi antara kedua protein tersebut akan saling
melengkapi asam amino yang kekurangan. Begitu juga kombinasi sereal dengan
susu, macaroni dengan keju, serta peanut butter dengan roti. Kombinasi seperti
ini disebut protein komplementer.
Sumber
1. Protein
hewani
Protein
yang berasal dari hewan: telur, ikan, daging sapi, daging ayam, daging kambing,
susu, dan keju.
2. Protein
nabati
Protein
yang berasal dari tanaman: tempe, tahu, oncom, kacang-kacangan, dan serealia.
Fungsi
Protein
berfungsi untuk:
1. Pertumbuhan
dan pemeliharaan jaringan
Sebelum sel mensintesis protein baru, semua asam
amino esensial harus tersedia dalam waktu yang bersamaan. Untuk memproduksi
asam amino nonesensial, harus tersedia nitrogen dalam jumlah yang sesuai.
Banyak pula dari hasil sintesis protein baru
digunakan untuk pemeliharaan jaringan atau pengganti sel rusak. Ini terjadi
karena protein secara kontinu dipecah dan resintesis dan proses tersebut
dinamakan turn over protein.
2. Pembentukan
komponen tubuh yang penting
Protein diperlukan dalam pembentukan enzim, hormone,
hemoglobin (sel darah merah), pembentukan darah, fotoreseptor pada mata,
precursor vitamin niasin, neurotransmitter vital pada saraf.
3. Transport
“Nutrient”
Protein penting dalam pengaturan transport nutrient
dari usus halus ke dinding usus halus, ke dalam darah ke jaringan tubuh, dan
masuk ke dalam membran sel jaringan. Protein tersebut membawa nutrient
spesifik, misalnya retinol binding protein hanya membawa retinol. Namun,
beberapa protein dapat pula membawa nutrient yang berbeda, seperti
metalothionein protein yang membawa ion tembaga dan seng.
4. Mengatur
keseimbangan air
Cairan dalam tubuh terbagi dalam 2 bagian ruangan,
yaitu ruang intraseluler (dalam sel) dan ekstraseluler (luar sel). Ruang
ekstraseluler dibatasi oleh interseluler (antar sel) dan intravaskuler (dalam
jaringan darah). Ruangan tersebut dipisahkan antara satu dan lainnya oleh
membrane sel serta keseimbangan cairan antara nya harus dijaga. Keseimbangan
akan tercapai oleh kerja yang kompleks dari protein dan ion Na+ dan
K+.
5. Menjaga
pH tubuh
Protein dalam darah berfungsi sebagai buffer,
komponen yang mampu melawan perubahan pH dan menjaga pH apabila ada tambahan
sam atau alkali.
6. Pertahanan
dan detoksifikasi
Untuk melawan infeksi tubuh, tubuh harus mempunyai
system imun yang baik. Untuk itu, tubuh harus mampu memproduksi antibody yang
nantinya dapat menangkap/melawan benda asing atau antigen. System imun yang
baik bergantung pada suplai asam amino yang dibutuhkan untuk mensintesis
antibody.
Anak yang kurang gizi tidak mampu melawan infeksi
karena kurangnya produksi antibody atau protein defensive lainnya. Tubuh dapat
juga diserang oleh berbagai toksik yang ditemukan dalam makanan ataupun
lingkungan. Toksik ini dinetralkan oleh enzim yang ada dalam hati dan
mengubahnya menjadi substansi tak berbahaya. Bila sintesis protein kurang,
kemampuan tubuh untuk menetralkan toksik juga menurun.
Akibat
kekurangan dan kelebihan
Kekurangan
protein dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan jaringan yang tidak
normal, kekurangan fisik dan mental pada anak, ibu hamil dapat mengalami
keguguran, melahirkan bayi prematur, dan anemia.
Adapun kelebihan
protein dapat mengakibatkan kerja berat pada ginjal, terutama pada bayi dan
bayi yang lahir dengan berat badan rendah, serta hipertrofi (pembesaran) pada
hati dan ginjal. Orang yang ingin mengurangi berat badan akan mengalami
hambatan jika mengonsumsi bayak protein karena makanan yang mengandung banyak
protein biasanya juga banyak mengandung lemak sehingga menyebabkan obesitas.
Kelebihan protein juga dapat merangsang pengeluaran kalsium tubuh.
Vitamin
merupakan komponen organic berukuran kecil, dibutuhkan dalam jumlah kecil dan
esensial bagi tubuh. Walaupun beberapa vitamin dapat diproduksi oleh tubuh,
tidak semuanya dapat mencukupi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, vitamin harus
ditambahkan dalam makanan yang dikonsumsi.
Vitamin
berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin,
manusia tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup serta kekurangan vitamin
dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Vitamin
larut lemak: A,D,E,K
2. Vitamin
larut air: C, B1, B2, B6, B12, Niasin, Asam Folat, Asam Pantotenat, Biotin, dan
Kolin
A.
VITAMIN
A
Vitamin A
diproduksi oleh 2 senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi
vitamin A. makanan yang berasal dari sumber hewani tersedia dalam bentuk
retinol, sedangkan yang berasal dari sumber nabati tersedia dalam bentuk beta
karoten yang disebut precursor vitamin A. Vitamin A merupakan vitamin yang
larut dalam lemak.
Sumber
Sumber
vitamin A yang berasal dari hewani adalah hati, telur, susu, keju, margarine,
dan minyak ikan. Adapun sumber vitamin A yang berasal dari nabati adalah
sayuran hijau, semakin hijau warna sayuran semakin tinggi kandungan vitamin
A-nya, seperti daun singkong, daun papaya, daun kemangi, dan bayam.
Fungsi
Vitamin A sangat
penting untuk kesehatan mata. Selain itu, vitamin A berperan untuk kesehatan
kulit, reproduksi tulang dan gigi, mencegah infeksi, pertumbuhan, serta
mencegah kanker (terutama beta karoten)
Akibat kekurangan
Kekurang
(defisiensi) vitamin A dapat menyebabkan gangguan mata, seperti rabun senja.
Jika berlanjut, kekurangan dapat menyebabkan penurunan fungsi kornea dan
menyebabkan kebutaan.
Kekurangan
vitamin A juga dapat menghambat pertumbuhan tulang atau menyebabkan perubahan
bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi, serta terhentinya
pertumbuhan sel-sel pembentukan gigi.Sebagai tambahan, defisiensi ini
memengaruhi system tulang dan saraf serta dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Akibat kelebihan
(hiperavitaminosis)
Vitamin
A tidak dapat dikeluarkan sehingga kelebihan vitamin A dapat memiliki efek
toksik. Pada orang dewasa masukan vitamin A yang lama sebanyak 50.000-100.000
IU per hari dapat mengakibatkan hidrosefalus sementara, pusing, kehilangan
berat badan, kelainan kulit, rambut rontok, gangguan gastrointestinal, dan
pembesaran hati dan limpa.
Pada
percobaan hewan, kelebihan vitamin A selama kehamilan menyebabkan cacat lahir.
Pada manusia risiko cacat lahir terjadi dengan pemberian selama kehamilan
sebanyak 31.818-36.364 IU untuk wanita dengan berat badan 45 kg.
Kelebihan
tidak terjadi jika vitamin A tersebut berasal dari makanan sehari-hari, tetapi
akan terjadi apabila menggunakan suplemen.
Kelebihan
konsumsi beta karoten tidak berakibat toksik, tetapi kerotenis (warna kuning
pada kulit) dan berlangsung tidak lama jika konsumsi diturunkan. Kelebihan
konsumsi beta karoten akan dikeluarkan melalui feses.
B.
VITAMIN
D
Vitamin D
merupakan vitamin larut lemak. Karena digunakan untuk pencegahan penyakit riket
(tulang lunak, mudah bengkok), disebut juga vitamin antirakitis. Vitamin D dapat
diproduksi dalam tubuh yang diaktifkan oleh sinar matahari, tetapi juga
disuplai melalui diet.
Terdapat dua
bentuk vitamin D, yaitu kolekalsiferol (vitamin D3) yang berasal dari hewan dan
ergokalsiferol (vitamin D2) yang berasal dari tanaman.
Sumber
Vitamin D banyak
terdapat pada kuning telur, margarine, minyak ikan, susu yang difortifikasi,
keju, hati, ikan salmon, ikan sarden, dan minyak jagung.
Fungsi
Vitamin D erat
sekali fungsinya untuk kesehatan tulang karena berperan dalam peningkatan
penyerapan kalsium dan fosfor dalam usus halus, meningkatkan mineralisasi
tulang, serta menjaga konsentrasi kalsium dalam darah.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan
(defisiensi) vitamin D dapat menyebabkan riket pada anak-anak dan osteomalasia
pada orang dewasa. Keduanya merupakan menurunnya kekerasan tulang dan
menyebabkan tulang menjadi lunak sehingga mudah bengkok. Pada anak-anak
ditandai dengan tulang kaki berbentuk O atau X. Pada orang dewasa biasanya
terjadi pada ibu hamil yang tidak kena sinar matahari.
Selain
itu, kekurangan vitamin D juga menyebabkan gigi mudah rusak dan otot
kejang-kejang.
Vitamin
D tidak dapat dikeluarkan, kelebihan vitamin D akan bersikulasi dalam tubuh
beberapa bulan dan kemudian disimpan dalam jaringan adipose, otot skeletal, hati,
dan ginjal.
C.
VITAMIN
E
Vitamin
E merupakan vitamin larut lemak dan komponen yang dikenal sebagai tokoferol.
Alfa tokoferol merupakan bentuk yang banyak terdapat di alam dan mempunyai
keaktifan biologis yang paling tinggi. Vitamin E dapat mencegah oksidasi dan
stabil dalam suhu panas suasana asam.
Sumber
Vitamin
E banyak terdapat pada tanaman dan hewan. Sayuran dan minyak biji-bijian
merupakan sumber terbanyak. Pada hewan terdapat dalam kuning telur, butter, dan
hati. Pada tanaman terdapat dalam kacang-kacangan, sayuran warna hijau,
margarine, shortening, minyak biji bungan matahari, dan minyak biji kapas.
Fungsi
Vitamin E
berfungsi melindungi sel dari radikal bebas, melindungi paru-paru dari luka
oksidatif yang berasal dari polusi udara, mencegah tumbuhnya tumor, serta
melindungi jaringan kulit, mata, hati, buah dada, dan otot betis. Vitamin E
juga melindungi PUFA dan vitamin A dalam tubuh.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan
gangguan pada saraf (neurogical), anemia hemolitik, dan gangguan retina mata.
Kelebihan vitamin E sangat jarang
terjadi. Overdosis dapat menyebabkan gagal hati dan ginjal.
D.
VITAMIN
K
Vitamin
K merupakan vitamin larut lemak dan penting dalam pembekuan darah. Stabil
terhadap panas dan oksidasi, tetapi rusak oleh cahaya, asam alkali, oxidizing agents, dan alcohol.
Ada 3 bentuk
vitamin K, yaitu vitamin K1 (filokuinon) yang terdapat pada tanaman dan vitamin
K2 (menakuinon) yang terdapat pada hewan. Yang ke-3 adalah vitamin K sintesis,
yaitu vitamin K3 (menadion) yang mempunyai struktur dasar yang sama dengan
alami, tetapi aktivitas biologi dua kali yang alami.
Sumber
Vitamin K banyak terdapat pada sayuran
berdaun hijau, bayam, brokoli, wortel, seledri. Terdapat juga pada buah-buahan,
seperti apel, avokad, pisang, dan jeruk. Dalam jumlah kecil terdapat juga pada
susu, serealia, dan daging. Bakteri saluran cerna, khususnya usus besar
(kolon), memproduksi vitamin K2 (menakuinon) bagi manusia.
Fungsi
Vitamin K penting dalam pembekuan darah
karena mempunyai kontribusi dalam pembuatan protrombin dalam hati, di mana
perubahan menjadi thrombin merupakan langkah awal dari proses pembekuan.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan
pembekuan darah yang lama atau perubahan.
Kelebihan vitamin K sangat jarang
terjadi. Overdosis dapat menyebabkan anemia hemolsis, penyakit kuning karena
akumulasi bilirubin dalam darah, dan luka otak.
E.
VITAMIN
C
Vitamin C
merupakan vitamin larut dalam air dan mempunyai komponen aktif asam askorbat.
Vitamin C stabil dalam suasana asam, tetapi mudah rusak oleh oksidasi, alkali,
dan panas, khususnya apabila bercampur dengan zat besi dan tembaga.
Sumber
Vitamin C pada hewan hanya terdapat pada
hati dan ginjal. Vitamin C paling banyak terdapat dalam buah-buahan dan
sayuran, seperti jambu biji, pepaya, jeruk, kiwi, stroberi, gandaria, daun
kantuk, daun kelor, tangkil (melinjo), daun singkong, daunt alas, daun melinjo,
dan brokoli.
Fungsi
Vitamin C berperan dalam pembentukan
kolagen, yaitu unsure penting untuk tulang, gigi, tulang rawan, kulit dan bekas
luka, perbaikan jaringan, antialergi, dan membangun system kekebalan tubuh.
Vitamin C juga berperan dalam sintesis karnitin, yaitu yang berfungsi dalam
transportasi asam lemak, sintesis neurotransmitter, yaitu yang membawa impuls
saraf, aktivasi hormone, detoksifikasi obat, antioksidan, metabolisme, dan
peningkatan penyerapan zat besi.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan
scurvy dengan gejala fatigo, lemah, pernapasan pendek, kram otot, sakit tulang
dan otot, serta hilang nafsu makan. Selain itu, kulit menjadi kering, kasar dan
bintik biru kemerahan.
Kelebihan vitamin C adalah berakibat
toksik karena larut dalam air dan dapat dikeluarkan. Namun, ada beberapa orang
jika mengonsumsi vitamin C dalam jumlah tinggi akan mual dan diare.
F.
VITAMIN
B1
Vitamin B1
disebut juga tiamin dan dikenal sebagai komponen yang dapat mencegah penyakit
beri-beri. Mudah rusak oleh panas dan oksidasi, terutama oleh alkali, seperti
baking soda.
Sumber
Vitamin B1 terdapat pada hewan, seperti
telur, daging sapi, ayam, hati, susu, dan keju. Pada tanaman terdapat dalam
serealia, kacang-kacangan, legume, pisang, apel, jeruk, tomat, kentang,
asparagus, brokoli, dan lain-lain.
Fungsi
Vitamin B1 berperan dalam metabolisme
protein, karbohidrat, dan glukosa; mengonversi karbohidrat menjadi lemak;
meningkatkan mood; meringankan rasa kesemutan; kesehatan kulit dan rambut;
sintesis asetilkolin yang ada hubungannya dengan saraf; membantu jantung dalam
memompa darah; vitamin antistres; mencegah katarak; dan membantu retensi
memori.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan
beri-beri, yaitu suatu penyakit system saraf. Pada orang dewasa dapat terjadi
beri-beri basah dan beri-beri kering. Beri-beri basah ditandai dengan
pembengkakan tungkai dan lengan serta akumulasi cairan pada otot jantung yang
menyebabkan gagal jantung dan kematian. Beri-beri kering ditandai dengan
penurunan berat badan dan kurus.
Pada bayi sering terjadi pada usia 2-5
tahun dan jika tidak tertangani, dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan
kekurangan oksigen dan akumulasi karbondioksida dalam darah, menyebabkan kulit
menjadi biru, jantung berdebar kencang, kurus, lemah, serta kadang-kadang
diikuti dengan muntah dan sawan.
Kekurangan vitamin B1 juga menyebabkan
hilangnya nafsu makan, menurunnya tonus otot, depresi, dan perubahan
neurological.
Kelebihan vitamin B1 tidak berakibat
toksik karena larut dalam air dan dapat dikeluarkan.
G.
VITAMIN
B2
Vitamin B2 disebut juga riboflavin,
berwarna kuning-orange. Stabil terhadap asam, panas, dan oksidasi. Tidak stabil
terhadap alkali dan cahaya.
Sumber
Vitamin B2 terdapat pada hewan dan
tanaman. Pada hewan terdapat pada hati, susu, keju, ayster, daging telur, dan
ikan. Pada tanaman terdapat pada sayuran berdaun hijau, jamur, asparagus,
brokoli, serta sedikit dalam apel, anggur, dan serealia.
Fungsi
Vitamin B2 berfungsi dalam mengonversi
protein, lemak, dan karbohidrat menjadi energy, membantu perbaikan jaringan
tubuh, membantu kesehatan kulit, kuku, rambut, dan membantu fungsi system
saraf. Vitamin B2 juga berfungsi dalam kesehatan mata dalam menangkal
kecenderungan terhadap glaucoma.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan
retak pada sudut mulut, bibir radang, warna lidah berubah menjadi magenta,
terkadang tumbuh pembuluh darah di dalam kornea mata, menyebabkan mata silau,
pada laki-laki kulit buah zakar mengalami peradangan. Dapat juga menyebabkan
perubahan kepribadian, seperti sedih tanpa alasan, depresi, histeris, dan
kekuatan genggaman tangan menurun.
Kelebihan vitamin B2 adalah berakibat
toksik karena larut dalam air dan dapat dikeluarkan melalui urine.
H.
VITAMIN
B3
Vitamin B3
disebut juga niasin. Terdiri dari dua bentuk, yaitu asam nikotinat dan
niasinamid. Larut dalam air, stabil terhadap panas, cahaya, suasana asam, dan
oksidasi.
Sumber
Niasin terdapat pada hewan dan tanaman.
Sumber yang kaya akan vitamin B3 adalah hati, daging ayam, dan legume. Sumber
lainnya adalah susu, telur kacang tanah, dan serealia (beras, jagung).
Fungsi
Niasin penting dalam pelepasan energy
dari karbohidrat, protein, dan lemak. Niasin berperan dalam meningkatkan
kolesterol HDL (kolesterol baik), mengurangi kolesterol LDL (kolesterol jahat),
dan trigliserida dalam darah. Niasin dibutuhkan dalam sintesis protein tubuh
dan menjaga integritas semua sel tubuh.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Gejala awal kekurangan niasin dapat
menyebabkan kelelahan, muntah depresi, sariawan, dan gangguan pencernaan.
Kekurangan lebih parah dapat menyebabkan pellagra yang sering disebut “Four Ds”
yaitu dermatitis, diare, depresi, dan kadang-kadang mati (dead).
Kelebihan niasin dalam bentuk asam
nikotinat menyebabkan gangguan kulit/merah. Nikotinamid tidak menyebabkan efek
tersebut karena dikeluarkan melalui urine dan feses.
I.
VITAMIN
B5
Asam pentotenat
(vitamin B5) dikenal sebagai vitamin antistres, larut dalam air, stabil
terhadap panas basah dalam larutan netral. Tidak stabil terhadap panas kering,
perubahan temperatur, serta suasana asam dan alkali.
Sumber
Pada tanaman terdapat dalam avokad,
brokoli. Kacang-kacangan, dan serealia. Pada hewan terdapat dalam daging, hati,
ginjal, otak, ikan, ayam, telur, keju, dan royal jelly.
Fungsi
Asam pentotenat penting dalam pelepasan
energy dari karbohidrat, protein, dan lemak, dibutuhkan dalam sintesis lemak,
sintesis sel darah merah, sintesis kolesterol, sintesis asetilkolin yang
dibutuhkan untuk transmisi impuls saraf. Berperan juga dalam pengeluaran hormon
adrenal, pembentukan antibody, dan membantu dalam penggunaan vitamin.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan asam pentotenat dapat
menyebabkan badan letih, sakit kepala, muntah, kesemutan, kejang otot, dan
menurunnya daya tahan terhadap penyakit, rambut cepat beruban, gangguan saluran
pernapasan, dan insomnia (susah tidur). Kelebihan asam pentotenat hampir tidak
ditemukan.
J.
VITAMIN
B6
Vitamin B6
disebut juga piridoksin. Larut dalam air serta stabil terhadap panas dan
suasana asam, tetapi tidak stabil terhadap alkali.
Sumber
Vitamin B6 terdapat pada hewan dan
tanaman. Pada hewan terdapat pada ayam, ikan, hati, kuning telur, dan sedikit
dalam susu. Pada tanaman terdapat dalam serealia, kentang, pisang, avokad,
kacang kedelai, dan kacang tanah.
Fungsi
Vitamin B6 penting dalam metabolisme
protein dan asam amino, meningkatkan resistensi terhadap penyakit, produksi sel
darah merah, menjaga kadar glukosa darah selama puasa, serta menjaga kesehatan
kulit, saraf, dan jaringan tubuh.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan
pertumbuhan terhambat, anemia, kejang, daya tahan tubuh menurun, dan gangguan
kulit. Kekurangan vitamin B6 pada saat bulan-bulan pertama kehidupan bayi, pada
saat pertumbuhan otak bayi, dapat menyebabkan kerusakan dalam pertumbuhan otak
dan kemampuannya dalam penyampaian impuls saraf. Pada dewasa kekurangan
menyebabkan depresi dan kekacauan, lemah, sifat lekas marah, insomnia, dan
kesulitan bicara.
Kelebihan vitamin B6 tidak berakibat
toksik karena dikeluarkan melalui urine.
K.
VITAMIN
B12
Vitamin B12 juga
disebut sianokobalamin. Larut dalam air, stabil terhadap panas dalam larutan
netral, tetapi rusak oleh panas dalam suasana asam atau alkali. Sensitive
terhadap cahaya serta rusak oleh agen oksidasi dan reduksi.
Sumber
Vitamin B12 terdapat dalam daging sapi,
ayam, hati, telur, susu, dan keju.
Fungsi
Vitamin B12 penting dalam metabolisme
karbohidart, protein, dan lemak serta dibutuhkan dalam sintesis myelin dalam
serabut saraf.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan
anemia, gangguan system saraf, sel sumsum tulang tidak normal, dan mudah lelah.
Kelebihan B12 tidak berakibat toksik.
L.
ASAM
FOLAT
Asam folat
disebut juga folasin, larut dalam air, sensitive terhadap cahaya, tetapi stabil
terhadap panas dalam larutan netral dan alkali. Rusak dalam suasana asam dengan
pH 4 serta mudah hilang dalam proses pemasakan, penyimpanan, dan penanganan.
Sumber
Banyak terdapat pada hewan dan tanaman,
seperti hati, ginjal, ayam, ikan, sayuran berwarna hijau, asparagus, bit,
brokoli, serealia, dan buah-buahan.
Fungsi
Asam folat penting dalam pembelahan sel,
terutama pada saat terbentuknya sel-sel baru saat kehamilan dan balita. Selain
itu, asam folat juga mencegah anemia, memproduksi asam amino, mencegah cacat
bawaan pada bayi lahir yang menyerang otak (anencephaly), dan menyerang sumsum
tulang belakang (spina bifida).
Asam folat juga dapat memperbaiki daya
ingat dan menurunkan risiko terjadinya Alzheimer.
Asam folat diperlukan dalam proses
pembuatan DNA dan RNA yang penting dalam pembuatan sel baru. Ia juga
bertanggung jawab untuk mencegah terjadinya perubahan DNA yang dapat memicu
tumbuhnya sel kanker.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan
anemia megaloblastik, terutama anak di bawah usia 2 tahun dan ibu hamil. Pada ibu
hamil, kekurangan ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat serta
kerusakan tabung saraf pada otak dan sumsum tulang belakang janin. Kekurangan
asam folat dapat pula menyebabkan depresi, lekas marah, apatis, lemah, turun
nafsu makan, gangguan saluran cerna, dan diare.
Yang paling mudah terkena risiko
kekurangan asam folat adalah ibu hamil. Orang tua, peminum alcohol, dan orang
yang mengonsumsi obat, termasuk kontrasepsi oral. Kelebihan asam folat dapat
dikeluarkan melalui urine.
M.
BIOTIN
Biotin disebut
juga vitamin BB. Larut dalam air dan stabil dalam larutan panas. Dibutuhkan
tubuh dalam jumlah yang sangat kecil.
Sumber
Biotin dapat diproduksi dalam saluran
cerna yang distimulasi oleh sukrosa. Namun, adanya antibiotic dapat mengganggu
aktivitas mikroba dalam memproduksinya. Hewan dan tanaman juga banyak
mengandung biotin, seperti hati, ginjal, kuning telur, kacang-kacangan, butter,
legume, serta sedikit dalam serealia, dan buah-buahan.
Fungsi
Berfungsi dalam metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan biotin jarang terjadi. Namun,
kekurangan zat ini dapat menyebabkan keletihan, kurang selera makan, rambut
rontok, lidah bengkak, ruam kulit (eczema), dan gangguan emosi. Kelebihan
biotin dapat dikeluarkan melalui urine.
N.
KOLIN
Kolin termasuk
bahan seperti vitamin dan kompnen dari lesitin yang larut dalam air. Dikenal
sebagai nutrient memori. Pada tahun 1998 kolin dikelompokkan sebagai nutrient
esensial oleh The Food ang Nutrition Board of The Institute of Medicine
(Amerika Serikat).
Sumber
Kolin dapat diproduksi dalam tubuh,
tetapi ternyata jumlahnya tidak memadai untuk menjaga agar kesehatan tubuh
tetap normal. Dalam makanan, kolin terdapat pada hewan dan tanaman, seperti
telur, hati, kacang-kacangan, ikan, susu, apel, pisang, anggur, gandum,
kedelai, rumput laut, dan margarin.
Fungsi
Kolin berperan penting dalam mendukung
daya ingat (memori) sejak janin dalam kandungan sampai tumbuh menjadi dewasa.
Kolin juga berfungsi dalam proses reproduksi dan perkembangan janin, kesehatan
hati, dan jantung.
Berfungsi sebagai koenzim dalam
metabolisme lemak dan katif dalam metabolisme karbohidrat dan protein.
Akibat kekurangan dan
kelebihan
Kekurangan kolin menyebabkan penimbunan
lemak pada hati dan penyumbatan pada ginjal. Selain itu, dapat pula menyebabkan
gangguan fungsi otak, seperti pikun.
Kelebihan kolin dapat menyebabkan aroma
tubuh menjadi amis, gatal-gatal, telinga berdenging, hipotensi (tekanan darah),
kepala pening, dan pingsan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar